Martin Nguyen Ingin Ciptakan Sejarah, Beri Inspirasi Generasi Berikutnya

Martin Nguyen DC 9076

Juara Dunia ONE Featherweight Martin “The Situ-Asian” Nguyen tidak menyia-nyiakan posisinya sebagai seorang penguasa divisi.

Mesin dinamo keturunan Vietnam-Australia ini berlanjut berkelana ke seluruh dunia, berlatih selama berjam-jam di sasana yang terletak 16.000 kilometer jauhnya dari keluarga, serta mengorbankan banyak hal demi mempertahankan sabuk emasnya.

Pada hari Jumat, 30 Oktober, ia ingin sekali lagi membuktikan diri sekali lagi bahwa kerja keras itu memang akan terbayar.

Malam itu, di Singapura, Nguyen akan mempertahankan sabuk emasnya melawan penantang peringkat ketiga divisi ini, yaitu pencetak KO asal Vietnam-Amerika Thanh Le, di ONE: INSIDE THE MATRIX.

“Saya menjadi Juara Dunia karena satu alasan,” kata Nguyen yang berusia 31 tahun ini.

“Saua tidak menjalani tiap laga berdasarkan keberuntungan. Saya bekerja keras. Saya melakukan segala sesuatunya di dalam ruang latihan dan itu membawa saya ke posisi saya saat ini.”

Jelas bahwa etos kerja sempurna warga Sydney, Australia ini telah membawanya jauh melangkah dalam sebuah karier bela diri campuran yang gemilang.

Nguyen meraih rekor profesional yang luar biasa, 13-3, dengan sembilan kemenangannya datang dari KO dan tiga lagi melalui submission.

Setelah meraih empat kemenangan beruntun pada ronde pertama, “The Situ-Asian” mencetak KO atas mantan penguasa divisi featherweight Marat “Cobra” Gafurov pada bulan Agustus 2017 untuk merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Featherweight.

Hanya tiga bulan kemudian, ia mencetak sejarah dengan meraih KO lain atas Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang, meraih sabuk emas keduanya, serta menjadi Juara Dunia dua divisi ONE yang pertama dalam sejarah organisasi ini.

Namun, akhirnya Nguyen memutuskan untuk mengosongkan sabuk emas divisi lightweight karena cedera lutut yang dideritanya pada bulan September 2018, namun saat ia pulih, atlet Australia ini mengambil langkah yang mengubah kehidupannya dengan bergabung bersama Sanford MMA di Florida, Amerika Serikat.



Seluruh hasilnya memang sangat mengejutkan sejak perubahan itu.

Pertama, Nguyen mencetak KO atas mantan pemegang gelar Narantungalag “Tungaa” Jadambaa dengan serangan lutut di udara, yang disebut juga flying knee, serta mengakhiri perlawanan penantang peringkat kedua dalam divisinya Koyomi “Moushigo” Matsushima dengan ground-and-pound keras.

Tak diragukan lagi bahwa tim yang dikepalai Henri Hooft di Deerfield Beach, Florida ini telah membawa kemampuan bintang Vietnam-Australia ini ke tingkatan baru, tetapi jangan lupakan lingkungan yang sangat mendukung untuk pertumbuhan ini.

“Sejak berlatih di Sanford, permainan saya telah jauh berkembang,” kata Nguyen.

“Ada para pelatih di sana, mereka mengetahui bagaimana cara mempersiapkan saya untuk berperang. Sebagai tambahan, semua orang itu seperti pembunuh. Kami memiliki berbagai atlet berkaliber tinggi dalam ruang [latihan], maka itu hanya membuat anda ingin menjadi seorang singa dan pejuang di tiap waktu.”

“Ini [seperti] tentang [situasi] membunuh atau terbunuh, dan ya, kami melakukan drill, dan ya, kami berlatih keras, namun kami juga saling memperdulikan satu sama lain.”

Dalam laga berikutnya ini, permainan Nguyen akan diuji oleh seorang atlet featherweight yang sedang naik daun dengan momentum besar di pihaknya.

Le memegang rekor profesional 11-2 dengan tingkat penyelesaian 100 persen. Terlebih lagi, 10 kemenangan dalam kariernya diraih melalui KO.

Atlet Vietnam-Amerika ini mampu memukau para penggemar di seluruh dunia hanya dalam waktu singkat, mencetak KO atas penantang peringkat ketiga divisi bantamweight Yusup “Maestro” Saadulaev, mantan Juara Dunia ONE Lightweight Kotetsu “No Face” Boku, serta yang terbaru, Juara Shooto Pacific Rim Featherweight Ryogo “Kaitai” Takahashi.

Sang penguasa divisi lightweight ini memang telah memperhatikan Le dengan seksama, dimana memang Nguyen merasa terkesan.

“Ia adalah atlet yang hebat. Ia bergerak dengan cepat dan ia memiliki kekuatan luar biasa,” kata Nguyen.

“Jelas, ia memiliki dasar-dasar taekwondo. Ia gemar membuat [serangan] anda meleset dan membalas dengan serangan keras, dimana saya tak sabar menghadapi atlet seperti ini.”

Sementara “The Situ-Asian” akan ingin meninggalkan Circle dengan sebuah kemenangan besar lainnya yang menjadi sorotan, ia tidak mengeluarkan prediksi yang liar.

“Saya ingin mencetak penyelesaian dengan segala cara yang memungkinkan,” katanya.

Bagaimana pun laga ini berjalan, sebuah kemenangan akan pastinya mengukuhkan posisi Nguyen sebagai Juara Dunia ONE Featherweight paling dominan dalam sejarah. Namun, tetap saja, ada pertaruhan besar bagi sang atlet Vietnam-Australia ini.

Sangat sulit bagi dirinya untuk meninggalkan sahabat dan keluarganya di Sydney untuk terbang sejauh 16.000 kilometer ke Florida, di belahan dunia yang lain, untuk sebuah pemusatan latihan selama delapan minggu sebelum kembali terbang ke Asia untuk mempertahankan sabuknya.

Martin Nguyen and Aung La N Sang celebrate a big win

Namun, bagi Nguyen, pengorbanan ini sangat sepadan. Ia ingin memberi inspirasi bagi generasi baru seniman bela diri muda melalui kerja keras dan penampilan luar biasa, dengan kesempatan berikutnya yang datang pada tanggal 30 Oktober nanti.

“Warisan saya adalah faktor terbesar untuk melihat ke depan dan memampukan diri untuk maju ke depan,” katanya.

“Saya ingin semua orang melihat ke belakang dan berkata, ‘Gelar Juara Dunia ini, ia adalah sosok yang membawa saya masuk ke dalam olahraga ini. Ia adalah sosok yang membantu saya berjuang setiap harinya. Ia dapat menghabiskan ribuan kilometer jauhnya dari keluarga, dan masih menjadi pria yang sama, serta tetap tampil pada tingkatan dan kondisi yang terbaik yang ada.’

“Lalu, saat mereka melihat kembali pada warisan saya, saya ingin mereka menjadi terinspirasi.”

Baca juga: Thanh Le Janjikan Aksi Keras Saat Lawan Nguyen: ‘Seseorang Akan Tak Sadarkan Diri’

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball