Timofey Nastyukhin Dominasi Laga Eliminasi Perebutan Gelar Lightweight
Timofey Nastyukhin nampak tak ragu dan tetap mendominasi saat ia kembali ke dalam Circle setelah beristirahat selama 19 bulan lamanya.
Penantang peringkat keempat divisi lightweight ini mematahkan serangan penantang peringkat ketiga Pieter “The Archangel” Buist dalam sebuah aksi tiga ronde yang berakhir dengan kemenangan mutlak pada laga pendukung utama ajang ONE: INSIDE THE MATRIX II, yang sebelumnya direkam dan disiarkan dari Singapore Indoor Stadium pada hari Jumat, 6 November.
Penampilan impresif atlet Rusia ini dapat memberinya laga perebutan gelar melawan Juara Dunia ONE Lightweight Christian “The Warrior” Lee, yang berhasil mempertahankan sabuknya minggu lalu.
Nastyukhin memulai laga dengan satu-satunya cara yang diketahuinya – bergerak maju menggunakan tinjunya demi memojokkan lawan. Walau ia menghadapi atlet yang 13 sentimeter lebih tinggi, pria berusia 30 tahun ini berhasil menekan Buist, dan tidak membiarkannya mematahkan serangan dari jarak jauh.
Perwakilan Raty ini dengan sabar menunggu Buist melakukan tendangan dan footwork sebelum membalas dengan pukulan kanan. Itu akan memberi keunggulan tersendiri bagi Nastyukhin di pertengahan ronde pertama, dimana ia menggunakan gerakan yang sama untuk menjatuhkan “The Archangel.”
Setelah Nastyukhin mendaratkan beberapa tendangan dari posisi side control, Buist mampu berdiri sesaat – sebelum penantang peringkat keempat ini kembali meraih punggungnya dan menyeretnya ke atas kanvas saat akhir ronde tiba.
Lima menit berikutnya cukup seirama, dengan Nastyukhin menggunakan pukulannya untuk menghilangkan keseimbangan “The Archangel.” Ia menekan maju dengan pukulan jarak jauh dan menempatkan waktu dengan sempurna di antara tendangan Buist, serta menggunakan serangan balik untuk menjatuhkannya.
Buist kembali berdiri dan mencoba mengambil kendali dengan menekan maju, tetapi Nastyukhin menjawab dengan straight kiri kuat.
Atlet Rusia itu kembali menyeret lawannya ke atas kanvas, dan sementara Buist mampu mengendalikan posturnya, Nastyukhin masih dapat mendaratkan serangan siku dari posisi atas saat ronde berakhir.
Nastyukhin berlanjut memburu lawannya pada stanza ketiga, namun rivalnya berusia 32 tahun asal Breda, Belanda itu dengan tenang membendung pergerakan tersebut sebelum mencetak rangkaian serangan terbaik dalam laga ini, mendaratkan sebuah straight, beberapa jab, serta cross yang indah di wajah lawannya.
Sebuah pukulan straight bersih lainnya tersambung bagi Buist. Namun saat atlet Belanda ini akan memasuki ritmenya, Nastyukhin berubah taktik dan meraih takedown besar yang mungkin menjadi penentu kemenangannya.
Di posisi ground, Nastyukhin melewati penjagaan Buist ke posisi side control dan mendaratkan pukulan keras, walau lawannya itu menerima dan mampu kembali berdiri untuk serangan terakhir.
Tetapi, usaha terakhir itu tidak terlaksana. Nastyukhin dengan bijak menghindari serangan saat bel akhir pertandingan berbunyi, memberinya kemenangan mutlak dan mengakhiri delapan kemenangan beruntun milik Buist.
Nastyukhin membawa rekornya menjadi 14-4, yang melanjutkan kemenangan KO luar biasa atas “The Underground King” Eddie Alvarez pada bulan Maret 2019.
Kini, ia akan mengincar Lee dalam sebuah laga perebutan gelar Juara Dunia yang akan menjadi sangat keras. Tetapi, jika anda melupakan sesuatu, atlet kuat Rusia ini menegaskan, dalam wawancaranya setelah laga, bahwa ia siap menghadapi hal itu.
Baca juga: Yuya Wakamatsu Taklukkan Kim Kyu Sung Dengan KO Ronde Pertama