Marat Grigorian Ingin Unggul Dengan Gunakan ‘Momen Kelemahan’ Chingiz Allazov Di ONE Fight Night 13
Setelah gagal dalam percobaan pertamanya untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing, penantang #2 Marat Grigorian siap memanfaatkan kesempatan kedua ini pada Sabtu pagi, 5 Agustus waktu Asia.
Pemukul kuat kelahiran Armenia ini akan menantang sang penguasa divisi Chingiz Allazov pada gelaran ONE Fight Night 13, dan ia tak sabar untuk dapat memberi aksi keras bagi para penggemar dalam laga utama mereka di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Grigorian bangkit setelah kekalahannya dalam lima ronde laga Kejuaraan Dunia melawan Superbon Singha Mawynn dengan aksi menarik atas Tayfun Ozcan pada Oktober lalu.
Kini, kembali ke lingkaran pemenang, perwakilan Hemmers Gym ini tak sabar bertemu rival lamanya setelah laga trilogi mereka yang dijadwalkan pada ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix terpaksa dibatalkan pada menit-menit terakhir.
Grigorian berkata:
“Sebelumnya, dalam turnamen itu, kami seharusnya saling bertarung tapi itu tak terjadi. Banyak penggemar kecewa. Namun, sekarang kita akan bertarung, dan para penggemar sangat bersemangat menunggu itu. Saya tak sabar.”
“Sangat mengecewakan ketika itu tak terjadi. Dunia saya runtuh saat itu, tapi itulah kehidupan. Itu tak selalu terjadi sesuai dengan keinginanmu. Maka, anda harus siap untuk menerima apa pun dan memanfaatkan kesempatan yang ada.”
Sementara mereka sempat dua kali bertemu – dengan satu kemenangan bagi Grigorian dan No Contest (NC) di laga lainnya – keduanya terjadi 10 tahun lalu, dan ada banyak hal yang berubah.
Keduanya melaju menuju puncak disiplin ini, dengan meraih berbagai gelar terbaik di kickboxing. Oleh karena itu, Grigorian tak sabar untuk menguji dirinya sendiri melawan “Chinga” sekali lagi, saat keduanya ada di puncak.
Petarung berusia 32 tahun ini berkata:
“Di momen itu, kami adalah petarung baru terbaik. Sejak tahun-tahun itu, kami berdua banyak berubah. Kami berdua bertarung melawan para pria teratas.”
“Kini, saya melihat ia [menjadi] jauh lebih baik selama dua tahun terakhir ini. Ia berada di puncaknya. Ia tajam, ia siap. Saya tahu ini akan menjadi pertarungan yang sangat sulit, dan saya akan siap.”
“Ia kini sangat bagus, maka saya ingin membuktikan diri saya. Ayo maju. Saya ingin merasakannya!”
Marat Grigorian Yakin Kemampuannya Dapat Atasi Chingiz Allazov
Marat Grigorian sangat menghormati Chingiz Allazov dan prestasinya untuk mencapai puncak dunia olahraga tarung.
Perasaan itu pun berbalas, karena “Chinga” berkata bahwa lawan berikutnya ini sangat kuat dan keras, tapi petarung asal Gridin Gym tersebut juga berkata bahwa Grigorian tidaklah seteknis dirinya.
Petarung Armenia yang selalu tenang ini tak khawatir dengan sentimen tersebut, serta menerima bahwa penguasa featherweight itu adalah atlet yang cerdas. Namun, ia juga melihat kelemahan yang ingin digunakannya pada 5 Agustus nanti.
Grigorian berkata:
“Saya kira ia sangat eksplosif dan cepat. Itulah yang membuatnya sangat berbahaya. Ia adalah petarung yang bagus, cerdas. Apa yang dapat saya katakan? Ia beraksi sangat baik.”
“Tetapi, setiap petarung memiliki titik lemahnya. Maka, saya akan mencoba menghukumnya dalam momen-momen lemah itu.”
Perwakilan Hemmers Gym ini melihat prospek untuk beradu melawan rival Azerbaijan-Belarusia itu selama lima ronde Kejuaraan Dunia. Dengan dua superstar berkekuatan dahsyat dan berahang baja yang akan beradu, ini mungkin dapat menjadi 15 menit paling menarik di tahun ini.
Walau Grigorian ingin memenangi gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing itu dengan penuh gaya, yaitu menjadi pria pertama yang dapat menghentikan Allazov, ia juga sangat realistis.
Faktanya, ia akan dengan senang hati merebut sabuk emas itu lewat cara apa pun di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium.
Penantang #2 ini berkata:
“Tentu saya akan mengejar sabuk emas itu. Kesempatan ini sangat berarti. Saya kira ini adalah pertarungan terpenting dalam karier saya sejauh ini, maka saya akan mencoba melakukan segala sesuatunya untuk kemenangan itu.”
“Saya percaya pada diri sendiri, dan saya tahu apa yang dapat saya lakukan. Saya tahu saya memiliki kekuatan itu. Saya tahu saya memiliki pengalaman. Tapi pada tingkatan ini, sangat sulit untuk berkata [bahwa anda akan meng-KO lawan anda]. Segala sesuatu mungkin terjadi.”