Liu Peng Shuai Incar Kemenangan Saat Eko Roni Saputra Kelelahan
Setelah memadamkan bara api dari seorang bintang yang tengah naik daun, Liu Peng Shuai berencana mengulanginya kembali pada Jumat, 13 Agustus, mendatang.
Atlet Tiongkok ini akan menghadapi “Dynamite” Eko Roni Saputra dalam sebuah laga seni bela diri campuran divisi flyweight di ONE: BATTLEGROUND II.
Liu mengaku selalu mengikuti perkembangan terbaru dari Eko Roni, seorang Juara Gulat dari Indonesia. Meski mengagumi kehebatan sang rival, ia percaya bisa menghentikan lawannya di Singapore Indoor Stadium nanti.
“Saya telah menyaksikan lawan saya sejak lama, dan saya tahu dia adalah seorang pegulat dan grappler hebat,” ucap atlet Beijing berusia 25 tahun ini.
“Dia calon bintang. Saya sangat menghormatinya, tetapi saya juga siap untuk laga ini.”
Eko Roni memang layak dijuluki calon bintang ONE Championship.
Ia berhasil mengoptimalkan kemampuan gulatnya ke dalam bela diri campuran. Sejak bertransisi, ia pun semakin berbahaya berkat teknik kuncian ciamik serta serangan atas berbahaya sejak latihan di Evolve MMA di Singapura.
Kemampuan lengkap tersebut telah membawanya pada raihan impresif di pentas global usai mengalahkan empat lawan pada ronde pertama.
- Setelah Karier Cemerlang, Zhang Lipeng Incar Sabuk Emas ONE
- 3 KO Eksplosif Dari Para Penghancur Di ONE: BATTLEGROUND II
- Alain Ngalani Ingin ‘Beri Pernyataan Tegas’ Atas Narmo
Hampir seluruh kemenangan tersebut diraih lewat kuncian, dan Eko Roni berharap bisa menunjukkan kemampuan striking yang lebih terasah kontra Liu.
Menanggapi hal ini, sang atlet dari Tiongkok ini tak merasa gentar. Menurutnya, Eko Roni mungkin mampu melayangkan pukulan tajam, tapi ia percaya jika kemampuan strikingnya masih jauh di atas.
“Jika saya harus menggambarkan striking [Eko Roni], bisa dibilang ‘kuat,’” ungkap Liu.
“Namun jika berbicara tentang kecepatan, ketepatan, dan hal lainnya, saya tak merasa striking-nya lebih baik dari saya. Striking merupakan keunggulan saya saat menghadapinya.”
Liu memiliki latar belakang kickboxing. Namun, seperti halnya Eko Roni, ia juga terbukti berkemampuan lengkap.
Atlet asal Fighting Bros Club ini mengawali kariernya secara luar biasa. Ia menang KO atas tiga lawan untuk memenangi ONE Hefei Flyweight Tournament pada 2016.
Meski hasil setelahnya tak selalu mulus dan harus beristirahat selama dua tahun, ia menandai kembalinya ke pentas global secara luar biasa di ONE: CLASH OF LEGENDS pada Februari 2019.
Dalam ajang itu, Liu menghentikan pegulat sensasional dari Indonesia, Elipitua “The Magician” Siregar lewat kuncian kimura pada menit-menit akhir ronde pamungkas. Hasil tersebut juga menandai kekalahan perdana bagi Elipitua.
Kini, ia pun akan menghadapi situasi yang kurang lebih sama – menghadapi bintang baru dari Indonesia dengan kemampuan gulat yang lebih dalam.
Namun, ia percaya hasilnya tak akan berbeda.
“Saya prediksi [laga ini akan berakhir] di ronde ketiga. Meskipun dia kuat dan bertenaga, keunggulan saya adalah dari segi kondisi dan volume,” tutur Liu.
“Jadi pada ronde ketiga, saya akan jadi atlet yang lebih kuat.”
Selain termotivasi untuk kembali mengalahkan atlet bertalenta, ia pun memiliki sebuah tujuan lain – menebus kekalahan dari tim Evolve.
Pada Oktober silam di ONE: REIGN OF DYNASTIES, Liu berlaga menghadapi Roshan Mainam, rekan satu tim Eko Roni. Kala itu, sang atlet dari India menang lewat kuncian pada ronde kedua. Dengan mengalahkan Eko Roni di “Kota Merlion,” Liu bisa membalas kekalahan dari sasana raksasa yang membesarkan nama Eko Roni.
Selain itu, sebuah kemenangan juga akan menjadi motivasi tambahan bagi para kompatriotnya yang juga berlaga di serial BATTLEGROUND.
Miao Li Tao akan menghadapi Alex “Little Rock” Silva dalam laga pendukung utama. Sementara itu, “The Prince” Banma Duoji akan menghadapi rekan satu tim Eko Roni, Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke, di ONE: BATTLEGROUND III dua pekan kemudian.
“Saya benar-benar [mengambil kesempatan ini] untuk membalas kekalahan,” urai Liu.
“Dan saya sangat ingin menang kali ini untuk menyamakan kedudukan antara Tiongkok dan Evolve.”
Baca juga: Niat Miao Li Tao Ungguli Alex Silva: ‘Kekuatan Adalah Kelemahannya’