Patrick Schmid Ingin ‘Buktikan Sesuatu’ Di ONE: FIRST STRIKE
Debut Patrick “Big Swiss” Schmid di ONE Championship memang tak memuaskan, namun itu membuatnya jauh lebih haus untuk menunjukkan kemampuan sejatinya pada penggemar di seluruh dunia.
Laga heavyweight kickboxing dengan Rade Opacic awalnya dijadwalkan untuk ajang “ONE on TNT I” pada April lalu, namun pria asal Serbia itu terpaksa mundur dari kontes ini pada saat-saat terakhir. Dan kini, keduanya akan masuk ke laga pembuka ONE: FIRST STRIKE pada Jumat, 15 Oktober ini.
Walau rivalnya mundur, Schmid tetap bertarung pada ajang “ONE on TNT I” sebelumnya. Tetapi, ia tak berlaga dalam kickboxing, dimana ia mencetak debut bela diri campurannya melawan “Reug Reug” Oumar Kane setelah lawan dari pegulat sensasional Senegal itu harus mundur satu hari sebelum gelaran itu.
Perubahan mendadak dalam disiplin dimana ia berlaga itu memang tak terduga, dan walau ia menderita kekalahan pertamanya via TKO ronde pertama, striker Swiss ini menunjukkan semangat juang sejati dengan maju berlaga.
“Laga dengan ‘Reug Reug’ itu tak terlalu dibutuhkan, namun saya berpikir saya sudah ada di Singapura. Maka jika saya mendapatkan kesempatan bertarung, saya akan mengambilnya,” tegas Schmid.
“Sayangnya ia tak setuju untuk masuk ke disiplin saya, karena ia mungkin lebih sering berlatih dalam stand-up daripada saya dalam kaitannya dengan permainan gulat dan ground.”
“Namun itu menambahkan percikan semangat, yang berarti bahwa saya merasa harus membuktikan sesuatu dalam debut saya yang ‘tepat’.”
Schmid mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kemampuan sejatinya pada 15 Oktober, dan dengan enam bulan tambahan persiapan bagi Opacic, ia merasa dirinya berada dalam posisi lebih baik untuk itu.
“Saya belum pernah berada dalam posisi tidak fit seperti saat saya bergabung bersama ONE. Maka, saya percaya bahwa semakin laga sebuah laga akan dijadwalkan, saya akan menjadi lebih baik, dimana Rade telah melaju dan berada di posisi yang bagus tahun lalu,” tambahnya.
Laga heavyweight kickboxing itu menjanjikan banyak hal. Schmid merasa berada dalam kondisi terbaik dan siap berlaga, dan rivalnya asal Beograd itu juga sangat ingin kembali berlaga dan melanjutkan momentumnya.
“Big Swiss” sempat mengamati perjalanan Opacic di awal rangkaian ONE Super Series dan mengetahui bahwa pria asal Serbia itu adalah lawan yang layak – jika melihat siapa pun yang ia kalahkan sebelumnya.
Tetapi, pada akhirnya, ia tak gentar melihat kemenangan KO beruntun dari lawannya.
“Saya mengalahkan [Errol] Zimmerman via keputusan juri pada tahun 2018. Saya tahu [Rade] menjatuhkannya [juga], namun saya merasa seperti Zimmerman lebih fit saat saya melawannya,” katanya.
“Saya tak yakin bahwa Rade sempat unggul dalam poin saat ia mencetak KO itu. Saya merasa rencana Zimmerman berjalan dengan baik.”
“Saya juga tahu Bruno [Susano] dari kompetisi di Superkombat, dan ia adalah petarung yang kuat yang dapat menerima pukulan karena saya melihatnya menerima pukulan keras sebelum ini, maka [Rade] pasti cukup kuat.”
- Kryklia Vs. Aygun, Semifinal Atomweight World GP Di ONE: NEXTGEN
- 10 Fakta Tentang Kickboxer Heavyweight Patrick Schmid
- Rade Opacic Peringatkan Divisi Heavyweight: ‘Inilah Waktu Saya’
Schmid mengetahui bahwa akan ada beberapa bagian teka-teki di dalam Circle. Tak hanya bahwa dirinya harus berhati-hati akan kekuatan perwakilan KBKS Team itu, namun ia harus mengatasi postur atlet Serbia dengan tinggi badan dua meter itu.
“Cukup jelas apa yang ia akan ingin lakukan. Ia adalah pria yang lebih tinggi, ia mungkin sedikit lebih cepat, maka ia akan melakukan permainan yang sama – menggunakan jab panjang, dan jika saya mendekat, ia menggunakan lutut,” tegasnya.
“Saya mungkin harus menjadikannya ajang baku pukul karena ia lebih tinggi, maka kita akan lihat bagaimana itu berjalan.”
Namun, Schmid memiliki pengalaman di sisinya. Dengan 56 laga yang ia jalani, “Big Swiss” memiliki dua kali jumlah laga profesional dari rivalnya yang lebih muda itu.
Maka, ia merasa bahwa dirinya dapat menemukan cara untuk mengatasi permasalahan ini dan menekan Opacic saat mereka berlaga.
“Saya harus menutup jarak, dan ia harus mencoba menjauhkan saya. Itu selalu sama jika melihat laga pria tinggi melawan yang pendek – nah, saya tidak pendek, tapi ia sangat tinggi,” tegasnya.
“Saya akan mencoba menerobos masuk dan memukulnya. [Saya akan mencoba] mengincar tubuh dan menggunakan tendangan rendah saya. Sebuah adu pukul untuk melihat kepala siapa yang paling keras bukanlah hal terbaik untuk dilakukan, namun itu akan lebih berguna bagi gaya saya.”
Pada akhirnya, “Big Swiss” siap untuk merebut kemenangan dengan segala cara. Ia telah bersiap secara mental untuk berlaga keras dan ingin memberi penampilan terbaik bagi para penggemar – terutama karena ia tak dapat melakukan itu dalam laga pertamanya.
“Ini tentang mengeluarkan segala yang telah anda latih dan menampilkan aksi yang bagus, namun untuk sebuah laga yang bagus, itu [juga] selalu membutuhkan dua petarung yang siap,” kata Schmid.
“Bagi saya, kemenangan terbaik saya bukanlah pada saat saya maju dan menghancurkan lawan saya. Itu adalah saat laga ini menjadi tipis, dimana anda maju, memberi segalanya dan mengangkat tangan anda.”
“KO cepat dapat terjadi pada siapa pun, namun jika anda memiliki laga bagus dimana anda dapat menunjukkan apa yang anda latih, itu sangat bagus untuk semua orang – terutama saat anda harus meraih itu dan mengalami kesulitan sebelumnya.”
Baca juga: 5 KO Keras Dari Para Kickboxer Di ONE: FIRST STRIKE