Martin Nguyen Pertahankan Gelar Featherweight Via Split Decision

Martin Nguyen IMG_8112

Juara Dunia ONE Featherweight & Lightweight Martin “The Situ-Asian” Nguyen menghabiskan sembilan bulan terakhir untuk berusaha menantang gelar dalam divisi ketiga. Namun, pada Jumat, 18 Mei, ia mulai mempertahankan gelarnya.

Pria berusia 29 tahun ini meraih kesuksesan dalam laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Featherweight pertamanya dengan mengalahkan rival lamanya Christian “The Warrior” Lee melalui keputusan terbelah, atau split decision, di ONE: UNSTOPPABLE DREAMS, Singapura.

Saat kedua atlet ini pertama kali bertemu pada bulan Agustus 2016, pria keturunan Vietnam-Australia menidurkan remaja sensasional itu via guillotine choke pada ronde pertama.

Kali ini, keduanya menjalani sebuah laga yang sangat strategis dan terukur.

Martin "The Situ-Asian" Nguyen retains his ONE Featherweight World Title in a thrilling, hard-fought affair!

Martin "The Situ-Asian" Nguyen retains his ONE Featherweight World Title in a thrilling, hard-fought affair!Watch the full event LIVE & FREE on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast

Posted by ONE Championship on Friday, May 18, 2018

Keduanya membuka laga dengan sangat berhati-hati karena menyadari kemampuan masing-masing untuk mencetak penyelesaian. Lee menjadi pria pertama yang menyerang, dimana ia masuk ke posisi body lock dan membanting pria keturunan Vietnam-Australia itu ke atas kanvas.

Di satu titik, Juara Dunia dua divisi itu nampak kesulitan, karena “The Warrior” mengamankan anaconda choke di dinding arena. Terlepas dari usaha sang remaja ini, Nguyen mampu keluar dari kuncian itu dan menjaga jarak saat ronde berakhir.

Pada stanza kedua, jelas bahwa Lee bukanlah penantang yang dikalahkan “The Situ-Asian” hampir dua tahun sebelumnya. Atlet Singapura yang lebih tenang dan taktis ini dengan sabar mengincar celah dari serangan lawannya.

Namun, Nguyen juga telah berkembang dengan pesat, dimana ia mampu bertahan dari percobaan takedown remaja berusia 19 tahun ini. “The Situ-Asian” mampu menyarangkan serangan konsisten menuju akhir ronde, tetapi Lee juga mampu menghindar.

Martin Nguyen IMGL7765.jpg

Ronde ketiga tetap berjalan dengan mirip, saat kedua kompetitor ini tetap berusaha mengukur kekuatan lawan dan menyadari mereka akan memasuki ronde-ronde kejuaraan.

Lee, yang berbagi waktu antara United MMA dan Evolve MMA, merasa frustrasi dengan pertahanan takedown rivalnya itu. Dengan hanya satu menit tersisa, Nguyen mengejutkannya dengan sebuah takedown, namun sang remaja ini tetap dapat berdiri.

Memasuki dua ronde kejuaraan, pahlawan tuan rumah itu nampak semakin gemar menyerang, tetapi sang pemegang gelar pun mulai mengendalikan laga. Ia akhirnya menyelesaikan sebuah takedown di tengah ronde, tetapi Nguyen segera bangkit berdiri.

Atlet Vietnam-Australia itu merespon dengan double-leg takedown kilat, dan menyarangkan ground-and-pound tajam ke arah sang penantang. Lee bertahan dari serangan itu dan mencoba menetralisir Nguyen, namun sang Juara Dunia ini tak berhenti. Pria Singapura itu akhirnya dapat kembali berdiri berkat sebuah tendangan pada akhir ronde.

Martin Nguyen IMGL7723.jpg

Di stanza penutup, Nguyen menunjukkan keseimbangan luar biasa dengan tetap berdiri setelah percobaan single-leg takedown dari Lee.

Remaja ini juga mampu bertahan dari sebuah percobaan takedown, namun sang juara mengincar paha lawannya dengan tendangan dari posisi clinch. Serangan lutut dan tendangan rendah Nguyen sepanjang laga ini nampak berdampak besar, karena ia sempat terpeleset setelah melayangkan sebuah tendangan pada detik-detik terakhir.

Saat bel akhir pertandingan berbunyi, ketiga juri memiliki keputusan berbeda. Pada akhirnya, kemenangan ini diraih oleh Nguyen, dan yang menyematkan sabuk emas itu ke pinggangnya adalah Michael Phelps, juara dunia renang paling berprestasi sepanjang masa.

Martin Nguyen IMG_8112.jpg

“The Situ-Asian” membawa catatan rekornya menjadi 11-2, dan wajib mewaspadai serangkaian penantang berikutnya dalam divisi featherweight dan lightweight.

Walau Lee tak mampu membalas kekalahan profesional satu-satunya, atau merebut sabuk emas featherweight, ia menampilkan usaha yang luar biasa dan dapat saja kembali menantang gelar pada kesempatan berikutnya. Lagipula, ia masih berusia 19 tahun.

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball