Paul Lumihi Harap Dapat Raih Kemenangan Yang Lama Ditunggu
Paul “The Great King” Lumihi meyakini bahwa perubahan suasana akan membawa kemenangan perdana yang sangat ditunggu bersama ONE Championship.
Oleh karena itu, striker veteran Indonesia ini terbang ke SOMA Fight Club, Bali, dimana ia juga menjadi perwakilan pertama sasana itu untuk berlaga bersama organisasi ini saat menghadapi Jhanlo Mark “The Machine” Sangiao di ONE: WINTER WARRIORS II, Jumat, 17 Desember nanti.
Laga divisi bantamweight bela diri campuran akan mengawali kartu utama malam itu, dan “The Great King” mengetahui bahwa ia tak dapat mengambil jalan pintas untuk bersiap melawan atlet muda Team Lakay ini, yang berlatih di bawah ayahnya yang juga menjadi pelatih utama sasana di Filipina itu.
“Persiapan ini jelas berjalan baik. Saya telah berlatih di sana selama hampir dua bulan, dan saya merasa sangat siap,” kata Paul.
“Kami mengetahui bahwa Team Lakay itu sangat bagus. Itulah mengapa persiapan saya harus sangat solid sebelum [menghadapi] tim mereka, terutama jika melawan anak Mark Sangiao [pelatih kepala Team Lakay], Jhanlo.”
Sebelum laga ini, Lumihi bergabung bersama ONE dengan membawa tujuh kemenangan beruntun, namun ia harus berjuang keras untuk melawan kompetitor tingkat tinggi di dalam organisasi ini.
Namun, setelah kepindahannya untuk pemusatan latihan di Bali – dimana ia berlatih di bawah bimbingan para pelatih dan rekan latihan baru – veteran Indonesia ini merasa siap untuk kembali memasuki jalur kemenangan.
“Saya kira kemampuan striking saya itu bagus, dan saya juga bisa bermain di ground, namun jelas mereka mempertajam kemampuan saya di ground,” jelasnya.
“Saya juga merasa bahwa pengkondisian fisik saya sangat meningkat. Maka, jika dibandingkan dengan laga-laga sebelumnya dimana saya tak bergabung dengan pemusatan latihan apa pun, saya merasa ada perkembangan di sana. Karena saya berlatih setiap hari – terkadang tiga sampai empat kali sehari.”
Terinspirasi dengan lingkungan barunya itu, Paul yang kali ini berusia 33 tahun ini ingin menunjukkan penampilan kuat untuk tim barunya itu.
Pada saat yang sama, ia juga berkata bahwa para pelatih dan rekan satu tim barunya itu tak pernah menambahkan tekanan tambahan menjelang malam pertandingan itu.
“Saya harus menang, supaya mereka bangga memiliki saya sebagai atlet pertama dari sasana baru ini. Mereka pasti akan sangat senang,” kata pria asal Manado.
“SOMA tak memiliki target bagi saya untuk menang, namun saya hanya sangat ingin membuktikan – setidaknya pada diri saya sendiri – bahwa saya dapat menang. Walau mereka tak memberi target pada saya, saya harus menang.”
“[Sebuah kemenangan] akan menjadi awal dari perjalanan saya menuju puncak. Itulah mengapa saya membutuhkan pemusatan latihan ini, untuk terfokus pada latihan serius.”
- Cara Menonton ONE: WINTER WARRIORS II, 17 Desember
- Kingad Vs. Akhmetov, Jhanlo Vs. Paul Lumihi Di ONE: WINTER WARRIORS II
- 5 Penyelesaian Terbaik Bintang MMA Di ONE: WINTER WARRIORS II
Tetapi, “The Great King” akan harus melewati ujian berat untuk dapat mengangkat tangannya kali ini. Ia akan menghadapi bintang baru berusia 19 tahun yang memiliki catatan rekor profesional 3-0 dan memasuki ONE sebagai salah satu atlet baru yang sangat menjanjikan.
Namun, Paul telah meraih keyakinan luar biasa setelah kepindahannya ke SOMA, dan ia meyakini bahwa dirinya dapat menyelesaikan tugasnya – berkat para instruktur dan rekan sparing kelas dunia di sana.
Sementara itu, ia juga dapat membaca bahwa “The Machine” akan menerapkan strategi permainan yang berbasis di grappling, dimana dirinya juga telah menyesuaikan diri.
“Ada atlet [di SOMA] yang bergerak seperti Jhanlo – ia sangat lincah dan menyerang dengan cepat. Fokusnya adalah untuk mengantisipasi pergerakan Jhanlo,” tambah Paul.
“Saya kira Jhanlo ingin membawa saya ke ground. Saya akan siap untuk itu. Itulah mengapa saya mempertajam kemampuan ground saya, seperti submission dan takedown. Semua itu saat ini sangat tajam.”
“Jika ia menyerang terlebih dahulu, saya akan harus bertahan. Namun, jika ada celah yang dapat saya ambil untuk sebuah takedown, saya akan mengambilnya. Saya telah bersiap dalam tiap aspek.”
Karena reputasi dan darah yang mengalir di tubuh Sangiao – sebagai anak dari salah satu pionir bela diri campuran di Asia – Paul mengetahui bahwa para penggemar akan menyaksikan penampilan perdana atlet muda itu di atas panggung dunia.
Namun, ia ingin menunjukkan bahwa dirinya tak akan kalah dari atlet muda Filipina itu, dan ia berencana membuktikan itu dengan bertarung selama 15 menit penuh.
“Saya memiliki target untuk bertarung selama tiga ronde penuh. Maka, jika saya menang, itu akan melalui keputusan [juri],” tambah Paul.
“Saya ingin mendominasi tiap ronde, dimana tak ada yang akan mengatakan bahwa atlet muda itulah yang seharusnya menang karena ia memiliki potensi.”
“Namun, jika ada kesempatan untuk submission atau KO, saya jelas akan mencetak penyelesaian. Jika laga ini berlangsung sampai akhir, saya akan mendominasi dan menang via keputusan juri.”
Baca juga: 5 Alasan Fan Rong Jadi Salah Satu Penantang Utama Middleweight