‘Mereka Mencintai Latihan’ – Alasan Aung La N Sang Antusias Melihat Anak Dan Keponakannya Menggandrungi BJJ
Seni bela diri adalah urusan keluarga bagi mantan Juara Dunia dua divisi ONE Aung La N Sang
“The Burmese Python” tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi atlet tak terkalahkan Shamil Erdogan dalam laga middleweight MMA krusial dalam ajang ONE 168: Denver di Ball Arena pada 6 September waktu setempat dengan dukungan penuh dari keluarga.
Berlatih dekat dari rumah di Kill Cliff FC di Florida, veteran 39 tahun ini senang bisa menyeimbangkan waktu latihan dan keluarga.
Terlebih, ia selalu hadir untuk menyaksikan langkah yang putranya ambil dalam perjalanan menuju olahraga kombat, khususnya Brazilian Jiu-Jitsu.
Baik putra dan keponakannya telah berlatih BJJ dan mulai menjuarai kompetisi lokal.
Atlet Myanmar ini berbicara pada onefc.com onefc.com tentang perjalanan mereka dalam seni grappling:
“Mereka sekarang telah berpartisipasi dalam dua turnamen, dan semakin berkembang. Kemampuan mereka terus meningkat dan semakin bagus. Mereka mencintai latihan. Bagus, bukan?
“Orang tua kerap mengatakan, ‘saya tidak peduli seberapa bagus mereka dalam turnamen,’ tapi itu adalah gambaran dari seberapa keras mereka berlatih. Jadi, saya senang mereka menjuarai turnamen dan kiprahnya bagus. Saya mengerti bahwa memenangi turnamen ini mungkin tidak berarti banyak, tapi bagi mereka, itu jadi motivasi. Hal itu membuat mereka terus termotivasi dan semakin jago.”
Aung La N Sang bangga melihat perkembangan keluarga kecilnya, dan yang terpenting, mereka menikmati BJJ.
Lebih dari itu, mereka telah menempa persahabatan di atas matras yang akan terus dibawa hingga dewasa:
“Mereka semakin berkembang. Mereka jago. Saya rasa dalam beberapa tahun mereka akan sangat jago. Tetapi ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Mereka berlatih enam hari dalam seminggu. Mereka mencintainya dan itu adalah hal bagus.
“Jika mereka tidak mencintainya, maka ada hal lain, kan? Ini seperti menjadi kebiasaan. Mereka senang berlatih, dan menyukai kebersamaan dan persahabatan yang terbangun melalui latihan.”
Sepanjang seniman bela diri sepanjang hidupnya, “The Burmese Python” mengerti betul manfaat dari latihan untuk membangun etos kerja – hal yang membuatnya antusias menantikan perkembangan anak dan keponakannya dalam BJJ.
Ia menjelaskan pelajaran penting tentang hidup yang bisa diambil dari seni bela diri:
“Anda tak bisa menerima segala sesuatu tanpa berusaha, dan Anda harus bekerja keras. Anda harus mencurahkan segalanya untuk meraih hasil. Anda harus mendedikasikan diri dan pantang menyerah dalam masa sulit, kan?
“Itu adalah pelajaran tersendiri. Berlatih seni bela diri menjadikan mereka manusia yang lebih baik. Mereka jadi mengerti tentang kerja keras. Mereka mengerti arti dedikasi. Mereka mengerti tentang perjuangan di tengah kegagalan, dan hal-hal itu adalah pelajaran penting dalam hidup.”
Aung La N Sang Berbagi Kunci Memotivasi Anak Dalam Bela Diri
Meskipun ingin melihat anak dan keponakannya berhasil dalam seni bela diri, Aung La N Sang sadar bahwa ia tak bisa memaksa mereka.
Alih-alih, ia mengatakan bahwa motivasi untuk berkembang harus tumbuh dari diri sendiri, sehingga orang tua yang terlalu memaksa justru akan membuat anak mereka tidak menyukainya:
“Saya rasa orang-orang akan kelelahan saat dipaksa untuk melakukan sesuatu. Jika dipaksa, mereka jadi tidak mau, kan? Kami menumbuhkan keinginan untuk menjadi lebih baik. Kami mengajari mereka dengan cara agar mereka tidak kelelahan. Dan bagi saya ini adalah hal penting.
“Saya tidak ingin motivasinya datang dari luar. Saya ingin datangnya dari dalam.”