Mengapa Yodsanklai Yakin Dan Berhati-Hati Jelang World Grand Prix
Pencarian “The Hero” Yodsanklai IWE Fairtex untuk menjadi penguasa tak terbantahkan untuk divisi featherweight ONE Championship dimulai di ONE: ENTER THE DRAGON pada Jumat, 17 Mei.
Ikon Muay Thai ini menampilkan tiga aksi menakjubkan sejauh ini bersama “The Home Of Martial Arts,” namun kini ia mengincar sabuk emas sebagai bagian dari Turnamen ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix yang epik dan akan dimulai dengan babak perempat final di Singapore Indoor Stadium.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/2045037665797481/
Yodsanklai akan memulai misinya melawan seorang rival yang sangat familiar, Samy “AK47” Sana.
Keduanya sempat bertemu sebelumnya di Thailand, pada tahun 2013, dan walau Sana mampu bertahan melawan Juara Dunia Muay Thai berkali-kali ini, Yodsanklai meraih kemenangan mutlak saat itu.
Namun, enam tahun setelah laga itu, pria asal Pattaya berusia 33 tahun ini tak meyakini bahwa pertandingan kali ini akan berjalan dengan mudah melawan pria asal Prancis itu.
“Ia adalah petarung agresif dan akan memiliki keunggulan tinggi badan atas saya. Ia memiliki latar belakang Muay Thai, serta memiliki serangan lutut yang bagus. Saya tahu ia juga berlatih di Thailand secara ekstensif,” jelas Yodsanklai.
“Walau saya sangat familiar dengan Sana, sudah lama sekali sejak laga terakhir kami. Kami berdua sudah jauh berbeda. Saya akan harus menunggu dan melihat apa yang terjadi dalam laga itu. Saya tak terlalu memiliki rencana – saya akan menemukannya saat berada di dalam sana.”
“Saya suka membiarkan lawan saya menyerang terlebih dahulu, dan melihat apa rencana mereka sembari bergerak maju dan siap membalas.”
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/632915533799978/
Baik Yodsanklai dan Sana memiliki latar belakang Muay Thai, tetapi mereka akan berlaga di bawah peraturan kickboxing di World Grand Prix. Yodsanklai sangat lihai dalam disiplin itu – dimana debutnya bersama ONE Super Series adalah sebuah laga kickboxing melawan Chris Ngimbi – tetapi ia akan harus menyesuaikan diri dengan sarung tinju yang akan digunakan di turnamen ini.
Sejak debutnya di atas panggung bela diri dunia ini, “The Hero” telah menunjukkan seberapa berbahaya dirinya dalam sarung tangan bela diri campuran 4-ons. Kekuatan pukulannya berlipat ganda dan memberinya sebuah kemenangan mutlak dan dua KO luar biasa.
Perubahan dalam perlengkapan tanding itu akan membutuhkan pendekatan yang berbeda.
“Anda harus memukul lebih keras saat mengenakan sarung tangan yang lebih besar. Itu akan menjadi jauh lebih sulit untuk mendapatkan penyelesaian KO, maka karena itu, saya harus lebih strategis lagi,” jelas Yodsanklai.
“Saya harus berpikir untuk mencetak poin, dan tak hanya mencari penyelesaian KO.”
Namun, sebagai pemilik dari setidaknya 200 kemenangan dalam kariernya – yang sebagian besar menggunakan sarung tinju tradisional – transisi ini tak akan menjadi sulit bagi “The Boxing Computer,” yang memiliki rangkaian kemenangan beruntun selama tujuh tahun.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/339717583563132/
Tetapi, ia juga akan menghadapi tantangan sulit dari Sana – Juara Dunia WBC dan A1 Muay Thai yang memiliki 133 kemenangan dalam catatan rekornya.
Ia menunjukkan seberapa berbahaya dirinya saat mendominasi Armen Petrosyan menuju sebuah kemenangan mutlak November lalu, yang memberinya posisi di World Grand Prix ini.
Faktanya, tiap kompetitor dalam turnamen ini berada di tingkatan teratas dunia, dengan berbagai gelar Juara Dunia dalam resume mereka dan kesempatan imbang untuk meraih puncak dan disebut sebagai kickboxer featherweight terbaik di muka bumi.
Lebih daripada yang lain, Yodsanklai ingin menghadapi Giorgio “The Doctor” Petrosyan, namun satu-satunya cara mereka akan bertemu adalah jika keduanya memasuki babak final.
Bahkan jika laga itu tak akan terjadi, perwakilan Fairtex Gym ini berbahagia untuk menjadi bagian dari turnamen yang tak tertandingi dalam hal bakat dan gengsi dalam sejarah seni bela diri.
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/696182607464699/
“Grand Prix ini akan menjadi luar biasa,” katanya.
“Sangat hebat untuk melihat banyak atlet Thailand dalam turnamen ini. Saya kira itu akan menciptakan berbagai hal menarik bagi para atlet, namun terutama para atlet Thai yang biasanya tak dapat berlaga di luar Thailand.”
“Walau ini adalah kickboxing, saya kira itu akan membantu Muay Thai menjadi lebih terkenal lagi. Itu akan membantu menarik lebih banyak orang ke Thailand untuk berlatih juga.”
“Saya bangga pada diri saya dan merasa terhormat mendapatkan kesempatan untuk berada dalam World Grand Prix ini, sebagai salah satu dari delapan petarung terbaik dunia.”