McGuire Berencana Hentikan Magomedaliev, Incar Emas Welterweight
Saat Tyler McGuire kembali memasuki panggung dunia pada hari Kamis pagi, 8 April nanti, ia akan tampil di hadapan para penonton di jam tayang utama Amerika Serikat.
Kesempatan besar itu dihadirkan oleh ajang “ONE on TNT I,” dimana McGuire akan melawan bintang baru Raimond Magomedaliev demi perjuangannya untuk kembali memasuki perebutan gelar Juara Dunia ONE Welterweight.
Dengan dukungan sahabat, keluarga dan para penggemar di negara asalnya, Staff Sergeant di Angkatan Udara AS (USAF) ini siap mewakili dirinya, negaranya dan organisasi ini sebaik mungkin.
“Sebagai warga AS, kami bangga akan institusi militer. Saya kira saya adalah duta yang baik bagi Amerika. Saya tidak berbicara sembarangan dan saya selalu menghormati lawan saya, dan itu adalah nilai-nilai yang ingin dibawa oleh ONE,” kata McGuire.
“Anda selalu dapat menyaksikan tayangan ulang, namun tak ada yang dapat menggantikan siaran langsung. Untuk mendapatkan kesempatan tampil pada jam tayang utama, banyak orang yang akan menonton.”
“Ini juga menjadi momen besar bagi saya. Menempatkan penampilan yang bagus hanya akan berbuah baik bagi saya.”
Tentunya, langkah menuju perebutan gelar Juara Dunia ONE Welterweight itu kini terbendung oleh seorang raksasa Rusia.
Setelah kemenangan beruntun pada ronde pertama di dalam Circle, Magomedaliev mendapatkan perhatian penuh dari McGuire. Pejuang berjanggut itu memiliki latar belakang grappling mumpuni dan membawa kekuatan KO dalam satu pukulan, yang terlihat sepenuhnya di ONE: COLLISION COURSE II pada bulan Desember lalu.
Namun, sementara atlet AS ini menghormati permainan lawannya, ia merasa siap untuk serangan lengkap dari perwakilan Eagles MMA itu.
“Saya kira ia akan menjadi striker yang dinamis dan hebat,” kata McGuire. “Jika anda melihat apa yang ia suka lakukan, sebenarnya ia sedikit berbeda dari barisan atlet Dagestan lainnya. Ia lebih menjadi striker jarak jauh.”
“Saya tak mengatakan bahwa ia tak akan dapat menyeret saya ke bawah karena ia adalah juara sambo, dan saya tahu ia memiliki kemampuan itu, namun saya tak khawatir jika ia melakukan itu.”
Keyakinan ini timbul dari karier bela diri campuran yang sarat dengan grappling tanpa henti – sesuatu yang membawa McGuire meraih rekor profesional 12-1.
“Saya tak harus khawatir akan takedown seperti dirinya saat saya melontarkan apa yang saya miliki, sejauh terkait dengan pertukaran pukulan,” katanya.
“Jika ia menyeret saya ke bawah, itu tak apa-apa, silakan masuk ke dalam ruang kerja saya, terima kasih. Kini anda baru saja menghemat energi. Anda menyeret saya ke bawah, dan kita mulai.”
- Cara Raimond Magomedaliev Temukan Disiplin, Kesuksesan Bela Diri
- Rich Franklin: Fans Amerika Serikat Akan Terpikat ‘ONE On TNT’
- Mengapa Raimond Magomedaliev Menjadi Superstar Welterweight
Setelah kekalahan dari Zebaztian “The Bandit” Kadestam demi sabuk emas welterweight, McGuire meraih kemenangan mutlak atas Agilan “Alligator” Thani di ONE: BIG BANG II Desember lalu.
Tetapi, laga itu tak berjalan semulus yang direncanakan.
Dikenal atas kekuatan kardiovaskular miliknya, atlet AS ini mendesak dan menggunakan teknik grappling tanpa henti demi menyeret rivalnya asal Malaysia itu ke atas kanvas, dimana ia secara konstan mencari penyelesaian. Namun di tengah laga, ia mengalami kelelahan, dimana McGuire bahkan sulit mengangkat tangannya.
“Itu mungkin salah satu laga paling berat yang pernah saya alami sebelum ini. Itu sangat sulit. Karena saya lelah, saya sedikit kecewa dengan penampilan saya,” tegas pria AS ini.
“Saya tak mengira bahwa mereka mengerti apa rasanya memilih terkena pukulan daripada mengangkat tangan anda. Namun, saya masih tetap menekan dan bergerak [maju], dan tidak berhenti.”
McGuire jelas tidak berhenti. Anggota militer aktif ini mendapatkan tenaganya sebelum ronde ketiga dan mengamankan kemenangan.
Kemenangan dari posisi tertinggal ini membantunya menganalisa kekurangan dalam permainannya dan mengatasi kekalahan profesional pertamanya saat melawan Kadestam.
“Anda menerima kekalahan pertama, dan itu berdampak pada anda. Anda kehilangan aura tak tersentuh itu,” kata pria AS ini.
“Itu semua mengingatkan saya pada anak perempuan saya, saat saya mencoba menaikkannya kembali ke atas punggung kuda saat ia gagal, karena ia mau. Saya dapat menjadi contoh dari, ‘Hei, saya gagal, dan saya kembali.’ Maka, itulah yang terjadi.”
Jelas, McGuire memiliki kesempatan besar untuk menjadi contoh luar biasa itu saat ia kembali dan mengincar kemenangan atas Magomedaliev.
Seperti gayanya yang tak kenal lelah di dalam Circle, pria kelahiran Iowa ini tak tertarik untuk mundur dalam perjalanannya. Sebaliknya, ia melihat pertemuan tanggal 8 April ini sebagai langkah berikutnya menuju Kejuaraan Dunia.
“Saya merasa bahwa tiap laga harus menjadi langkah maju dalam karier anda,” katanya.
“Jika tidak, anda akan mundur dan mungkin harus mengevaluasi kembali di mana posisi anda. Apakah anda harus melakukan ini? Jika saya tak bergerak maju menuju gelar, maka lupakan saja.”
Di atas segalanya, McGuire ingin memberi penampilan yang tak mudah dilupakan oleh para penggemar atau sang Juara Dunia ONE Welterweight Kiamrian “Brazen” Abbasov.
“Tujuan saya hanyalah untuk tetap menekan maju, dan saya ingin meraih penyelesaian itu pada ronde kedua,” kata atlet AS ini. “Itu akan menjadi perburuan keras. Saya ingin menghentikannya.”
https://www.instagram.com/p/CMVFF_lD4i2/
Baca juga: Tyler McGuire Bergabung Sebagai Duta ‘Fighting For Autism’