Pertempuran Berlanjut: Komentar Sangmanee Dan Kulabdam Jelang Laga Ulang ONE Friday Fights 2
Gelaran kedua ONE Championship dari Lumpinee Boxing Stadium yang ikonik di Bangkok, Thailand, akan dipuncaki oleh sebuah laga ulang Muay Thai yang sangat ditunggu setelah tiga tahun dipersiapkan.
Laga utama ONE Friday Fights 2 pada 27 Januari ini menampilkan “The Million Dollar Baby” Sangmanee PK.Saenchai and “Left Meteorite” Kulabdam Sor. Jor. Piek Uthai will meet in a bantamweight clash that’s destined to produce fireworks.
Kedua superstar Thailand ini pertama kali bertemu di babak semifinal Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai pada Agustus 2020. Sementara keduanya memasuki kontes dengan keyakinan luar biasa, Kulabdam dan pukulan kiri kerasnya menutup aksi mereka di detik-detik terakhir ronde pembuka.
Serangan itu membuat perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym terhempas ke atas kanvas dan memberinya kekalahan pertama dan satu-satunya di ONE Championship.
Pada Jumat ini, Sangmanee akan ingin menyeimbangkan kedudukan dengan KO miliknya sendiri, tetapi “Left Meteorite” akan melakukan segala sesuatu dalam kekuatannya untuk kembali mengakhiri perjuangan kompatriotnya dengan cara dramatis.
Kulabdam Mengingat Para Peragu Sebelum Laga Pertama
Sebagai sosok yang dua kali menjadi Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai, Kulabdam tak asing dengan sorotan lampu dari lokasi terkenal di Thailand itu.
Maka, saat ia akan beranjak memasuki laga ulangnya dengan Sangmanee pada Jumat ini, hal itu akan terasa seperti kepulangan kembali bagi pencetak KO berusia 24 tahun ini. Dan, jika sejarah menjadi sebuah indikasi, penggemar dapat berharap melihat “Left Meteorite” dalam kondisi terbaik.
Beberapa hari sebelum laga utamanya itu, ia berkata:
“Saya sudah lama tidak bertarung di Lumpinee Stadium, selama tiga atau empat tahun. Saya senang dapat bertarung di sini sekali lagi, karena itu terasa seperti saya kembali pulang dimana saya mencetak reputasi dalam Muay Thai.”
“Lumpinee adalah stadion legendaris di negara ini. Tidak setiap petarung dapat lolos untuk bertanding di sini. Anda harus memiliki basis penggemar dan dikenal dengan baik sebagai petarung terbaik, agar anda terpilih untuk hadir di sini.”
“Dan yang terpenting adalah, dari laga-laga saya sebelumnya di Lumpinee, saya selalu melakukan pekerjaan yang bagus. Tak peduli jika saya menang atau kalah, saya merasa seperti dapat tampil dengan baik di sini, di Lumpinee.”
Melihat kembali laga awal mereka, Kulabdam teringat menjadi underdog melawan Sangmanee yang jauh lebih berpengalaman – kritik yang dianggap “Left Meteorite” sebagai sebuah penghinaan.
Namun, mungkin kondisinya saat memasuki laga dengan beban di pundaknya itu menjadi hal yang baik, karena KO spektakuler itu dianggap sebagai salah satu yang terbesar dalam karier cemerlangnya.
Kulabdam berkata:
“Sebelum laga pertama saya di ONE, kebanyakan orang menganggap saya tak dapat bertarung dengan Sangmanee. Saya menyimpan seluruh kritik itu sendiri dan berkonsentrasi pada latihan saya. Saya berdeterminasi mengalahkannya karena saya sangat diremehkan.”
“Dan, untuk pertarungan pada Jumat, 27 Januari ini, saya sangat siap untuk kembali menghadapi Sangmanee. Mari kita lihat siapa yang akan tampil lebih baik di dalam ring.”
Sangmanee Akan Maju Demi ‘Pembalasan Dendam’
Secara alamiah, pria yang dikenal sebagai “The Million Dollar Baby” ini ingin menghapus kenangan akan kekalahan beratnya di tangan Kulabdam. Lagipula, sebagai Juara Dunia Muay Thai empat kali dan rekor kemenangan yang lebih dari 180 kali dalam kariernya, striker berusia 25 tahun ini tak terbiasa kalah.
Maka, akan masuk akal jika Sangmanee menghabiskan dua setengah tahun belakangan ini memikirkan kesalahan itu di kepalanya, dengan harapan dapat memperbaiki kesalahan besar itu.
Ia menjelaskan:
“Bagi saya, ini adalah kesempatan yang bagus untuk membalas dendam. Kekalahan itu telah berada dalam pikiran saya dalam waktu yang cukup lama. Saya menonton laga itu, saat saya terkena KO, berulang kali untuk melihat kesalahan apa yang saya lakukan.”
“Saya menganggap segala sesuatu yang terjadi dalam laga itu sebagai pelajaran besar, dan saya mencoba memperbaikinya. Dalam laga berikut ini, saya yakin bahwa saya cukup bagus untuk bertarung melawan Kulabdam, pastinya.”
Sebagai kompetitor yang tak kenal takut, Sangmanee menyesuaikan latihan dan persiapannya untuk memastikan bahwa dirinya tak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Selain itu, walau ia menyadari bahwa Kulabdam juga telah berkembang, Sangmanee meyakini kemajuan besar dan strategi yang dirancang pelatihnya akan membawa kemenangan dalam laga besar ini.
Sangmanee berkata:
“Banyak dari kelemahan saya dalam permainan itu telah diperbaiki.”
“Saya berlatih lebih banyak untuk kecepatan dan pertahanan saya, serta persenjataan saya lainnya. Pelatih saya juga menonton video itu untuk melihat bagaimana cara menyesuaikan game plan, dan kami memiliki rencana untuk pertahanan dan serangan balik yang lebih baik.”
“Saya mengakui bahwa Kulabdam juga telah berkembang pesat dalam kemampuannya. Pukulannya itu jelas sangat berbahaya, namun sekarang, saya melihat ia telah menambahkan tendangan rendah dan senjata lain yang sama menakutkannya. Maka, saya tidak akan ceroboh.”