Nong-O Gaiyanghadao Pertahankan Gelar Juara Dunia Lewat Aksi Sempurna Di Bangkok
Petarung unggulan Thailand Nong-O Gaiyanghadao mencetak aksi menawan dalam Muay Thai untuk mendominasi penantang Jepang Hiroaki “Kaibutsukun” Suzuki dan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai di ajang ONE: WARRIORS OF LIGHT.
Pada Jumat, 10 Mei, legenda “seni delapan tungkai” berusia 32 tahun ini segera beraksi keras dengan tendangan kuat ke arah tubuh lawannya sepanjang malam, yang membuat para penonton di Impact Arena, Bangkok, bangkit berdiri.
Nong-O Gaiyanghadao kicks up a storm against Hiroaki Suzuki to retain his ONE Bantamweight Muay Thai World Title via unanimous decision! 🏆Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, May 10, 2019
Nong-O nampak sangat tenang saat mendaratkan serangan keras ke arah Suzuki dengan sangat mudah. Ia menyambungkan tendangan kanan keras dan pukulan pendek yang tajam, serta satu tendangan rendah ke arah kaki yang membuat Juara Dunia Shoot Boxing Lightweight itu mundur.
Setelah ronde pembuka yang cukup lamban, Suzuki yang berusia 34 tahun itu ingin meningkatkan ritme pada stanza berikutnya, namun ia disambut dengan serangkaian tendangan roundhouse kuat dari superstar Thailand itu.
Setiap kali warga Toyohashi itu maju ke jarak serangn, Nong-O nampak melepaskan serangan dan mendaratkan tendangan kuat sebelum penantang Jepang itu dapat menapakkan kakinya untuk menyerang.
Saat aksi berlanjut, Nong-O menetapkan ritme yang membawanya mengendalikan pertukaran jarak jauh. Ia terus menggunakan serangan yang sama untuk menghukum Suzuki, yang berusaha membendung tetap tetap terkena kerusakan besar di pundak dan rusuk kirinya.
Nong-O menemukan tingkatan baru pada ronde ketiga saat ia mempersiapkan serangan keras. Ia mengalihkan targetnya dari tubuh Suzuki ke kakinya, namum penantang asal Jepang ini masih tak memiliki jawaban bagi tendangan kuat dan teknis dari pria Thailand itu.
Sepasang tendangan keras ke arah kepala mengirimkan Suzuki ke belakang, dan pria Jepang itu akhirnya menyentuh kanvas setelah ia terkena serangan ke arah kepala, namun wasit menyatakan bahwa ia terpeleset daripada memberi sebuah knockdown.
Dominasi Nong-O berlanjut memasuki ronde-ronde Kejuaraan Dunia saat ia berusah mematahkan Suzuki dari jarak jauh.
Atlet Jepang itu tak dapat mengalihkan game plan miliknya atau membuat Juara Dunia ini memikirkan kembali pendekatannya, dan sebagai hasilnya, perwakilan Evolve ini terus mendaratkan serangan ke arah karateka lihai itu.
Terlepas dari dominasi Nong-O, Suzuki menolak untuk menyerah, dan ia tetap bergerak maju untuk mencari celah dalam pertahanan lawan. Tetapi, selain dari beberapa kombinasi pukulan jarak dekat, atlet asal Bellwood Fight Team itu hanya menemukan sedikit kesuksesan.
Ini berarti bahwa Suzuki tak memiliki pilihan selain mengejar KO pada ronde kelima dan terakhir.
Sementara bintang jepang itu menutup jarak dengan cara lebih efektif saat ia berusaha menyambungkan pukulan keras, itu hanya menempatkan dirinya dalam jarak serang seluruh arsenal Nong-O.
Pria Thailand ini menyambungkan dengan lebih banyak lagi tendangan keras ke arah tubuh, serta lebih menambah pukulan, serangan siku dan bahkan sebuah spinning back-elbow ke dalam aksinya.
Saat bel akhir pertandingan berbunyi, sikap kedua atlet itu terlebih dahulu menunjukkan hasilnya. Suzuki nampak sedih saat kembali ke pojokannya, sementara Nong-O mengangkat tangannya dan merayakan kemenangan itu dengan para kompatriot yang memberinya tepuk tangan bergemuruh.
Nong-O is STILL the ONE bantamweight Muay Thai king after a dominant World Title defense! 👑
Nong-O is STILL the ONE bantamweight Muay Thai king after a dominant World Title defense! 👑Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Friday, May 10, 2019
Keputusan para juri nampak menjadi sebuah formalitas, karena ketiganya memberi kemenangan mutlak bagi petarung ikonik Thailand itu.
Kemenangan ke-259 dalam karier Muay Thai yang luar biasa tersebut memastikan posisinya sebagai praktisi “seni delapan tungkai” terbaik divisi bantamweight di muka bumi.