Patrick Schmid Harapkan Kemenangan Epik Atas Rade Opacic

Patrick Schmid throws up a fist

Patrick “Big Swiss” Schmid ingin memanfaatkan kesempatan besar dalam debutnya bersama ONE Championship melawan Rade Opacic di “ONE on TNT I.”

Organisasi ini akan menampilkan para atlet bertalenta luar biasa bagi penonton di Amerika Utara selama satu bulan penuh, dan para kickboxer heavyweight ini akan memainkan peranan besar dalam ajang perdana pada hari Kamis, 8 April pagi nanti.

Schmid awalnya sempat kecewa setelah terpaksa mundur dari laga melawan Opacic di bulan Januari lalu, tetapi ia kini bersemangat melihat ajang besar ini – terutama karena penampilan luar biasa dari atlet Serbia itu.

“Walau mencetak debut bersama ONE itu sudah cukup bagus bagi saya, fakta bahwa [Opacic tampil] dengan sangat baik telah membantu saya masuk ke sini,” kata striker Swiss ini.

“Kami berada dalam salah satu kartu terbesar yang pernah digelar ONE. Saya kira saya tak akan dapat mencetak debut saya dalam kartu sebesar ini jika ia tak meraih dua KO impresif itu. Jika saya mengalahkannya sekarang, itu akan membawa nama saya lebih jauh lagi.”

Warga Zurich ini menyaksikan saat Opacic mencetak KO luar biasa atas Errol “The Bonecrusher” Zimmerman dan melanjutkannya dengan penampilan dominan atas Bruno Susano.

Schmid sangat familiar dengan kedua lawan dari pesaingnya itu, dan ia menyaksikan dengan cermat, mengetahui bahwa sebuah laga melawan atlet fenomenal berusia 23 tahun ini tak terelakkan.

“Saya mengalahkan Zimmerman melalui keputusan pada tahun 2018. Saya tahu [Opacic] mencetak KO, namun saya rasa Zimmerman lebih fit saat saya melawannya,” katanya.

“Saya tak yakin bahwa Rade unggul secara poin saat ia mencetak KO itu. Saya merasa rencana Zimmerman berjalan dengan baik.”

“Saya juga mengenali Bruno dari kompetisi di Superkombat, dan ia adalah petarung kuat yang dapat menerima pukulan karena saya telah melihat itu, maka [Rade] pastinya seorang yang kuat.”



Jelas bahwa Opacic akan menjadi sulit dihadapi Schmid karena kemampuan dan kondisi fisiknya. Tetapi, ini bukanlah situasi yang baru bagi atlet berpengalaman berusia 34 tahun itu.

“Saya akan mengatakan bahwa pengalaman adalah keunggulan jelas bagi saya. Saya menjalani lebih banyak pertarungan,” kata atlet Swiss itu.

“Sangat jelas untuk melihat apa yang akan ingin ia lakukan. Ia lebih tinggi dan mungkin sedikit lebih cepat, maka ia akan melakukan permainan itu — jab panjang, dan jika saya mendekat, serang dengan lutut.”

Jelas, dengan 56 laga profesional dalam disiplin Muay Thai dan kickboxing, serta berbagai pengalaman dalam tinju, “Big Swiss” telah berada di posisi ini sebelumnya.

Ia juga telah mengerjakan sebuah game plan untuk mengatasi rivalnya yang lebih tinggi 8 sentimeter itu, dan berencana membuat bintang muda itu kelelahan. Itu tak akan mudah, namun ini adalah harga yang rela dibayarnya.

“Saya harus menutup jarak dan ia harus berusaha menjauhkan saya. Selalu sama untuk melihat laga antara pria tinggi dan pendek — nah, saya tidak pendek, tapi ia sangat tinggi,” kata Schmid.

“Saya akan harus berusaha masuk dan memukulnya, menyerang tubuh, serta menggunakan tendangan rendah saya. Sebuah adu serangan untuk melihat siapa yang memiliki kepala paling keras bukanlah selalu menjadi hal terbaik untuk dilakukan, namun itu dapat menguntungkan bagi gaya saya.

“Saya mungkin akan harus membuat ini menjadi laga keras yang sarat dengan pukulan karena ia lebih tinggi, maka itu kita akan melihat bagaimana ini berjalan.”

Di atas segalanya, perwakilan Profight Gym ini ingin memberi laga yang menghibur bagi para penggemar dalam ajang perdananya di atas panggung dunia.

Ia tahu bahwa Opacic yang sedang naik daun akan membawa aksi keras dalam laga divisi heavyweight mereka, namun ia akan membawa hal yang sama untuk melihat siapa yang terbaik.

Selain itu, “Big Swiss” tak hanya menginginkan kemenangan — ia ingin meraih sebuah kemenangan mengesankan yang akan membuat namanya dikenal di seluruh dunia.

“Ini tentang menampilkan semua yang telah anda latih dan memberi penampilan terbaik, namun untuk sebuah laga yang baik, itu selalu menyangkut dua lawan unggulan,” kata Schmid.

“Bagi saya, kemenangan terbaik saya bukanlah saat saya masuk dan menghancurkan lawan saya. Itu ada pada saat laga berlangsung tipis, saat anda masuk, memberi segalanya dan menang.”

“KO cepat dapat terjadi pada siapa pun, namun jika anda memiliki laga yang bagus dimana anda dapat melihat apa yang anda latih, itu sangat hebat bagi semua orang – dimana anda harus layak mendapatkannya dan saat anda harus mengatasi beberapa kesulitan besar.”

Baca juga: 5 Laga Terbaik ONE Super Series Di Kuartal Pertama 2021

Selengkapnya di Berita

Yodlekpet ONE Friday Fights 85
Yodlekpet Or Atchariya Komawut FA Group ONE Friday Fights 68 46
ChristianLee AlibegRasulov 1200X800
Kade Ruotolo Blake Cooper ONE 167 72
Muangthai and Kongsuk
Rodtang Jitmuangnon Jacob Smith ONE157 1920X1280 28
Oumar Kane Marcus Almeida ONE Fight Night 13 63
Kongsuk Fairtex Yodlekpet Or Atchariya ONE Friday Fights 77 33
Jackie Buntan Martine Michieletto ONE Fight Night 20 28
Tawanchai PK Saenchai Superbon Singha Mawynn ONE Friday Fights 46 65 scaled
Superlek Kiatmoo9 Panpayak Jitmuangnon ONE 164 1920X1280 36
Panrit and Superball