Mark Fairtex Abelardo Beri Peringatan Keras Pada Fabricio Andrade
Mark “Tyson” Fairtex Abelardo telah mengalami sebagian besar kesukseannya dalam waktu yang cukup singkat.
Sejak penampilan perdananya dalam rangkaian Rich Franklin’s ONE Warrior Series pada bulan Juli 2018, seniman bela diri campuran asal Selandia Baru ini meraih kontrak bernilai besar untuk berkompetisi di ONE Championship dan meraih empat kemenangan dalam enam laganya.
Namun terlepas dari kesuksesan itu, atlet veteran yang berpengalaman ini menganggap dirinya sebagai seorang pria yang selalu belajar dari kesalahannya.
Berdasarkan hal itu, Abelardo berencana mengintegrasikan strategi yang digunakan oleh rival sebelumnya, Troy “Pretty Boy” Worthen, saat dirinya menghadapi pendatang baru Fabrício “Wonder Boy” Andrade pada ajang ONE: NO SURRENDER di Bangkok, Thailand, hari Jumat, 31 Juli.
- Superbon Sebut Kunci Kalahkan Sitthichai Dalam Laga Trilogi
- Atlet ONE Championship Di Singapura Kembali Ke Evolve
- 4 Hal Yang Wajib Anda Ketahui Tentang Mark Fairtex Abelardo
“Anda tak dapat memenangkan semuanya – anda hanya harus menjadi lebih baik, membuktikan diri anda dan mencetak penampilan lebih baik dalam laga berikutnya, dan itulah yang akan saya lakukan,” tegas Abelardo.
“Troy sangat bagus. Game plan miliknya itu memberinya kesempatan menggunakan kemampuan gulatnya, dan itulah yang ingin saya kembangkan. Saya tidak ingin ditempatkan di pagar seperti saat saya berada dalam laga itu sebelumnya.”
“Saya ingin menjadi orang yang melakukan itu, dan [melawan Andrade], saya ingin menjadi atlet yang menekan lebih keras dan mengincar penyelesaian seperti biasanya.”
Pastinya, kemampuan Worthen untuk mengendalikan ritme permainan adalah faktor terbesar saat melawan Abelardo di ajang ONE: KING OF THE JUNGLE pada bulan Februari.
Atlet keturunan Filipina-Selandia Baru ini biasanya menekan dengan aksi keras, namun ia masih kewalahan mengatasi kemampuan gulat lawannya asal Amerika Serikat itu sejak bel pembuka, dimana ia menderita sebuah kekalahan mutlak.
Kini, Abelardo berencana untuk menguasai atlet Brasil yang akan mencetak debut itu dengan cara yang sama.
“Saya akan memadukan seluruhnya, baik dalam posisi stand-up dan di ground. Saya ingin menekan dirinya di sisi manapun dan hanya ingin menguasainya,” kata atlet berusia 28 tahun ini.
“Saya ingin memanfaatkan lebih banyak lagi kemampuan gulat saya, menyeretnya ke bawah saat kesempatan itu muncul, membuatnya lelah, serta mengincar sebuah penyelesaian dari situ.”
Abelardo jelas mengetahui bahwa kemampuan striking kuat dari Andrade dapat mengakhiri laga hanya dengan satu pukulan. Faktanya, “Wonder Boy” adalah pria asal Brasil dan seorang Juara South American Muay Thai.
Namun, “Tyson” juga yakin bahwa atlet berusia 22 tahun ini tak akan dapat berlaga bersamanya dalam area lain di pertandingan itu.
“Ia adalah striker tingkat tinggi, namun saya tidak mengira dirinya akan berada pada tingkatan saya secara keseluruhan. Ini adalah seni bela diri campuran, maka saya akan memadukan serangan saya, baik saat berdiri maupun di ground,” tegas Abelardo.
“Saya ingin mengincar penyelesaian seperti yang biasa saya lakukan. Saya ingin membuatnya lelah, menekan keras, serta mencari penyelesaian pada ronde kedua, atau jika tidak, ketiga.”
Dengan hanya kurang dari dua minggu sebelum malam pertandingan, jelas bahwa perwakilan Fairtex ini terfokus dan telah memperingatkan Andrade bahkan sebelum mereka bertemu di ibukota Thailand.
“Saya mengharapkan yang terbaik bagi dirinya dan supaya ia tetap aman [dan sehat] selama kamp pelatihan,” kata Abelardo. “Karena saat laga ini tiba, saya akan membawa [kemampuan saya], jadi saya harap ia akan sangat siap.”
Baca juga: Permainan ONE Fantasy Kembali Dengan Fitur-Fitur Terbaru