‘Lihat Siapa Yang Paling Mulus’ – Eddie Abasolo Tak Sabar Hadapi Luke Lessei Dalam Derbi Muay Thai Amerika

Niclas Larsen Eddie Abasolo ONE Fight Night 8 2

Petarung California Eddie “Silky Smooth” Abasolo akan segera beradu dengan pria asal Iowa Luke “The Chef” Lessei di Bangkok, dengan kesempatan untuk memastikan dirinya sebagai petarung Muay Thai terbaik dari Amerika.

Dijadwalkan untuk 16 Februari pada jam tayang utama A.S., atau Sabtu pagi, 17 Februari di Asia dalam gelaran ONE Fight Night 19: Haggerty vs. Lobo, laga itu membuat para penggemar striking di seluruh dunia – dan terutama di Amerika Serikat – sangat antusias.

Keduanya memang sudah memberi aksi menawan dalam penampilan terbaru mereka.

Pada Desember lalu, Lessei mendesak bintang Thailand dan penantang #3 “Smokin” Jo Nattawut mencapai batasannya dalam laga yang menjadi kandidat Fight of the Year.

Dan pada Juni lalu, Abasolo beraksi dengan kompetitor legendaris dan penantang #2 Sitthichai Sitsongpeenong, dimana ia menunjukkan determinasi luar biasa dan teknik striking unik.

Terlepas dari kesamaan dalam sepasang laga itu – dimana mereka mengalami kekalahan via keputusan juri di tangan para bintang Thailand elite ini – “Silky Smooth” berkata aksi mereka berikutnya di Lumpinee Boxing Stadium memang menjadi awalan baru:

“Saya merasa seperti menjelang laga ini, ini hanyalah sebuah pertarungan lainnya. Anda tahu, ini bukan kebangkitan dari laga terakhir kami, bagi saya pribadi. Saya hanya dapat berbicara untuk diri sendiri. Saya tak dapat berbicara mewakili dirinya, tapi saya merasa laga ini berbeda.”

“Karena kami berdua adalah pria dari A.S. yang melakukan apa yang kami lakukan dengan sangat baik. Kami hanya kebetulan berada di divisi yang sama, maka itu hanya tetang melihat siapa yang lebih mulus.” 

Pria berusia 37 tahun ini memang telah cukup lama mengincar Lessei, menyadari bahwa mereka memang akhirnya akan berbagi ring untuk berlaga.

Tetapi, itu tak berarti Abasolo memiliki dendam pribadi atas kompatriotnya itu. Sebaliknya, ia tak sabar memberi aksi menawan bagi para penggemar disiplin ini:

“Bertahun-tahun lalu, setelah menonton Luke dan beberapa laganya, saya tahu saya akan melawan dirinya satu saat nanti. Anda tahu maksud saya? Dan itu tiba di sini, maka saya hanya bersemangat tentang itu. Itu jelas sebuah laga yang bukan hanya akan diingat A.S., tapi juga dunia.”

Dikenal atas pendekatan “Silky Smooth” miliknya dalam Muay Thai dan kemampuan langka untuk menyesuaikan diri, Abasolo adalah salah satu striker yang paling menarik untuk dilihat di divisi mana pun.

Karena gaya non-ortodoks itu, tak mengejutkan bahwa ia cukup enggan memberi prediksi tegas akan laganya melawan Lessei.

Pada akhirnya, ia memang bersiap untuk setiap skenario yang dapat terjadi:

Man, saya bahkan tak dapat menyebutnya. Saya tidak bisa. Karena secara realistis, dua laga terakhir saya, terutama bagi ONE, saya mengharapkan hal tertentu, dan ritme itu bukanlah yang saya harapkan terkait bagaimana aksi itu berlangsung.”

“Saya tak mengharapkan laga terakhir saya akan menjadi keras seperti saat melawan Sitthichai, tapi itulah yang terjadi.”

“Pada dasarnya, ke mana pun itu beralih, saya akan siap untuk pergi ke sana. Terlepas jika itu berjalan cepat. Terlepas jika itu berjalan lambat. Jika kami benar-benar mengejar itu, saya akan tampil.”

Abasolo Lihat Dirinya Di Antara ‘Yang Terbaik’ Dalam Divisinya

Lebih dari sekadar kesempatan untuk menunjukkan kekuatan dari Muay Thai Amerika, kemenangan bagi Eddie Abasolo di ONE Fight Night 19 mungkin dapat membawanya ke jajaran lima besar featherweight Muay Thai yang padat itu.

Dua pertarungan lalu, “Silky Smooth” menghentikan penantang #5 Niclas Larsen, tetapi ia gagal memenuhi persyaratan berat badan sementara tetap terhidrasi dan tak dapat memasuki peringkat itu. Setelah itu, ia kalah dalam aksi tipis melawan Sitthichai.

Karena sejarah itu, Abasolo meyakini bahwa ia harus dipertimbangkan sebagai salah satu petarung elite dalam divisi featherweight Muay Thai:

“Maka, saya merasa seperti berada di sana, tetapi nama saya tak hanya ada di atas kertas, anda tahu? Maka, bagi saya, saya berada di atas sana bersama jajaran lima besar, jika bukan di tiga besar.”

“Saya merasa seperti terlepas nama saya ada di atas kertas atau tidak, saya akan ditempatkan di atas sana, dan saya akan ditempatkan melawan yang terbaik.”

Jelas, petarung sensasional Amerika ini kini akan melawan penantang #5 Luke Lessei dalam sebuah aksi krusial demi harapannya merebut gelar Juara Dunia itu.

Abasolo takkan meremehkan “The Chef,” namun ia mengetahui bahwa sebuah kemenangan pada 17 Februari ini akan memberinya laga melawan salah satu petarung teratas itu.

Ia berbicara tentang lawan potensial berikutnya jika dirinya dapat melewati Lessei di Bangkok:

“Dua atau tiga teratas – tiga yang paling rendah, tergantung penampilan itu [di ONE Fight Night 19] dan penampilan setelahnya. Tapi saya hanya akan menikmati itu. Satu per satu laga, anda tahu.”

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball