Mustapha Haida: ‘Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Sabuk Itu’
Mustapha “Dynamite” Haida memiliki kesempatan untuk menggapai mimpinya di ONE: FISTS OF FURY III.
Striker Italia ini akan berhadapan dengan Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing Regian “The Immortal” Eersel demi sabuk emas di ajang yang sebelumnya direkam dari Singapore Indoor Stadium, dan tayang pada Jumat, 19 Maret.
Walau ia telah menjadi Juara Dunia ISKA Kickboxing, Haida mengetahui bahwa sebuah sabuk emas ONE akan menjadi puncak kejayaan bagi kariernya.
“Saya merasa positif dan sangat bersemangat. Saya tak sabar menunggu kesempatan memenangkan gelar Juara Dunia,” kata penantang peringkat kedua divisi lightweight kickboxing ini.
“Bagi saya, memenangkan gelar Juara Dunia ONE adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Itu yang selalu saya inginkan dalam hati, dan inilah waktu dan pertarungan yang tepat untuk mendapatkan kesempatan ini.”
Namun, pria berusia 32 tahun asal Florence ini mendapatkan tantangan yang sangat berat saat ia menghadapi sang penguasa, Eersel.
Bintang keturunan Belanda-Suriname itu mencetak empat kemenangan beruntun di “The Home Of Martial Arts,” yang termasuk dua kemenangan di perebutan gelar atas Nieky “The Natural” Holzken.
- Kartu Awal Untuk Seluruh Ajang ‘ONE On TNT’ Di April
- Highlight Laga Terbaik Dari ONE: FISTS OF FURY II
- Cara Menyaksikan ONE: FISTS OF FURY III
Untuk dirinya, Haida mengetahui bahwa terdapat banyak hal yang harus ia waspadai saat berhadapan dengan “The Immortal,” namun ia tak mengira itu sebagai tugas yang tak dapat diatasinya.
“Regian memiliki gaya klasik Dutch [kickboxing]. Mereka sangat terfokus pada ritme dan kecepatan dari tendangan dan pukulan,” kata atlet Italia itu.
“Kekuatan terbesarnya, saya kira, adalah jangkauannya. Ia sangat tinggi dan lututnya sangat berbahaya — karena itu sering mengejutkan lawannya. Namun, sejujurnya, saya sangat terfokus pada kekuatan saya dan apa yang dapat saya lakukan untuk memenangkan laga, bukan pada apa yang lawan saya dapat lakukan kepada saya.”
“Saya kira saya adalah pertarung yang lebih berkemampuan lengkap dibandingkan dirinya, terutama dengan teknik tinju saya. [Tinju saya] ada di tingkatan berbeda.”
Terkait kemampuannya sendiri, julukan “Dynamite” milik Haida tidak menyembunyikan kartu As-nya. Pemukul keras dari Fight Club Firenze ini menunjukkan seberapa keras kedua tangannya saat dirinya mematahkan perlawanan Daniel “The Rock” Dawson lewat KO pada ajang ONE: BEYOND THE HORIZON.
Haida mengakhiri Laga Terbaik ONE Super Series Tahun 2018 itu dengan cara luar biasa melalui striking kuatnya, dan ia meyakini bahwa strategi yang sama akan menjadi kesempatan terbaiknya untuk meredam Juara Dunia bertahan itu di Singapura.
“Gaya saya sangat condong pada gerakan eksplosif saya. Saya terlahir dengan kekuatan eksplosif ini, namun saya telah mengasahnya selama bertahun-tahun,” katanya.
“Maka, saya mengasah kekuatan dan ledakan saya, mencoba untuk mencegah aksinya dan menetapkan arah laga ini.”
Dengan kekuatan tangan kirinya yang prima dan siap beraksi, tujuan utama Haida adalah menciptakan penyelesaian tak terlupakan di sebuah pertandingan yang dapat menjadi Laga Terbaik Tahun Ini.
Berdasarkan hal itu, ia juga meminta lawannya untuk tampil dan maju menyerang di dalam Circle agar mereka dapat menampilkan aksi striking sejati.
“Pastinya, mimpi saya adalah untuk menyelesaikan laga dengan cara yang saya inginkan dan membawa pulang sabuk itu,” tegas Haida.
“Regian, saya berlatih sangat keras dan saya memberi segala sesuatu yang saya miliki demi laga ini. Saya harap anda akan melakukan hal yang sama demi menampilkan aksi yang hebat dan menulis sejarah kickboxing history bagi para penggemar.”
“Bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal kepada sabuk itu. Itu akan menjadi milik saya.”
Baca juga: Kartu Utama Untuk Rangkaian ‘ONE On TNT’ Terkonfirmasi