Lito Adiwang ‘Haus’ Akan Kebangkitan Setelah Akhir Buruk Di 2020
Tahun 2020 tidak berakhir baik bagi Lito “Thunder Kid” Adiwang.
Atlet Team Lakay ini melihat tujuh kemenangan beruntunnya terpatahkan dengan kekalahan berdasarkan keputusan terbelah (split-decision) tipis dari Hiroba Minowa di ajang ONE: INSIDE THE MATRIX III November lalu. Yang semakin memperburuk keadaan, Adiwang juga harus merelakan ibunya, Leticia, yang menyerah dari penyakitnya di akhir Desember.
Dengan tahun sulit itu akhirnya berada di belakangnya, bintang Filipina ini merasa jauh lebih termotivasi untuk meraih mimpinya dan menghormati mendiang ibunya. Ia akan mendapatkan kesempatan untuk maju pada Jumat, 22 Januari ini, saat ia melawan Namiki Kawahara pada ajang ONE: UNBREAKABLE di Singapura.
“Saya sangat menginginkan ini. Saya sangat ingin kembali dan meraih kemenangan,” tegas Adiwang. “Setidaknya jika saya memenangkan yang satu ini, mungkin saya dapat meminta laga ulang dari Minowa.”
Saat ia memasuki Circle nanti, “Thunder Kid” akan memiliki kesempatan untuk mengarahkan seluruh kesedihan dan rasa frustrasi yang ia alami menjadi sesuatu yang produktif.
“Saya harus membuktikan bahwa saya hanya memiliki satu malam yang buruk melawan Minowa,” lanjut Adiwang.
“Saya melakukan banyak kesalahan dalam laga tersebut, seperti dalam persiapan dan pengaturan berat badan saya, contohnya – yang menjadi alasan mengapa saya tak dapat tampil seperti yang diharapkan dan [seperti] apa yang saya inginkan.”
“Setidaknya saya belajar dari laga tersebut, dan saya mampu melihat berbagai hal yang harus saya lebih tingkatkan lagi.”
- Michael Schiavello Menangkan Asian TV Award, Terima Ucapan Selamat Dari ‘The Rock’
- Kekuatan Pemikiran Positif Berikan Nama Besar Bagi James Nakashima
- 5 KO Terbaik Dari Para Bintang Di ONE: UNBREAKABLE
Adiwang awalnya dijadwalkan menghadapi bintang Tiongkok “Wolf of the Grasslands” Hexigetu Jumat ini, namun karena lawannya itu terpaksa mundur, Juara Bela Diri Campuran Jepang Kawahara pun masuk.
Pria Filipina berusia 27 tahun ini mengakui bahwa menghadapi lawan baru lewat pemberitahuan singkat dapat membuat persiapannya semakin sulit, tetapi ia tidak mengeluh. Namun, ia mengerti bahwa itulah kehidupan seorang atlet dan bersumpah akan siap menjalani laga.
“Saya kira kami akan melakukan penyesuaian besar di sini. Sekarang, kami memperbarui game plan kami,” kata Adiwang.
“Saat kami bersiap untuk Hexigetu, kami mengetahui bahwa ia adalah seorang pegulat dengan teknik tinju yang bagus, namun kami berharap memiliki keunggulan tinggi badan, maka saya benar-benar bersiap untuk bagaimana ia akan maju.”
“Kini, melawan Kawahara, ia benar-benar menjadi kebalikannya. Ia lebih condong ke striker, namun ia lebih tinggi dari saya. Tetapi, saya yakin bahwa jika itu tetap berjalan di atas kaki, saya akan memiliki keunggulan. Saya hanya harus terfokus pada titik serangannya dan menjadi akurat dengan serangan balik saya.”
Dengan dorongannya untuk segera meninggalkan kemalangannya di belakang, Adiwang segera mengambil kesempatan berlaga dalam ajang perdana ONE Championship tahun ini.
Ia kini mengetahui bahwa sebuah kemenangan tak hanya akan berdampak pada status pribadinya – itu juga akan menjadi dorongan awal bagi Team Lakay, yang sebagai sebuah tim menjalani pergumulan besar pada akhir tahun 2020.
“Di kamp [pelatihan], kami hanya berbicara tentang satu hal – yaitu untuk bangkit kembali,” kata Adiwang. “Kami akan bangkit tahun ini, kami akan mempelajari kesalahan kami – terutama berbagai alasan mengapa kami kalah dalam beberapa laga sebelumnya.”
“Tekanan itu ada. Ya, saya mengetahui saya harus membuktikan diri saya pada dunia dan mendapatkan respek dari banyak orang. Saya sedang mengerjakan itu.”
Tujuan utama “Thunder Kid” adalah untuk mencapai puncak divisinya bersama rekan satu tim dan Juara Dunia ONE Strawweight Joshua “The Passion” Pacio.
Untuk saat ini, penampilan impresif Jumat ini jelas akan membawanya pada arah yang tepat.
“Saya melihat diri saya meraih beberapa kemenangan tahun ini,” tambah Adiwang.
“Semoga ONE akan memberi kami banyak laga. Jika itu terjadi, saya akan melakukan yang terbaik demi meraih seluruh kemenangan yang saya mampu agar dapat menjadi penantang teratas akhir tahun ini.
“Namun, saya akan menunggu kesempatan saya karena Joshua masih menjadi sang juara. Saya hanya ingin menaruh nama saya di antara yang teratas dan saat ini, saya akan membangun itu. Pada akhir 2021, saya ingin berada di sana.”
Baca juga: Lito Adiwang Dan Rade Opacic Dapatkan Lawan Baru Di ONE: UNBREAKABLE