Martin Nguyen Bagikan Kunci Penampilan Terbaiknya
Dalam pertandingan terakhirnya, Martin “The Situ-Asian” Nguyen mampu kembali berada pada kondisi terbaiknya, dan sang Juara Dunia ONE Featherweight ini berharap itu berlanjut pada hari Jumat, 2 Agustus esok.
Di gelaran ONE: DAWN OF HEROES, atlet berusia 30 tahun ini akan mempertahankan sabuknya untuk ketiga kalinya melawan lawan terberatnya saat ini, Koyomi “Moushigo” Matsushima di Manila, Filipina.
Ini akan menjadi pertandingan ketiga berturut-turut bagi atlet keturunan Vietnam-Australia ini di Mall Of Asia Arena, dan terakhir kalinya ia tampil disana, ia mencatatkan penampilan terbaik dalam karirnya dengan mencetak KO atas Narantungalag “Tungaa” Jadambaa pada ronde kedua.
Namun, pada bulan Juli lalu, banyak hal yang terjadi diluar keinginannya. Seperti penjelasannya kepada komentator ONE Championship Michael “The Voice” Schiavello dalam sebuah wawancara eksklusif, pelajaran yang ia dapatkan telah mempersiapkan dirinya untuk kesuksesan selanjutnya.
Don't miss Martin "The Situ-Asian" Nguyen's ONE Featherweight World Title defense this Friday against young and hungry Japanese warrior Koyomi Matsushima — it's going to be ⚡ ELECTRIC ⚡🗓: Manila | 2 August | 5PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Tuesday, July 30, 2019
“Sepertinya saya mempelajari satu pelajaran berharga tentang diri saya sendiri saat melawan atlet bantamweight saat itu, yaitu Kevin Belingon,” jelas Martin.
“Kami masuk dengan game plan yang besar, dan sebuah beban besar di punggung saya. Kami harus menyeretnya ke bawah, kami tidak ingin bertukar serangan [atas] dengannya. Hormat saya untuk [Kevin] Belingon – ia menyadari game plan tersebut dan mengambil keuntungan dari situ.
“Saya mulai merasa panik, dan sebagai seorang seniman bela diri pada tingkatan [tinggi] tersebut, saya tidak seharusnya panik.”
“Seluruh pertandingan sebelum saat itu saya lakukan tanpa sebuah game plan, dan pada pertandingan itu kami masuk dengan sebuah game plan, dan itulah perbedaan terbesar dalam penampilan saya.”
Solusinya adalah untuk kembali ke pendekatan sebelumnya dan maju tanpa sebuah strategi.
Ini mungkin terasa aneh bagi para kompetitor yang cerdik dan strategis, tetapi sebagai seorang atlet yang menggunakan insting seperti “The Situ-Asian,” itu adalah pendekatan terbaik. Hal itu berhasil menaklukkan Narantungalag, dan ia berharap mencetak sebuah KO lainnya melawan petarung asal Jepang ini.
🚨 LIVE FROM MANILA 🚨Martin "The Situ-Asian" Nguyen previews his massive ONE Featherweight World Title defense against Koyomi Matsushima this Friday!
Posted by ONE Championship on Wednesday, July 31, 2019
“Pertandingan terakhir melawan [Narantungalag] Jadambaa, saya tidak menggunakan game plan apapun, dan kali ini melawan [Koyomi] Matsushima, saya juga tidak memiliki game plan,“ tambah Martin.
“[Bagi saya], saya hanya akan masuk, menjadi atlet terbaik yang saya bisa, menggunakan semua yang saya telah pelajari delapan minggu terakhir – semua yang saya pertajam – dan apapun yang dibutuhkan untuk mengangkat tangan saya [saat pertandingan berakhir].”
Simak wawancara menyeluruh yang terdapat di video diatas, dimana “The Situ-Asian” juga berbicara tentang sesi latihannya bersama Juara Dunia dua divisi ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang, pertandingan perdananya di Vietnam bersama “The Home Of Martial Arts” satu bulan mendatang, dan masih banyak lagi.