Meng Bo Gunakan Pelajaran Dari Perjalanan Ke AS Untuk Tingkatkan Permainan MMA, Incar Gelar Juara Dunia
Penantang kuat dalam divisi strawweight MMA wanita, Meng Bo, sangat senang dapat mengasah kemampuannya di bawah berbagai pelatih di seluruh dunia.
Pencetak KO asal Tiongkok ini akan menguji kemampuan barunya saat menghadapi spesialis submission asal Jepang, Ayaka Miura, pada jam tayang utama A.S., Jumat, 3 November, atau Sabtu pagi, 4 November waktu Asia, di ONE Fight Night 16: Haggerty vs. Andrade.
Laga yang berlangsung di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok itu akan menjadi kesempatan Meng untuk memperpanjang dua kemenangan beruntunnya dan memastikan alasan mengapa ia harus memasuki laga Kejuaraan Dunia melawan sang ratu divisi ini, Xiong Jing Nan.
Sementara ia menghabiskan sebagian besar kariernya berlatih di Sunkin Fight Club – yang dianggap sebagai sasana MMA terbaik Tiongkok – wanita berusia 27 tahun itu juga seringkali berkelana untuk mengambil pengetahuan luar biasa dari beberapa pemikir terbaik di seluruh dunia.
Dengan tujuan itu, ia menghabiskan sebagian besar dari pelatihannya tahun lalu di sasana terkenal Jackson Wink MMA Academy, Albuquerque, New Mexico, yang menjadi rumah dari beberapa petarung elite A.S.
Meng berkata pada onefc.com/id:
“Saya berlatih di Jackson Wink selama delapan atahu sembilan bulan, mulai dari Januari 2022.”
“Saya sangat ingin belajar saat itu, untuk mempelajari dan melihat para atlet dan pelatih di tingkatan tertinggi dalam MMA. Saya pergi kesana dengan keinginan untuk belajar.”
Sebagai salah satu striker yang paling ditakuti dan paling berbakat dalam divisi strawweight MMA wanita, Meng melihat perkembangan nyata dalam teknik gulat dan permainan grappling menyeluruh saat ia berada di Albuquerque.
Namun, di luar perkembangan teknis itu, kompetitor berpengalaman ini juga semakin mengasah mentalnya dalam bertarung.
Ia sudah menerapkan pemikiran baru dalam sesi latihan dan kemenangan terbarunya – dan ia berencana menunjukkan lebih banyak lagi hasil usahanya saat melawan Miura:
“Di Jackson Wink, saya belajar tentang psikologi pertarungan karena itu sangat penting dalam MMA. Saya juga akan menempatkan pengajaran ini pada laga-laga saya berikutnya. Saya akan memadukan apa yang saya pelajari di masa lalu dengan pelatihan saya saat ini.”
Berkat pengalamannya di Jackson Wink dan pemusatan latihannya saat ini di Sunkin Fight Club, Meng berharap dapat menunjukkan variasi baru dari kemampuannya saat melawan judoka berbakat itu pada Sabtu pagi nanti.
Dengan belajar dari berbagai pelatih berbeda, katanya, itu dapat menjadi anugerah tersendiri bagi permainan menyeluruh seorang petarung, selama atlet dan pelatih itu berada di frekuensi yang sama:
“Keuntungan dari pergi ke berbagai sasana berbeda adalah mengalami pelatih yang berbeda, dan saya dapat mempelajari kekuatan dari setiap pelatih. Tentu saja, tak semua pelatih itu cocok bagi saya, tapi saya dapat mengambil apa yang paling berguna bagi saya.”
Meng Bo Senang Berada Di Suasana Pelatihan Familiar
Walau ia sangat menyukai berlatih di Jackson Wink, Meng Bo juga mengerti pentingnya memiliki rumah.
Di titik itu, ia merasa jauh lebih nyaman di Sunkin Fight Club:
“Sasana saya saat ini sangat bagus, pelatihnya sangat bagus, maka saya tak ingin pergi ke sasana lain pada saat ini.”
“Karena, pergi ke sasana lain hanya berarti bahwa anda harus beradaptasi dengan lingkungan itu untuk beberapa waktu, dan terutama beradaptasi dengan metode pelatihan sang pelatih.”
Keuntungan tambahan dari sasana asal Meng adalah bahwa ia berlatih bersama beberapa petarung terbaik Tiongkok, termasuk Juara Dunia ONE Featherweight MMA Tang Kai.
Ia selalu bertukar pikiran dengan Tang dan meyakini bahwa dirinya mendapatkan keuntungan luar biasa dari seluruh rekan berlatihnya di Changsha itu.
Meng menambahkan:
“Seperti kalian tahu, saya ada di tim yang sama dengan Juara Dunia Tang Kai, dan ia memberi saya beberapa saran tentang bagaimana cara mempersiapkan diri.”
“Selain itu, kami juga memiliki banyak atlet hebat lainnya di tim kami, dan mereka juga akan membantu saya bersiap untuk laga ini, seperti menirukan lawan saya dalam latihan.”