Liu Peng Shuai Tetap Bertahan Demi Submission Di Saat Terakhir
Setelah dua tahun lebih beristirahat dari ONE Championship, Liu Peng Shuai bangkit kembali dengan sebuah submission pada saat terakhir atas Elipitua Siregar di ajang ONE: CLASH OF LEGENDS.
Atlet strawweight Tiongkok ini nampak seperti akan kehilangan poin dari kartu penilaian juri setelah pertempuran tiga ronde yang keras pada hari Sabtu, 16 Februari di Bangkok, Thailand, namun ia mampu menyarangkan percobaan kuncian kimura pada saat-saat terakhir untuk mencetak kemenangan luar biasa di Impact Arena.
Chinese warrior Liu Peng Shuai overcomes an early scare to submit Elipitua Siregar via kimura at 4:15 of Round 3!Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Saturday, February 16, 2019
Liu mengambil alih posisi di tengah ring untuk memulai laga pembuka malam itu. Ia melakukan langkah yang sangat baik dalam mencetak takedown, yang memaksa Juara Gulat Indonesia itu dalam posisi bertahan di pertukaran grappling dan mengendalikan kompleksitas laga ini.
Di atas kanvas, Elipitua cukup aktif beralih posisi saat ia menyerang dengan kuncian armbar, kneebar, guillotine dan triangle choke selama stanza pembuka. Namun, perwakilan Fighting Bros Club ini tidak pernah menjadi target yang statis. Ia melakukan scramble yang baik untuk keluar dari bahaya dan kembali berdiri.
Stanza kedua dimulai dengan takedown dari Elipitua, dimana ia beralih ke posisi mount, namun sang Juara Turnamen ONE Hefei Flyweight ini kembali menghindari bahaya sebelum dirinya menerima kerusakan lanjutan dari teknik ground-and-pound lawannya.
Kembali di posisi stand-up, Liu mengambil kuncian kimura saat ia masih berdiri, namun setelah ia menyeret rivalnya ke atas kanvas, ia memberi celah di punggungnya dan terkena kuncian guillotine choke yang dalam. Entah bagaimana, ia mampu bertahan dengan mengungkit salah satu lengan atlet Indonesia itu.
Setelah ia mampu melepaskan diri dan kedua atlet berusia 22 tahun ini kembali berdiri, Elipitua kembali menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Namun, ia kembali membawa laga ke bawah, beralih ke posisi mount, mendaratkan beberapa pukulan, serta kembali mengambil punggung lawannya.
Terlepas dari agresinya, kali ini “The Magician” tak dapat meraih submission. Warga Beijing itu menyapunya dan mengancam dari posisi atas dengan serangan lutut, tepat pada saat bel berbunyi untuk mengakhiri ronde ini.
Kedua atlet ini cukup kelelahan saat stanza terakhir dimulai, namun Liu lebih tajam dengan pukulan dan tendangannya selama periode striking terlama dalam laga ini.
Elipitua mengeluarkan seluruh energinya untuk menyarangkan sebuah gerakan eksplosif dengan teknik double-leg takedown dan mulai melepaskan artileri berat di pojok ring. Ia membiarkan rivalnya mundur, namun sang atlet strawweight Tiongkok itu menyerang dengan single-leg takedown.
Atlet Indonesia ini dengan mudah bertahan dan meraih posisi atas, dimana ia nampak akan mampu bertahan sampai akhir ronde ini.
Namun, ia kembali tersapu, dan kali ini Liu mengamankan kuncian kimura. Elipitua awalnya berusaha bertahan, namun setelah keduanya bertukar posisi dalam scramble terakhir, warga Beijing itu berakhir pada posisi atas dan memaksa lawannya tap-out.
Penyelesaian itu tiba pada menit 4:15 ronde ketiga. Dengan memberi kekalahan perdana bagi Elipitua sebagai seniman bela diri campuran profesional, Liu membawa rekornya menjadi 6-3.
Ia mungkin telah cukup lama berada di luar arena, namun Juara Turnamen ONE Hefei Flyweight ini mampu menjadi salah satu atlet yang wajib diperhatikan dalam divisi strawweight.