Magnus Andersson: Mengalahkan Petchmorakot ‘Akan Berarti Segalanya’

Magnus_Andersson profile 1200x800 1

Magnus “Crazy Viking” Andersson berharap merebut gelar terbesar dalam disiplinnya saat ia menjalani debut bersama ONE Championship.

Atlet asal Swedia berusia 26 tahun ini akan menantang Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy demi sabuk emasnya di laga utama ajang ONE: A NEW BREED III, yaitu gelaran yang sebelumnya telah direkam dan akan ditayangkan pada hari Jumat, 18 September.

Kemungkinan untuk menaruh sabuk emas itu di pinggangnya hampir membuat Andersson tak dapat berkata-kata.

“Saya tidak tahu bagaimana cara menggambarkannya,” katanya. “Itu akan berarti segalanya bagi saya. Itu adalah [gelar] terbesar yang dapat anda raih dalam olahraga ini.”

Pernyataan tersebut memiliki arti tersendiri, jika kita melihat pencapaian Andersson sebelumnya.

“Crazy Viking” memiliki serangkaian sabuk emas, termasuk sebuah gelar nasional Swedia dan Gelar MX Muay Xtreme. Namun, pencapaian terbesarnya datang hanya dalam jangka waktu satu tahun yang lalu.

Pada bulan Agustus 2019, ia mencetak kemenangan KO atas mantan rivalnya, Petchsanguan Sor. Thanasit, untuk merebut gelar Kejuaraan Dunia Lion Fight Super-Welterweight di Gothenburg, Swedia.

Kemenangan itu membantu Andersson membuka jalur menuju “The Home Of Martial Arts,” dimana ia berharap akan dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar. Tentunya, itu akan lebih sulit dilakukan.



Atlet Swedia ini akan menghadapi Petchmorakot di dalam ring, yang telah membangun reputasi luar biasa sejak bergabung bersama ONE Championship pada bulan Juni 2018.

Penguasa divisi ini, yang memiliki rekor gabungan 161-35-2 (1 NC) yang luar biasa dalam Muay Thai dan kickboxing, menampilkan dominasinya saat menghentikan “The Funky Drummer” Fabrice Delannon, Liam “Hitman” Harrison dan Charlie “Boy” Peters.

Lalu, Februari lalu, Petchmorakot mencetak sejarah dengan mengalahkan kompatriotnya Pongsiri PK.Saenchai Muaythaigym dengan keputusan mutlak dan merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai.

Pria berusia 26 tahun ini kemudian mempertahankan sabuknya melawan seorang legenda asal Thailand lainnya, “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex melalui keputusan mayoritas pada bulan Juli lalu.

Andersson sangat mengenal kemampuan sang pemegang gelar itu, dimana ia mengetahui dirinya harus mencari solusi untuk bertahan dari teknik-teknik terbaik atlet southpaw asal Thailand itu.

“Saya tahu ia adalah petarung yang sangat cerdik dan kuat,” kata bintang Swedia ini.

“Ia cukup tinggi, dan saya mengetahui ia memiliki [serangan dari] sisi kiri yang sangat baik. Pukulan straight kiri dan tendangan kirinya sangat kuat, dimana bahkan gaya clinch-nya sangat bagus.”

“Saya harus menghindari senjata-senjata kuatnya ini. Tendangan kiri, saya harus membendung atau menghindarinya, dan jika kami berdekatan, saya harus sangat berhati-hati dengan sikunya, karena jika anda mengalami luka yang cukup besar, laga ini dapat berakhir.”

Untuk bersiap dalam laga ini, Andersson berlatih di bawah Tim Fisher di sasana Revolution Muay Thai Phuket, yang juga menjadi rumah bagi rekan satu timnya Felipe Lobo dan Yurik Davtyan, dimana keduanya juga dijadwalkan tampil beraksi di ONE: A NEW BREED III.

“Crazy Viking,” yang memiliki keunggulan tinggi badan 4 sentimeter, meyakini bahwa teknik tinju dan pergerakannya akan menjadi faktor utama dalam meraih kemenangan.

“Saya akan [membawa banyak] tekanan dan seringkali melakukan feint, dan saya akan mencoba banyak mendorong ke arah kiri supaya saya selalu berada di sisi luar kaki depannya,” jelas Andersson.

“[Saya ingin] menghindari kekuatan besar dari seluruh tendangannya, serta dapat membalas dan mendapatkan sudut yang bagus untuk teknik tinju atau bahkan menyarangkan serangan siku. Inilah bagaimana saya melihat laga ini, namun itu pastinya akan tetap menjadi peperangan besar.”

Andersson berharap bahwa laga Kejuaraan Dunia ini akan berakhir dengan KO besar, dimana itulah yang akan diincarnya selama laga.

Pada saat yang sama, mengalahkan atlet berbakat seperti Petchmorakot akan menjadi tugas yang sulit, maka atlet Swedia ini akan puas jika ia unggul dari pahlawan Thailand itu setelah lima ronde.

“Jika saya mencetak KO, itu akan menjadi perasaan terbaik. Namun di dalam kepala saya, ini lebih tentang menang. Saya hanya harus menang,” tegas Andersson.

“Saya tidak tahu bagaimana itu akan terjadi, namun saya tahu saya akan memberikan peperangan besar dan ingin menunjukkan besarnya semangat saya saat maju berlaga.”

Baca juga: Kartu Pertandingan Resmi Untuk Ajang ONE: A NEW BREED III

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball