‘Mereka Menyukai Muay Thai’ – Refleksi Nong-O Tentang Tur Seminar Di Amerika Utara
Saat ONE Championship melanjutkan tahun pertamanya yang dipenuhi dengan gelaran pada jam tayang utama Amerika Serikat dan bersiap menggelar ajang perdananya di A.S. pada Mei ini, para penggemar di kawasan tersebut dapat melihat lebih banyak lagi superstar Muay Thai dari organisasi ini.
Mereka ini termasuk Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Hama, yang telah menjadi salah satu bintang olahraga tarung terbesar di Asia selama hampir dua dekade.
Legenda Thailand ini berikutnya akan mempertahankan sabuk emasnya melawan Jonathan Haggerty di ONE Fight Night 9 pada 22 April nanti, namun sementara itu, ia membawa bakatnya ke Kanada, dimana ia mengajar dalam beberapa seminar Muay Thai di empat kota.
Ini menjadi pengalaman unik bagi striker berusia 36 tahun itu, yang mengunjungi kawasan Amerika Utara untuk pertama kalinya.
Ia terbang ke Calgary, Vancouver, Ottawa dan Toronto, sementara seluruh sesi itu termasuk latihan kardiovaskular sampai berbagai teknik, serta kesempatan untuk sparing satu lawan satu dengan ikon Muay Thai ini.
Bagi Nong-O, itu juga menjadi kesempatan untuk melihat bertumbuhnya minat pada “seni delapan tungkai” di luar negeri – sesuatu yang sangat dibanggakannya.
Ia berkata pada ONEFC.com/id:
“Perjalanan ini sangat hebat, karena mereka di sini sangat ingin belajar lebih lagi tentang olahraga kami. Mereka sangat bersahabat, mereka suka bekerja keras, dan mereka menyukai Muay Thai.”
Kunjungan ini juga menjadi sajian menarik bagi mereka yang menghadiri tiap seminar itu.
Lagipula, Nong-O adalah salah satu kompetitor Muay Thai terhebat dalam sejarah, dan ia meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan, berfoto, serta mengajarkan teknik striking yang lebih terasah bagi para murid di berbagai tingkatan itu.
Pendekatan personal itu memang sangat disukai oleh sasana-sasana yang menjamunya, saat mereka sangat memuji perwakilan Evolve ini. Terlebih lagi, mereka melihat kunjungan ini sebagai kesempatan untuk terus meningkatkan “seni delapan tungkai” di Amerika Utara.
“Ini hanya menjadi pengalaman spesial yang dapat dibagi dengan komunitas kami. Tak banyak orang bisa mendapatkan kesempatan terbang ke Thailand atau bagian dunia yang lain untuk berlatih dengan para megabintang dari olahraga ini.”
“Dengan kerja keras dan koordinasi, kami dapat berkolaborasi dengan berbagai sasana di Kanada dan mereka yang berasal dari komunitas kami, serta mampu mendorong Muay Thai maju dengan bantuan Nong-O.”
“Jika mereka dapat mempelajari satu hal dari seminar ini, itu sangat menguntungkan bagi mereka – dan lebih membantu olahraga ini berkembang lebih jauh lagi.”
Tony Manoharan, head coach at Diamond Muay Thai + Boxing Toronto
Nong-O Puji Haggerty Jelang Aksi Kejuaraan Dunia
Kini, kembali ke Thailand setelah seminarnya di Kanada, Nong-O Hama sedang sibuk mempersiapkan pertahanan gelar ke delapan untuk sabuk Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai miliknya.
Pria Thailand ini tak terkalahkan sejak bergabung bersama ONE Championship, dan ia nampaknya semakin baik dalam tiap penampilannya, dengan KO luar biasa di lima laga terakhirnya.
Aksi berikutnya akan tiba melawan mantan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Jonathan Haggerty, dan Nong-O sama sekali tidak menganggap remeh laga ini:
“Saya sudah cukup lama memperhatikan Haggerty, sejak laga Kejuaraan Dunia-nya melawan Rodtang. Ia sangat berkemampuan dan menggunakan berbagai teknik Muay Thai berbeda.”
“Hal utama yang saya perhatikan adalah bahwa ia menggunakan banyak siku, terutama spinning back elbow, maka saya harus berhati-hati dengan itu.”
Penguasa bantamweight Muay Thai ini jelas memiliki alasan untuk merasa yakin, berkat prestasinya yang sangat luar biasa itu, namun ia mengetahui bahwa penantang berikutnya ini cukup berbahaya.
Lagipula, Haggerty yang berusia 26 tahun bersumpah untuk memukul lebih keras dari sebelumnya dan menunjukkan tingkatan baru dari kekuatan KO miliknya setelah pindah ke divisi yang lebih berat.
Dengan pemikiran tersebut, Nong-O memberi deskripsi cepat tentang bagaimana superstar Inggris ini berbeda dari para striker lain yang pernah dihadapinya di ONE:
“Ia masih muda (sambil tertawa) dan ia kuat. Maka, saya harus siap.”