Meski Mendadak, Geje Eustaquio Siap Hadapi Yuya Wakamatsu
Geje “Gravity” Eustaquio jelas menginginkan kembali gelar Juara Dunia ONE Flyweight, dan ia dapat melaju jika menang dalam ajang ONE: DAWN OF HEROES.
Atlet berumur 30 tahun dari Baguio City ini masuk ke dalam turnamen ONE Flyweight World Grand Prix setelah ia memenangkan pertandingan alternatif yang diadakan bulan Mei lalu, tetapi satu-satunya kesempatan yang ada adalah melawan rekan satu timnya, Danny “The King” Kingad, dimana hal ini tidak menjadi pilihannya.
Pada tanggal 2 Agustus, petarung kebanggaan Filipina ini akan tampil di depan pendukung tuan rumah di Mall Of Asia Arena, Manila, dalam salah satu pertandingan paling menarik bagi turnamen tersebut.
The ONE moment when Geje Eustaquio achieved his lifelong dream!
The ONE moment when Geje "Gravity" Eustaquio achieved his lifelong dream!🗓: Manila | 2 August | 7PM | ONE: DAWN OF HEROES🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/oneheroes19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Tuesday, July 16, 2019
Walau ajang ini menampilkan dua perebutan gelar Juara Dunia dan tiga kontes World Grand Prix, pertemuan wakil dari Team Lakay ini dengan atlet Jepang Yuya “Little Piranha” Wakamatsu memang dapat mencuri perhatian.
Sebelum pertandingan ini, “Gravity” menjelaskan bagaimana ia meningkatkan porsi latihannya untuk bersiap, bagaimana ia akan menang, serta hal-hal terkait turnamen ONE Flyweight World Grand Prix.
ONE Championship: Lima perwakilan dari Team Lakay akan bertanding di Manila. Seberapa bersemangatnya anda untuk bertarung bersama mereka?
Geje Eustaquio: Kami semua sangat bersemangat! Energi di Mall of Asia Arena memang selalu berbeda, dimana tampil di depan pendukung kami adalah sebuah keistimewaan.
Kami selalu dapat tampil di negara lain, maka akan selalu menjadi kebanggaan bagi kami untuk bertanding di depan rakyat [Filipina], yang membuat pertandingan ini menjadi sangat menarik bagi kami.
ONE: Seberapa sulitkah menghadapi lawan yang berbahaya hanya dengan beberapa minggu waktu persiapan?
GE: Biasanya, bagi atlet profesional, kami sebisa mungkin ingin mendapatkan pemberitahuan dua bulan sebelumnya untuk menjalani pelatihan penuh, dan tentunya persiapan tersebut dapat lebih solid.
Bagi saya, menyesuaikan dengan hal ini akan menjadi faktor terbesar karena pemberitahuannya sedikit terlambat. Ini akan sulit, tetapi dapat dilakukan.
ONE: Apakah anda mengubah atau menambah sesuatu dalam latihan rutin anda, karena mengetahui akan bertanding di Manila?
GE: Kebanyakan dari latihan rutin saya sudah menjadi standar, namun kami menambahkan beberapa kemampuan yang akan menjadi kejutan bagi semuanya.
Saya harap saya dapat mengeksekusinya dengan baik pada malam pertandingan. Saya melatih dua kemampuan penting yang saya harap akan keluar pada tanggal 2 Agustus.
ONE: Yuya kalah pada pertandingan terakhirnya, tetapi mengejutkan banyak orang saat ia menyulitkan Demetrious Johnson. Apakah anda merasakan hal yang sama?
GE: Saya tidak terkejut mengetahui Demetrious cukup kesulitan menghadapi dirinya. Anak itu sangat ingin menang.
Tentang Yuya Wakamatsu, ia juga seorang atlet luar biasa untuk ukurannya – saya pikir ukurannya itu ideal. Kemampuannya sangat baik dan ia juga memiliki kekuatan pencetak KO.
ONE: Apa yang harus anda perhatikan saat menghadapinya?
GE: Saya kira pasti kedua tangannya. Saya tahu bahwa [kedua tangannya] itu memiliki kekuatan besar, maka saya sebisa mungkin tidak akan membiarkan tangannya menyentuh saya. Ini akan menjadi tujuan utama saya dalam pertandingan kami.
ONE: Rekan satu tim anda, Danny Kingad, sempat mengalahkannya. Apakah ia membantu anda dalam persiapan tanding ini?
GE: Tentunya. Ia rekan saya di sasana – kami bergulat, kami melakukan “roll” [istilah dalam BJJ] dan kami berlatih serangan atas. Saya juga bertanya beberapa tips untuk mengalahkan [Yuya] karena akan sangat luar biasa jika kami semua menang di Manila.
Saya akan menyimpan [sarannya] bagi diri saya sendiri saat ini, tetapi saya memang memiliki sesuatu untuk lawan saya dan mereka yang menonton pertandingan kami.
ONE: Apa yang akan menjadi keuntungan bagi anda saat melawan Yuya?
GE: Saya kira [keuntungan] itu adalah permainan atas. Saya kira ia juga seorang striker, tetapi kemampuan striking Team Lakay sangat kompetitif dan berkelas dunia.
Saya kira saya akan banyak melakukan itu saat menghadapi dirinya.
ONE: Setelah kemenangan terakhir anda, apakah anda mendapat tawaran menggantikan Kairat Akhmetov dalam turnamen World Grand Prix?
GE: Tidak, dan saya pikir ini bukanlah langkah yang tepat untuk menempatkan saya pada posisi tersebut.
Untuk saya, kalau mereka menawarkan pertandingan tersebut [melawan Danny] ke saya, akan sangat sulit bagi saya untuk sekedar mempertimbangan mengambil laga tersebut.
Di Team Lakay, kami adalah keluarga, dan kami selalu mengatakan bahwa keluarga selalu menjadi yang utama – dimana kejayaan dapat mengikuti.
ONE: Jika anda tidak harus mengikuti World Grand Prix dan mendapatkan kesempatan perebutan gelar Juara Dunia, apa langkah selanjutnya bagi anda?
GE: Saya pikir jika saya dapat menang kali ini, saya akan berada lebih dekat pada perebutan gelar. Terkait Grand Prix ini, kita memiliki Danny.
Kami mempercayai dan yakin akan anak ini, dan ia sangat siap dan haus akan kemenangan untuk merebut gelar Juara ONE Flyweight World Grand Prix.
Pikiran saya tidak berada di Grand Prix saat ini, tetapi bagaimana saya dapat melangkah lebih dekat untuk kembali merebut gelar Juara Dunia.