Nergui Tak Gentar Lawan Raju: ‘Saya Dapat Mencetak KO, Pasti’
Otgonbaatar Nergui memiliki ambisi luar biasa, serta berencana untuk membawa aksi panas dalam debutnya bersama ONE Championship, Jumat, 13 Agustus ini.
Malam itu, atlet lightweight Mongolia ini akan berlaga melawan Rahul “The Kerala Krusher” Raju dalam sebuah pertandingan bela diri campuran di ONE: BATTLEGROUND II, serta berdeterminasi untuk memulai perjalanannya bersama organisasi bela diri terbesar di dunia ini dengan baik.
“Saya ingin menjadi salah satu petarung terbaik dan terpopuler dalam organisasi ini,” kata pria berusia 34 tahun ini. “Itulah tujuan dan mimpi saya. Saya kira saya memiliki kemampuan, kekuatan dan keinginan yang cukup besar untuk menggapai mimpi ini.”
Nergui terdengar sangat yakin, namun itu semua karena dirinya memiliki latar belakang bela diri yang luas dan telah berlatih dalam berbagai disiplin yang berbeda sejak kecil.
Warga Batsumber ini awalnya mempelajari gulat gaya bebas dari mendiang ayahnya, yang adalah kandidat untuk peringkat “Master of Sport” dalam disiplin tersebut. Dari titik itu, ia pun mempelajari karate Kyokushin, serta tinju, sambo tarung, kickboxing dan sanda setelahnya.
Perpaduan unik itu menjadi kunci kesuksesan Nergui dalam seni bela diri campuran. Ia memiliki lima kemenangan profesional, dimana empat di antaranya melalui penyelesaian ronde pertama.
Pada Oktober 2019, Nergui meraih posisinya dalam daftar atlet utama organisasi ini dengan penampilan spektakuler saat menghadapi seorang veteran Shooto yang dihormati di ibukota Jepang.
“Saya mengalahkan Takuya Nagata di ONE Warrior Series 8, di Jepang, yang membawa saya semakin mendekati tujuan saya untuk mencetak debut ONE Championship saya,” kata pria Mongolia ini.
Kini, saat ia telah resmi memasuki daftar itu, langkah berikutnya akan menjadi jauh lebih sulit.
Nergui akan tampil perdana di atas panggung dunia melawan Raju, pemegang sabuk coklat Brazilian Jiu-Jitsu yang berlatih di Juggernaut Fight Club, Singapura, di bawah bimbingan Arvind Lalwani.
Lalwani, yang sebelumnya melatih tim tinju nasional Singapura, telah membimbing atlet India itu dalam tujuh kemenangannya, termasuk enam melalui penyelesaian.
Terlebih lagi, “The Kerala Krusher” akan memiliki keunggulan tinggi badan 10 sentimeter pada laga Jumat nanti di Singapore Indoor Stadium.
- Jelang Laga Folayang, Zhang Impikan Laga Kontra Lee Dan Aoki
- Folayang Tanding, Pacio Prediksi Kemenangan Bagi Sang Inspirator
- Alain Ngalani Ingin ‘Beri Pernyataan Tegas’ Atas Narmo
Namun, sementara jangkauan itu akan mengizinkan Raju untuk menyarangkan pukulan dan tendangan dari sisi luar, Nergui tak terlalu memikirkan kemungkinan tersebut.
“Saya menyadari dari pengalaman saya sebelumnya bahwa sangatlah sulit untuk bertarung melawan seseorang dengan lengan dan kaki yang panjang. Petarung seperti itu dapat menyerang dari jauh. Saya menonton laga-laga sebelumnya di YouTube dan membangun taktik spesifik berdasarkan itu,” kata pria Mongolia itu.
“Seperti petarung tinggi dan berat lainnya, ia nampak seperti petarung yang lambat dan tidak fleksibel. Maka, walau ia memiliki keunggulan tinggi badan 10 sentimeter dan jangkauan atas saya, saya kira saya dapat mengungguli manuvernya dan mengalahkan ritmenya dengan fleksibilitas dan kardio.”
Nergui juga mengetahui bahwa lawannya baru saja mengalami sepasang kekalahan KO ronde pertama, dan ia pun meyakini bahwa laga ini akan berakhir dengan cara yang sama.
“Bagi saya, ini adalah laga yang hanya dapat berakhir dengan satu cara – saya mencetak KO Rahul pada ronde pertama,” tegasnya. “Saya kira saya dapat mencetak KO atas dirinya, pasti.”
Hasil seperti itu tak hanya akan mendesak Nergui lebih dekat menuju jajaran teratas peringkat divisi lightweight dan mimpinya untuk menjadi petarung teratas dalam organisasi ini; itu juga akan memajukan skena bela diri campuran Mongolia secara keseluruhan.
Narantungalag “Tungaa” Jadambaa membuka pintu bagi para kompatriotnya pada 2014, saat ia memenangkan gelar Juara Dunia ONE Featherweight dan menjadi Juara Dunia MMA pertama dari negaranya.
Sejak itu, Amarsanaa “Spear” Tsogookhuu dan Shinechagtga Zoltsetseg telah mencetak pencapaian mereka di atas panggung dunia.
Jumat ini, Nergui akhirnya akan mendapatkan gilirannya, namun ia mengetahui bahwa ini hanyalah awalan – bagi dirinya dan generasi selanjutnya.
“Orang Mongolia selalu memiliki bakat dalam seni bela diri. Itu ada dalam darah kami,” tegasnya.
“Walau negara kami hanya memiliki populasi 3 juta orang, kami tak pernah kekurangan petarung berani, berbakat dan berkemampuan besar.”
Baca juga: 5 Alasan Untuk Menonton ONE: BATTLEGROUND II, 13 Agustus Ini