Narmo, Delaney Prediksi Laga Heavyweight Mereka Di ONE: BAD BLOOD
Para penggemar akan selalu dapat mengharapkan drama saat para atlet heavyweight beradu di dalam Circle, dan laga bela diri campuran antara Thomas “The Last Viking” Narmo dan Odie “The Witness” Delaney di ONE: BAD BLOOD nampak akan menjadi pertarungan keras penuh aksi.
Narmo, yang berasal dari Norwegia, ingin membuktikan sesuatu setelah hasil no contest (NC) yang mengecewakan dalam penampilan perdananya di ONE Championship. Sementara itu, Delaney ingin memulai kariernya dengan cara yang tepat.
Terdapat pertaruhan besar dalam laga mereka di Singapore Indoor Stadium, serta dalam landskap divisi heavyweight yang semakin padat, dimana keduanya akan ingin mencetak dampak luar biasa.
Untuk mencapai itu, Narmo terbang ke Swedia demi menajamkan kemampuannya di sasana elite Allstars Training Center, dan ia merasa sangat siap setelah berlatih bersama para atlet tingkat tinggi di sana.
“Mereka memliki beberapa [atlet] heavyweight yang bagus, maka itu cukup bagus bagi saya. Saya merasa baik,” katanya.
“Keluarga saya telah sangat mendukung saya [tentang berlatih di Swedia]. Jelas, saya akan ingin selalu menghabiskan waktu dengan keluarga saya, namun itu memberi anda motivasi ekstra untuk berjuang lebih keras.”
“Untuk pergi dan menunda segala sesuatu, anda harus bekerja [keras] demi menunjukkan apa yang anda lakukan.”
Delaney telah bersiap di sasana terkenal American Top Team untuk debutnya dalam liga besar ini. Ia telah lama bermimpi untuk berkompetisi di organisasi bela diri terbesar di dunia ini, maka ia ingin memberikan penampilan tak terlupakan saat ia melangkah ke dalam Circle untuk pertama kalinya.
“Sejujurnya, saya sedikit tak dapat menguasai diri [saat saya dihubungi], karena saya telah berkata pada semua orang dari awal bahwa keinginan saya adalah untuk bertarung bagi ONE,” katanya.
“Saya membaca artikel panjang tentang apa yang dilakukan Chatri [Sityodtong, Chairman dan CEO ONE], berbicara tentang seni bela diri dan bagaimana itu seharusnya, serta bagaimana ia mencoba mengembangkan perusahaan itu.”
“Dan, saya seperti, ‘Wah, satu hari nanti, jika saya bertarung, itulah dimana saya ingin berada’.”
“Sangatlah penting [bagi saya untuk mencetak pernyataan besar dalam debut saya]. Catatan rekor saya tak menggambarkan kemampuan saya, maka inilah kesempatan saya untuk menunjukkan pada mereka, ‘Lihat, saya 2-0, tetapi lihat catatan saya berkembang.’”
- Malykhin ‘Hantam’ Bhullar, Sebut Pemenang Interim ‘Juara Sejati’
- 3 Bintang Baru ONE: BAD BLOOD Yang Layak Ditonton
- Ingin Kalahkan Tial Thang, Sunoto Yakin ‘Pengalaman Adalah Kunci’
“The Last Viking” masih menjadi pendatang baru di dalam bela diri campuran, namun mantan pemain hoki es profesional ini telah beradaptasi dengan baik di olahraga tarung.
Narmo telah menyelesaikan empat kemenangannya di dalam jarak dekat, namun kemampuan gulat Delaney akan menjadi ujian baru bagi dirinya dalam tahap awal kariernya ini. Tetap saja, ia mengira pengalaman pria AS itu di atas matras juga dapat membuka celah dalam hal stand-up.
“Ronde pertama dapat menjadi badai yang sangat buruk [melawan seorang pegulat], namun lalu ronde kedua dan ketiga tiba, dan mereka akan melambat,” jelas pria asal Norwegia itu.
“Mereka terbiasa berusaha sangat keras dalam gulat, namun itu satu ronde. MMA bukanlah satu ronde, maka akan menarik untuk melihat apa game plan miliknya memasuki laga ini.”
“Selain itu, jika anda menangkapnya dengan baik melalui sebuah pukulan, apakah ia akan kembali ke gulat murni, ataukah ia tetap akan bertarung MMA? Itu akan menjadi aspek yang paling menarik bagi saya untuk memecahkan teka-teki ini.”
Namun, kehidupan Delaney dalam gulat dan waktunya berlatih bersama atlet heavyweight elite di American Top Team hanya berarti dirinya merasa lebih yakin akan kemampuannya memenangkan laga.
“Ia jelas atlet yang berbakat. Saya tahu ia adalah pemain hoki profesional. Ia sangat besar, atletis dan kuat, serta ia memiliki kardio yang bagus. Ia memukul keras. Ia memiliki semua itu bagi dirinya,” kata pegulat NCAA All-American ini.
“Beberapa kelemahan yang mungkin ia miliki? Ia hanya berada di sini selama empat tahun. Saya telah bergulat dalam beberapa bentuk atau cara sejak saya mulai berjalan, maka saya kira ia akan merasakan sesuatu yang ia belum pernah rasakan sebelumnya.”
“Dan, saya kira ia berada dalam kesulitan di mana pun. Masalahnya adalah, ya, saya pegulat. Itulah kekuatan saya dan saya senang untuk bergulat, namun saya juga sangat senang bertukar striking dengannya.”
Terdapat beberapa pertanyaan yang akan terjawab oleh kedua pria tersebut dalam laga kolosal ini, namun hanya satu yang akan maju dalam divisi heavyweight.
Narmo berharap ia akan mendapatkan beberapa pengalaman vital melawan grappler sensasional itu sebelum mencetak penyelesaian empatik.
“Semoga, kami akan mendapatkan laga yang menghibur para penggemar. Saya telah berlatih teknik scramble, hal-hal seperti itu. Maka, saya kira itu akan menyenangkan,” katanya.
“Akan baik untuk mendapatkan sedikit ujian dalam gulat untuk melihat tingkatan saya dan keluar pada akhir ronde pertama atau awal ronde kedua dengan sebuah penyelesaian. Lalu, semoga, saya akan dapat bertarung lagi dalam beberapa minggu.”
Kebalikannya, “The Witness” melihat dirinya dapat menerima apa pun yang dilontarkan rivalnya asal Norwegia itu dan mematahkannya pada stanza pembuka.
“Saya kira ia akan mengejar saya dan ia akan mencoba menjatuhkan saya dengan cepat, karena saya tahu saya dapat mengunggulinya dalam kardio, saya dapat mengunggulinya dalam gulat, serta jika saya menekannya, ia jelas akan tertangkap,” jelas Delaney.
“Cara saya melihat ini terjadi adalah bahwa kami akan bertukar serangan striking, ia akan beralih ke ground, dan ia akan tap-out pada ronde pertama. Itulah bagaimana saya membayangkannya.”
Baca juga: Grishenko Jadi ‘Underdog’ Kontra Malykhin: ‘Tak Apa Bagi Saya’