Martin Nguyen Berbagi Tentang ‘Pengorbanan Besar’ Berlatih Jauh Dari Keluarga

Saat Martin “The Situ-Asian” Nguyen beradu dengan Garry “The Lion Killer” Tonon pada 28 Januari di ONE 165: Superlek vs. Takeru, ia akan bertarung dengan memikirkan mereka yang dikasihinya.

Pertarungan dengan pertaruhan besar di Tokyo itu dapat menjadi kesempatan bagi penantang #3 Nguyen untuk mengamankan laga Kejuaraan Dunia ONE Featherweight MMA – sabuk yang pernah disandangnya bersama gelar Juara Dunia ONE Bantamweight MMA.

Kini, dalam minggu terakhir persiapannya untuk melawan penantang #1 Tonon di Ariake Arena, pria berusia 34 tahun ini menghabiskan hampir dua bulan penuh jauh dari keluarganya, di tengah pemusatan latihan intensif di Kill Cliff FC, Florida.

Sementara ia sangat merindukan istri dan anak-anaknya, superstar Vietnam-Australia ini berkata pada onefc.com/id bahwa mereka menjadi motivasinya dalam setiap keputusan:

“Mereka selalu menjadi alasan saya. Mereka selalu akan menjadi alasan saya, terlepas dari berada di pemusatan latihan, atau tanpa pemusatan latihan, atau apa pun. Mereka selalu menjadi alasan mengapa saya melakukan semuanya.”

Bagi Nguyen, tinggal di sisi lain dunia ini mewakili tantangan yang luar biasa besar, tetapi itu adalah sesuatu yang dianggapnya sebagai kebutuhan untuk meraih keuntungan terbesar dalam kesempatan yang hadir di hadapannya:

“Lihat, saya hanya harus memikirkannya seperti ini – saya takkan ada di olahraga ini selamanya. Maka, waktu yang jauh itu, ya, itu pengorbanan besar. Pengorbanan besar. Tapi itu hanya sementara, anda tahu?”

“Setiap pertarungan yang saya dapatkan, saya harus memastikan bahwa sayalah yang paling siap, maka takkan ada alasan setiap kalinya, menang atau kalah. Itu adalah contoh yang ingin saya berikan bagi keluarga dan anak-anak saya juga.”

Jelas, sebuah kemenangan atas Tonon dapat memberi berbagai hal luar biasa bagi “The Situ-Asian” untuk sekali lagi menyandang sabuk emas seberat 26 pound itu.

Ia mengetahui bahwa dengan mencari pelatihan terbaik, lepas dari gangguan, itu sangat penting, terutama saat menghadapi salah satu sosok yang mungkin dianggap sebagai penantang yang paling ditakuti dalam divisi featherweight MMA yang sarat atlet berbakat ini.

Terlebih lagi, Nguyen mengetahui bahwa istrinya juga memberi pengorbanan luar biasa dalam periode ini:

“Ini cukup mudah bagi saya karena saya tahu apa yang harus dilakukan. Keputusan sulit itu tiba dari istri saya.”

“Dialah yang harus berurusan dan meju dan menjadi orang tua ganda dan merawat tiga anak dan menjalani kehidupan mereka juga, berlarian demi memastikan kehidupan mereka ada di jalur yang tepat, begitu pula dengan dirinya.”

“Maka, kehidupannya seperti terhenti untuk merawat anak-anak, dimana itu biasanya kami berdua.”

Walau ia menjalani pemusatan latihan jauh dari rumahnya di Australia, mantan penguasa dua divisi ini tetap menjadi kepala keluarga yang baik.

Di titik itu, ia mengambil keuntungan dari tiap momen yang dihabiskannya di rumah bersama keluarga, bersyukur untuk waktu dan gaya hidup yang didapatkannya sebagai superstar ONE Championship:

“Seluruh keluarga saya tahu bahwa pada akhirnya, ini untuk mereka, dan jelas, itu juga untuk saya. Tapi ini semua bagi mereka dan kehidupan yang dapat kita jalani dengan saya yang berada di rumah, bisa membawa mereka ke sekolah, menjemput dari sekolah.”

“Beberapa orang tua bahkan tak dapat melihat anak-anak mereka seharian. Saya mendapatkan berkat untuk melihat mereka, maka itu adalah bagian dari pengorbanan ini.”

Natal Terbaru Martin Nguyen Yang Jauh Dari Keluarga

Karena laga yang dijadwalkan pada 28 Januari itu melawan superstar BJJ Amerika Garry Tonon dalam gelaran ONE 165, Martin Nguyen terpaksa menghabiskan masa liburan jauh dari keluarganya.

Untuk memudahkan jarak di antara mereka, ia menghabiskan banyak waktu untuk melakukan video call dengan istri dan anak-anaknya.

Terlebih lagi, ia dapat mencicipi kehidupan keluarga, berkat rekan latihan dan mantan Juara Dunia ONE Light Heavyweight dan Middleweight MMA Aung La N Sang:

“Seperti apakah itu? Banyak tidur dalam waktu liburan. Jelas, banyak telepon via FaceTime di sana dan menghabiskan waktu di sana bersama keluarga Aung La. Maka, saya seperti menikmati sisi Natal mereka dan keluarga mereka yang berkumpul bersama. Itu satu keluarga besar.”

Pada akhirnya, Nguyen melakukan yang terbaik untuk menjadi ayah dan petarung penuh waktu, terlepas dari jarak di antara dirinya dan keluarga.

Ia menambahkan:

“Seperti yang saya katakan, banyak FaceTime dengan keluarga saya dan memastikan saya mengikuti apa yang terjadi di sana, yang dijalankan oleh istri saya. Ini cukup padat, tapi ya, saya tak terlalu memikirkan itu.”

“Saya hanya mencoba beristirahat sebanyak mungkin, bersiap untuk sesi latihan berikutnya, karena itulah alasan mengapa saya ada di sini.”