‘Mereka Tak Rasakan Tekanan Apa Pun’ – Andre Galvao Jelaskan Mengapa ‘Ruotolo Brothers’ Itu Spesial
Andre Galvao mengetahui cara untuk meraih puncak dunia bela diri, dan itulah mengapa dirinya sangat yakin bahwa murid-muridnya ditakdirkan untuk meraih kejayaan.
Legenda BJJ ini melatih Tye Ruotolo dan Kade Ruotolo di Atos, California, Amerika Serikat, dan ia tak sabar untuk menunggu kedua atlet fenomenal berusia 19 tahun itu mencetak debut mereka dalam laga submission grappling ONE Championship di ONE 157: Petchmorakot vs. Vienot, Jumat ini.
Kedua laga itu akan menghadirkan lawan-lawan elite – dimana Tye menghadapi superstar AS Garry Tonon dan Kade beradu dengan legenda Jepang Shinya Aoki – tetapi Galvao tak gentar melihat tugas berat di hadapan mereka.
Ia meyakini bahwa kedua bersaudara itu memiliki kedewasaan yang jauh melebihi usia mereka, dimana ia pun berharap mereka dapat menikmati sorotan besar di Singapore Indoor Stadium itu.
Pria berusia 39 tahun ini berkata:
“Mereka berlatih jiu-jitsu sejak berusia 3 tahun. Dan tak hanya itu, fakta bahwa mereka memiliki pemikiran yang sangat kuat – dimana mereka selalu berbahagia, selalu positif – saya yakin itu akan menjadi pembeda yang besar.”
“Tentu mereka bekerja sangat keras, namun bakat mereka tiba dari kemampuan untuk mengatasi tekanan dengan cara yang sangat baik. Dan, saya yakin itu terjadi karena mereka telah berkompetisi sejak mereka berusia 3 tahun.”
“Itulah mengapa saat mereka berkompetisi, mereka tak merasakan tekanan apa pun, mereka hanya maju dan bertarung keras. Saat ada musuh, lawan, tantangan, mereka tahu cara menarik pelatuk, mengincar kemenangan, dan itu luar biasa.”
Walau masih sangat muda jika dibandingkan dengan kompetitor tingkat atas lainnya, Tye dan Kade juga menjadi pionir dalam olahraga ini.
Seperti Tonon dan Aoki, mereka menciptakan tren baru dan menggunakan teknik modern yang berada jauh di atas rekan-rekan mereka.
Dalam hal ini, Galvao mengira bahwa mata yang selalu ingin berkembang dalam grappling itu akan mengimbangi potensi kekurangan yang mungkin dihadapi Ruotolo bersaudara saat melawan atlet yang lebih tua dan kuat.
Ia menjelaskan:
“Mereka sangat cerdas. Mereka selalu mengincar kemajuan. Mereka selalu mencari posisi yang lebih baik, situasi yang lebih baik, teknik yang lebih baik. Mereka juga sangat kreatif, dan saya kira kreativitas ini membantu mereka untuk menjadi non-ortodoks, menurut saya.”
“Mereka mengetahui bagaimana cara menggunakan jenis tubuh mereka juga. Mereka memiliki bagian tubuh yang panjang. Mereka tidak terlalu kuat secara fisik, karena mereka masih remaja.”
“Tetapi, saya membayangkan saat mereka memasuki usia dewasa, mereka juga akan menjadi sangat kuat, dipadukan dengan bakat dan gaya non-ortodoks mereka.”
Galvao Harapkan Tye Dan Kade Akan Tekan Dan Sulitkan Tonon, Aoki
Tye Ruotolo dan Kade Ruotolo dianggap sebagai grappler fenomenal karena sebuah alasan, tetapi Garry Tonon dan Shinya Aoki telah melihat dan menjalani aksi melawan berbagai atlet terbaik di seluruh dunia.
Oleh karena itu, pelatih Atos Andre Galvao tak mengira bahwa kedua pemegang sabuk hitam BJJ remaja itu akan menjalani malam yang mudah, Jumat nanti – tetapi ia masih membayangkan sepasang kemenangan di “Kota Singa.”
Galvao berkata tentang laga Tye melawan Tonon:
“Saya mengenal Garry. Ia sangat agresif. Ia mengincar heel hook. Ia mampu meraih punggung lawan dengan baik. Garry juga memiliki tekanan yang sangat bagus, body lock yang bagus. Tye memiliki pertahanan luar biasa dalam heel hook dan serangan seperti itu. Selain itu, ia juga selalu membalas.”
“Saya kira Tye akan meraih submission.”
“Saya tak mengetahui bagaimana, karena saya dapat berkata apa pun – via heel hook atau via [rear-naked choke] atau via D’arce choke – tetapi saya dapat melihat Tye meningkatkan ritme dan beraksi sangat keras sementara Garry mulai kelelahan dan sedikit frustrasi karena tak menemukan cara untuk menghentikannya.”
Sementara Aoki adalah mantan Juara Dunia ONE Lightweight dalam disiplin MMA yang memiliki penyelesaian submission terbanyak dalam sejarah organisasi ini, Galvao mengira Kade akan mampu membuat veteran Jepang itu kewalahan dengan laju dan tekanan tanpa henti sejak awal.
Ia menambahkan:
“Gaya Kade itu sedikit lebih gila. Ia suka terbang, ia suka berguling (roll). Ia akan melakukan salto ke belakang saat bertarung. Maka, ia sangat tidak dapat diprediksi dan juga super-agresif. Maka, saya kira laju yang ia akan tetapkan atas Aoki akan mencengangkan kita semua.”
“Saya tahu Shinya memiliki armbar dan serangan luar biasa lainnya, tetapi ia berlaga sedikit lebih lambat. Dan, saya yakin ritme dan laju yang akan diterapkan Kade atas Aoki akan cukup untuk mematahkannya. Ini akan menjadi sangat keras bagi Aoki, itu pasti.”
“Saya tak melihatnya menjadi ancaman bagi Kade. [Saya] tidak meremehkannya, namun Kade unggul dalam permainan ini.”