‘Laga Terbesar Di Karier Saya’ – Sage Northcutt Tak Sabar Beradu Dengan Shinya Aoki Di Tokyo

Sage Northcutt Ahmed Mujtaba ONE Fight Night 10 38

Sebagai praktisi seumur hidup dari karate, seni bela diri asal Jepang itu, “Super” Sage Northcutt selalu ingin bertarung di tanah kelahiran disiplin tersebut.

Kini, sebagai seniman bela diri campuran elite, petarung Amerika ini akhirnya dapat memenuhi impian itu saat melawan mantan Juara Dunia ONE dan atlet legendaris Jepang Shinya “Tobikan Judan” Aoki dalam gelaran ONE 165: Superlek vs. Takeru di Tokyo, Jepang, pada Minggu, 28 Januari.

Para penggemar olahraga tarung di negara tersebut memang termasuk dalam kelompok yang paling berpengetahuan dan paling apresiatif dibandingkan berbagai kawasan lain, dan walau ia akan melawan atlet favorit tuan rumah, Northcutt tak sabar memberi aksi keras di Ariake Arena.

Ia berbicara pada onefc.com/id jelang aksi lightweight MMA di gelaran masif tersebut:

“Saya selalu bermimpi untuk bertarung di Jepang, maka mendapat laga di ONE 165 pada 28 Januari itu akan menjadi sangat menarik.”

“Saya tak sabar mengawali tahun ini dengan penampilan hebat. Saya gemar menyelesaikan laga-laga saya jika saya mampu, untuk menjadikannya semenarik mungkin bagi para penggemar. Mereka jelas akan mendapatkan sajian hebat, itu pasti. Ini sangat besar.”

Berlaga di “Negeri Matahari Terbit” memang selalu menjadi momen impian bagi Northcutt, tetapi ia merasa lebih beruntung untuk dapat beradu melawan salah satu kompetitor terhebat di negara itu.

Sementara “Super” Sage memainkan bagiannya dalam beberapa laga penting di sepanjang kariernya, ia melihat laga ini sebagai kesempatan terbesarnya sampai saat ini.

Petarung berusia 27 tahun itu menjelaskan:

“Bagi saya, itu akan menjadi sangat hebat karena ia mantan Juara Dunia ONE Lightweight MMA. Banyak orang mengenal dirinya sebagai legenda di disiplin ini.”

“Ia memiliki hampir 60 laga pro [MMA], ia adalah salah satu juara yang paling lama berjaya di ONE Championship. Ini jelas menjadi laga terbesar dalam karier saya.”

“Lihatlah rekornya, apa yang telah ia capai. Ia memiliki karier luar biasa dan saya tak mengira ia harus membuktikan apa pun lagi. Adalah sebuah kehormatan untuk dapat bertarung melawannya.”

Northcutt Ingin Mengenai Aoki ‘Lebih Keras Dari Apa Pun’

Laga antara Sage Northcutt dan Shinya Aoki ini telah dirancang selama bertahun-tahun. Keduanya telah beberapa kali menyampaikan minat untuk saling berhadapan, dan mereka sempat dijadwalkan bertemu pada 2021 sampai sebuah penyakit memaksa petarung Amerika itu mundur.

Setelah seluruh rancangan tersebut, mereka akhirnya berhadapan di konferensi pers ONE 165 pada akhir tahun lalu, dan “Tobikan Judan” menolak berjabatan tangan dengan rival berikutnya itu.

Sementara Northcutt tak terlalu terganggung dengan respon itu, ia merasa sangat panas untuk beradu dengan Aoki pada 28 Januari:

“Kami memang mendapatkan laga yang dijadwalkan sebelumnya, dan beberapa minggu sebelum saya terbang, saya terkena COVID, dan itu sangat disayangkan. Mendapatkan laga ini adalah kesempatan yang besar.”

“Saya maju untuk menjabat tangannya di konferensi pers, dan ia sangat dingin dan serius saat itu, tetapi itu nampaknya hanya kepribadiannya dari berbagai laga sebelumnya, atau seperti itu.”

Man, itu hanya semakin mendorong saya dimana saya ingin berlatih lebih keras lagi. Saya akan mencoba mengenainya sangat keras di sana. Itu tak membuat saya frustrasi sama sekali. Itu semua hanya sangat menarik.”

Dalam hal gaya bertarung, Northcutt memang menjadi Juara Dunia Karate berkali-kali saat ia remaja, sementara Aoki adalah pemegang sabuk hitam BJJ dan judo dengan reputasi sebagai salah satu pencetak submission terbaik dalam sejarah MMA.

Namun, sementara “Super” Sage berencana menggunakan kemampuan striking itu, ia sangat yakin dengan permainan menyeluruhnya dan takkan mengabaikan kesempatan menjadi sosok pertama yang memaksa Aoki tap out di sepanjang kariernya – terutama setelah submission terbaik di ONE pada 2023.

Ia menambahkan:

“Setiap laga dimulai dengan berdiri, maka ia harus dapat membawa saya ke ground jika ia ingin beralih ke ground. Dan jika kami memutuskan untuk beralih ke ground, saya jelas telah berlatih untuk itu, dan saya percaya pada jiu-jitsu dan grappling saya. Saya siap untuk ke mana pun laga ini beralih.”

“Saya tak ingin membuka strategi saya, tapi saya berencana maju keluar sana untuk mencoba mengenai Shinya lebih keras dari apa pun dalam hidupnya.”

“Jika beralih ke situasi grappling, atau mungkin ia terjatuh dan saya berada di atasnya, ia juga harus mewaspadai submission dan berhati-hati akan itu semua.”

“Ia tak pernah terkena submission di bela diri campuran, tidak pernah. Maka akan cukup gila jika saya mampu meraih submission atas Shinya di MMA. Itu akan menjadi satu hal besar.”

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball