‘Pemikiran Juara’ Jadikan Enriko Kehl Salah Satu Kickboxer Terbaik Dunia
Enriko Kehl siap memberi kegemparan besar dalam sebuah laga krusial antara sepasang kickboxer terbaik dunia pada Jumat, 25 Februari ini.
Bintang Jerman ini akan menghadapi Tayfun Ozcan dalam laga featherweight kickboxing di ONE: FULL CIRCLE, dan sementara ia berharap bahwa striker keturunan Belanda-Turki lawannya itu akan maju menyerang, ia juga yakin bahwa tekanannya akan memberi perlawanan berarti.
Keduanya memang unggul saat mereka bergerak maju dan melontarkan kombinasi keras.
Kehl meramalkan bahwa laga mereka akan menjadi penampilan luar biasa di Singapore Indoor Stadium, dan ia sangat ingin mematahkan “Turbine” dalam laga itu.
“Kami berdua petarung teknis yang bagus, yang juga dapat mengeluarkan teknik dan kecepatan bervolume tinggi dalam laga, namun saya tak mengira ia dapat menerima tekanan saya selama tiga ronde.”
“Ia juga petarung yang memberi tekanan bagus – ia dapat menekan, namun kita akan lihat jika ia dapat mengatasinya, atau seberapa lama ia dapat mengatasi itu.”
Enriko Kehl
Pria yang dikenal sebagai “The Hurricane” telah mengatasi serangkaian kickboxer terbaik di dunia, tapi ia belum pernah beraksi melawan Ozcan, sang penantang peringkat kelima featherweight.
Tetap saja, ia merasa familiar dengan perwakilan Siam Gym ini. Ia mencermati laga terakhir “Turbine” melawan Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong, mendapatkan beberapa hal dari pertempuran tiga ronde mereka di ONE: FIRST STRIKE pada Oktober lalu.
“Saya mengetahui Tayfun selama beberapa tahun. Saya tahu kelemahannya dan kami mengusahakan itu. Anda juga melihatnya dalam laganya melawan Sitthichai. Yang kami latih dan cara kami berlatih akan terlihat dalam laga.”
Enriko Kehl
Enriko Kehl Tak Melihat Ke Belakang
Kedua kompetitor ini mengalami kekalahan dalam babak perempat final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix, namun mereka akan mendapatkan kesempatan untuk meraih penebusan Jumat ini.
Tayfun Ozcan kalah di tangan Sitthichai via keputusan terbelah (split decision), sementara Enriko Kehl menderita penyelesaian pertamanya selama lebih dari lima tahun melawan striker Georgia Davit Kiria.
Tetap saja, mantan Juara K-1 ini meyakini bahwa kemunduran itu hanya akan menjadikan mereka lebih baik lagi di ONE: FULL CIRCLE.
“Kami berdua kalah dalam dalam laga pertama turnamen ini, namun di divisi ini tak ada petarung yang buruk. Kami adalah delapan kickboxer terbaik dunia, maka saya tak peduli jika anda kalah atau menang – anda masih berada di puncak.”
“Kami berdua melakukan kesalahan dalam laga kami, namun kami bekerja keras memperbaiki itu dan pastinya akan lebih baik lagi untuk laga selanjutnya, terutama saya. Saya tak sabar menunggu laga ini.”
Enriko Kehl
Terlepas kekalahan debutnya, mimpi Kehl untuk merebut sabuk emas ONE Super Series tak pernah hilang.
Jika anda bertanya pada pria berusia 30 tahun dengan keyakinan luar biasa ini, dibutuhkan lebih dari sekadar pengganjal untuk membuatnya teralihkan, dan ia pun berharap dapat mengatasi tiap tantangan.
“Saat saya keluar dari arena dan kembali ke kamar hotel, saya langsung mandi, membersihkan diri, lalu terfokus pada yang berikutnya. Saya tahu saya melakukan kesalahan, dan itu jelas bagi saya, namun itu tak lag ada di dalam kepala saya. Saya hanya terfokus pada yang berikutnya.”
“Saya kira inilah pemikiran dari seorang juara, dan kami melihat ke depan, kami tidak melihat ke belakang.”
Enriko Kehl
Baca juga: Reinier De Ridder Vs. Kiamrian Abbasov: 4 Kunci Kemenangan