Panpayak Incar ‘Kebangkitan’ Kontra Silviu Vitez Di ONE Friday Fights 83
Megabintang Thailand “The Angel Warrior” Panpayak Jitmuangnon akan berlaga dengan motivasi baru dalam laga kembalinya pada 18 Oktober di ONE Friday Fights 83.
Pada malam itu, sang tujuh kali Juara Dunia Muay Thai akan berhadapan dengan petarung Rumania Silviu “Hitman” Vitez dalam kontes flyweight Muay Thai di Lumpinee Stadium di Bangkok, Thailand.
Disegani sebagai salah satu striker terbaik di generasinya, Panpayak mengantongi rekor 4-2 di ONE, dan hanya kalah dari Juara Dunia dua olahraga dan dua divisi Superlek Kiatmoo9.
Petarung berusia 28 tahun itu belum berkompetisi lagi sejak kalah tipis dari “The Kicking Machine” pada Desember 2022 dalam laga kedelapan antar kedua rival itu.
Ia bicara pada onefc.com kalau menepi dari olahraga bukah karena cedera atau sakit, tapi karena merasakan tekanan dari berkompetisi di level tertinggi, di mana hal itu membebani badannya:
“Alasan utama saya berhenti bertarung adalah karena saya merasa lelah dan tidak memiliki motivasi lagi. Saya merasa telah memaksa badanku sejak lama, jadi saya ingin bersitirahat dan melakukan hal lain.”
Mengisi waktunya di luar Muay Thai, “The Angel Warrior” mempelajari bisnis baru dan kerja serabutan.
Sekitar sembilan bulan lalu, dunianya berubah lewat kelahiran anak perempuannya, Honey. Kini sebagai seorang ayah, Panpayak telah menemukan inspirasi untuk mengejar sabuk emas ONE Championship sekali lagi:
“Saya selalu mengikuti ONE selama dua tahun belakangan. Saya mengakui rindu bertarung, tapi saya tak memiliki motivasi untuk kembali berlaga hingga memiliki anak.
“Saya ingin kembali berlaga karena saya ingin menunjukkan pada anak saya seberapa bagus saya bertanding. Jika saya tak punya anak, mungkin saya tak pernah kembali.”
Beruntungnya bagi para fans, Panpayak kembali dengan kekuatan penuh.
Ia kembali berlatih penuh di Phuket Fight Club, dan walau ia mengaku kesulitan di sesi pertamanya, kini ia merasa seperti petarung elite yang menguasai ‘seni delapan tungkai’ selama bertahun-tahun.
Ketika ia menginjakkan kaki di ring Lumpinee Stadium pada 18 Oktober, ia akan mengincar penampilan yang bisa membuat anak perempuannya bangga:
“Tujuanku dalam laga ini adalah untuk meraih laga kembali yang epik lewat kemenangan knockout. Saya ingin menunjukkan pada anak perempuanku dan semuanya kalau Panpayak masih petarung yang hebat.”
Panpayak Janjikan Permainan Yang Lebih Agresif
Panpayak Jitmuangnon akan mennghadapi ujian tangguh dalam laga kembalinya.
Sebagai talenta papan atas Eropa yang dikenal dengan gaya permainannya yang sangat agresif, Silviu Vitez berlaga seperti atlet Thailand kebanyakan yang siap beradu serangan dari jarak pendek.
Dengan dasar itu, “The Angel Warrior” mengatakan kalau jam terbangnya yang tinggi akan jadi pembeda dalam kontes mereka:
“Gaya bertarung Silviu berbeda dengan petinju Eropa lain yang gemar menghindar. Ia hampir selalu berdiri tegak dan beradu serangan seperti petarung Thailand.
“Kekuatannya terletak pada daya tahan dan senjatanya yang lengkap, jadi saya berencana untuk menggunakan kemampuanku yang lebih superior untuk meghadapinya.”
Panpayak menginginkan lebih dari kemenangan dalam aksi kembalinya. Ia juga ingin mencetak knockout impresif.
Ia mengetahui kalau para fans sempat mengkritik gaya strikingnya yang teknis dan kerap menghindar. Ia menerima masukan itu, dan berencana untuk menampilkan versi terbaru dirinya yang akan lebih menghibur fans pada Jumat ini:
“Untuk laga ini saya telah bekerja keras untuk mengasah pukulanku. Untuk tendangan Anda tak perlu khawatir, Anda akan melihatnya di dalam ring. Saya akan mencoba menekan sesering mungkin karena banyak fans yang melihatku sebagai petarung yang gemar menghindar.
“Untuk laga ini, saya akan menunjukkan pada fans kalau saya adalah Panpayak baru yang telah mengubah permainannya jadi lebih agresif tanpa pernah mundur.”
