Mengapa Kisah Aleksi Toivonen Masih Baru Saja Dimulai
Untuk mengatakan bahwa Aleksi “The Giant” Toivonen menjalani awal yang baik memasuki tahun 2019 sangatlah jauh dari kenyataan.
Sebagai satu dari enam finalis yang terpilih dari ratusan pendaftar di dalam Uji Coba Global Evolve Fight Team pada bulan November 2018, atlet Finlandia ini dengan sukses meraih posisi di dalam tim tersebut dan pindah ke Singapura untuk memulai perjalanan bela dirinya yang baru.
Aleksi Toivonen makes a MASSIVE statement in his ONE debut with a slick submission victory over Akihiro Fujisawa!📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, July 12, 2019
Setelah pindah ke “Kota Singa” pada akhir tahun, Toivonen menandatangani kontrak bersama ONE Championship dan siap mencetak pencapaian luar biasa di organisasi bela diri terbesar di dunia itu.
Pada bulan Juli, atlet berusia 28 tahun ini memberi penampilan spektakuler dalam debutnya di ajang ONE: MASTERS OF DESTINY dengan mencetak submission atas atlet flyweight veteran Akihiro “Superjap” Fujisawa pada stanza pembuka.
“[Kemenangan itu] mengubah kehidupan saya, terutama saat meraih penyelesaian pada ronde pertama,” aku Toivonen.
“Walau saya selalu kritis pada penampilan saya sendiri, saat melihat itu kembali, saya sangat senang tentang bagaimana semuanya terjadi.”
Ketenangan dan kemampuan grappling Toivonen sangat diterima oleh para penggemar di Kuala Lumpur, Malaysia, dimana ia akan ingin membangun momentum ini dengan baik.
Dengan sebuah ajang empat bulan kemudian di rumah keduanya, Singapura, ia merasa inilah kesempatan yang tepat untuk memperpanjang rangkaian kemenangannya di “The Home Of Martial Arts.”
Namun, sebuah sesi sparring rutin di bulan September beralih menjadi momen yang mengubah karier seniman bela diri Finlandia itu.
- Pulih Dari Cedera, Li Kai Wen Incar Dua Laga Berikutnya
- 2019 Bagi Martin Nguyen: Sebuah Tahun Penebusan
- Tips Terbaik Untuk Kurangi Berat Badan Selama Musim Liburan
“The Giant” merobek bagian anterior ligamen lututnya (ACL) di kaki kiri. Saat dirinya tak dapat menghindari operasi, sebuah tahun yang akan menjadi luar biasa dalam karier bela diri Toivonen pun harus berakhir sementara waktu.
Walau ia tidak terganggu dengan proses rehabilitasi dan masa istirahat dari arena kompetisi, ia tetap menjaga tubuh dan pikirannya dengan baik.
Saat ia mengatasi berbagai tantangan yang harus dilewatinya untuk membentuk karier sebagai seniman bela diri campuran, perjalanan menuju kesembuhan itu nampak sebagai kerikil di tengah jalan.
Lagi pula, perjalanannya dari sebuah kota kecil bernama Lahti, Finlandia, ke pesisir Singapura demi mengejar mimpinya bukanlah sesuatu hal yang kecil.
Walau ia mengalami momen mengejutkan itu, ia sangat puas dengan pemulihan tubuhnya dan melihat tahun 2020 dengan pandangan positif.
“Berpindah ke Singapura pada tahun 2019 dan memenangkan debut saya di ONE Championship, itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya,” kata Toivonen.
“Sayangnya, tahun itu harus terpotong pendek, namun tim saya dan saya sangat senang dengan kemajuan saya setelah operasi. Kami berada dua atau tiga minggu mendahului jadwal yang ditentukan, dan saya ingin kembali dengan kuat pada kuartal kedua tahun depan.”
Meninggalkan cuaca dingin dan beralih ke iklim tropis, sikap dingin itu belum terpisah dari perilaku Toivonen yang tenang dan sabar.
Bagi kebanyakan atlet, sebuah cedera ACL akan memberi kepanikan tersendiri bagi mereka. Namun, “The Giant” tetap tenang selama periode tersebut, berkat rekan-rekannya di Evolve.
“Seluruh tim itu seperti keluarga, dan memiliki mereka selama proses ini benar-benar sangat membantu,” katanya.
Di tengah pelatihan dan rehabilitasinya, Toivonen juga menjalin persahabatan dengan rekan satu tim yang juga adalah dinamo gulat asal Amerika Serikat, “Pretty Boy” Troy Worthen.
Keduanya telah saling mendukung selama laga-laga mereka, dimana persaudaraan ini merefleksikan kekuatan yang tak hanya membantunya untuk pulih, namun juga membentuk landasan di belakang rangkaian kesuksesan pria ini.
“Kami selalu siap berdiri dan mendukung saudara-saudara kami di dalam tim ini,” jelas atlet Finlandia itu.
“Saya mengatakan pada mereka bahwa saya akan selalu siap membantu dalam hal apa pun, terutama kini saat saya belum dapat berkompetisi. Jika anda melihat akun media sosial saya, anda dapat melihat bagaimana kami merayakan kesuksesan satu sama lain dengan kebanggaan dan kegembiraan.”
Sementara itu, di luar sasana, “The Giant” bergantung pada rutinitas cryotherapy dan perawatan osteopati untuk membangun kekuatannya kembali.
Itu adalah lapisan dukugan yang diyakini krusial bagi atlet Finlandia ini, karena ia perlahan membangun kembali pondasi untuk berlaga demi meraih perebutan gelar Juara Dunia ONE Flyweight.
“Divisi flyweight sangat padat saat ini, dan itu adalah divisi flyweight terbaik dalam organisasi mana pun di seluruh dunia. Saya perlahan kembali ke sana. Pada tahun 2020, saya ingin tetap sibuk dan mempersiapkan diri demi perebutan gelar,” tegasnya.
“Saya hanya memiliki [rekor] 1-0 bersama ONE sejauh ini, maka saya tidak dalam posisi untuk menantang siapa pun. Ini adalah sebuah permainan yang bertumpu pada respek, namun saya siap untuk apa pun. Saya akan membangun diri saya dan kembali berada di puncak, serta mengingatkan semua orang bahwa saya ada dalam divisi flyweight.”
Baca juga: Obsesi Seni Bela Diri Aleksi Toivonen Dan Perjuangan Luar Biasa Demi Sabuk Emas