Lerdsila Berbagi Rahasia Dibalik Kisah Sukses Legendarisnya

Lerdsila Phuket Top Team defeats Savvas Michael at ONE DREAMS OF GOLD

Lerdsila Phuket Top Team adalah salah satu atlet tersukses dengan raihan delapan gelar Juara Dunia Muay Thai, dan ia ingin meraih kemenangan kelima beruntun di panggung ONE Championship pada Jumat, 6 Desember. 

Atlet legendaris asal Thailand ini, yang belum terkalahkan di “The Home Of Martial Arts”, dijadwalkan untuk berlaga dalam kontes flyweight Muay Thai menghadapi striker asal Aljazair Elias “The Sniper” Mahmoudi dalam ajang bertajuk ONE: MARK OF GREATNESS, yang berlangsung di Axiata Arena di Kuala Lumpur, Malaysia.

Lerdsila akan menghadapi lawan yang berusia hampir setengah dari dirinya.  Bagi kebanyakan atlet veteran, hal itu bisa saja merupakan sebuah tantangan berat, namun pria rendah hati ini mengaku hanya ingin tampil menghibur demi para penggemar di dunia.

Bagaimanapun, sikap tersebut merupakan kunci suksesnya selama tiga dekade terakhir.

Dua atlet fenomenal Lerdsila Phuket Top Team 🇹🇭 dan Elias Mahmoudi 🇩🇿 akan berhadapan di ONE: MARK OF GREATNESS!

Dua atlet fenomenal Lerdsila Phuket Top Team 🇹🇭 dan Elias Mahmoudi 🇩🇿 akan berhadapan dalam salah satu laga pembuka ONE: MARK OF GREATNESS!🗓: Kuala Lumpur | 6 Desember | ONE: MARK OF GREATNESS🎟: Dapatkan tiket anda di 👉 http://bit.ly/onemarkgreatness19🏨: Pesan hotel anda 👉 bit.ly/ONEhotelplanner📺: Lihat daftar tayangan lokal untuk siaran global 📱: Saksikan di ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp👨‍💻: SIARAN LANGSUNG babak prelims di Facebook ONE Championship 🏷: Merchandise resmi 👉 bit.ly/ONEShopID

Posted by ONE Championship Indonesia on Saturday, November 30, 2019

Lerdsila, yang telah mengemas 190 kemenangan, terakhir kali merasakan kekalahan pada November 2015. Sejak saat itu, ia telah menjaga rekor tak terkalahkan yang impresif selama empat tahun. 

Meskipun legenda Thailand ini menikmati setiap kemenangannya, namun mengangkat tangan pada akhir laga bukanlah prioritas utamanya.

“Kemenangan merupakan hal yang penting bagi saya, namun itu bukanlah yang terpenting. Itu tak bisa jadi yang utama,” tutur pria berusia 38 tahun ini. “Kemenangan adalah prioritas kedua, atau mungkin ketiga. Yang utama adalah untuk selalu melakukan yang terbaik.”

Di usia muda, Lerdsilla berhasil membesarkan namanya di berbagai stadion di Bangkok lewat raihan rekor kemenangan beruntun selama 19 tahun yang penuh perjuangan



Menjaga dominasi tersebut sembari menghadapi para pesaing terbaik di negeri tempat lahirnya seni delapan tungkai merupakan sebuah tugas yang tak mudah, namun striker berbahaya ini mampu menjalani tugas tersebut dan akhirnya mendapatkan pengakuan atas raihan tersebut. 

“Di Thailand, merupakan hal yang sangat sulit untuk bisa tetap tak terkalahkan dalam waktu selama itu karena kita sering bertarung dan selalu menghadapi lawan-lawan berat,” jelasnya.

“Setelah menang dalam 10 laga beruntun, promotor tersebut menghadiahi saya dengan sebuah rantai emas. Saya mendapatkan satu lagi setelah menang dalam 15 laga, namun saya gagal meraih 20 kemenangan beruntun.”

Pada saat itu, ada banyak yang dipertaruhkan, dan ada berbagai insentif besar jika menang, sehingga hal itu memberi saya banyak tekanan.”

Setelah melangkahkan kaki keluar dari ranah domestik, Lerdsila mengalami sebuah terobosan besar di jenjang internasional. Ia mendapatkan perhatian dunia lewat striking dan refleks yang cepat dan licin.

Perangainya yang eksentrik, dilengkapi dengan kecepatan serta kelincahan, kerap membingungkan lawannya. Pada akhirnya, hal-hal tersebut yang membawanya pada rentetan kemenangan – meski tetap saja hal itu bukan prioritas utamanya.

“Bertarung di luar negeri tanpa perjudian membuat saya merasa sangat rileks. Promotor hanya ingin performa yang baik. Kemenangan bukan fokus utama, namun menghibur para fan adalah yang terpenting,” jelasnya.

“Saya kira gaya bertanding saya lumayan jarang, sehingga saya menjadikan itu sebagai fokus utama dan bukan tentang menang atau kalah. Itu merupakan identitas saya, dan saya ingin menjaga hal itu.”

Dengan sikap seperti itu, ditambah dengan kecepatan yang superior serta gaya yang eksplosif, Lerdsila telah mencatatkan torehan tak terkalahkan selama empat tahun terakhir, termasuk empat kemenangan lewat performa spektakuler dalam ONE Super Series.

Pada hari Jumat mendatang, ia tentu ingin menutup 2019 lewat sebuah penampilan yang tak terlupakan.

Meraih kemenangan tak serta merta menjadi fokus utamanya dan ia tak akan terbebani oleh tuntutan tersebut. Sebaliknya, tampil bebas tanpa beban bisa menjadi kunci untuk meraih kemenangan ke 191 dalam kariernya – sekaligus yang kelima di “The Home Of Martial Arts.”

“Di semua olahraga, kami percaya bahwa kemenangan adalah hal terpenting dan pandangan tersebut akan mempengaruhi performa kita,” tuturnya.

“Bagi saya, saya tak membebani diri dan hal itu turut membantu saya memenangi laga. Gaya yang saya miliki menyenangkan. Saya tak suka terlalu serius.”

Baca juga: Denice Zamboanga Siap Hadapi Yang Terbaik Di ONE

Kuala Lumpur | 6 Desember | ONE: MARK OF GREATNESS | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tiket: http://bit.ly/onemarkgreatness19 | Beli Merchandise Resmi: bit.ly/ONECShop

Selengkapnya di Berita

73127
AnatolyMalykhin ReugReugOumarKane Faceoff 1920X1280
Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled