Petchmorakot Pertahankan Gelar Featherweight Muay Thai Setelah Lima Ronde Keras Dengan Jimmy Vienot
Petchmorakot Petchyindee dan Jimmy Vienot beraksi dalam lima ronde keras demi gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai pada Jumat, 20 Mei, dan dibutuhkan sebuah keputusan terbelah untuk memisahkan mereka saat segala sesuatunya berakhir.
Petchmorakot akhirnya mempertahankan singgasananya dalam laga utama ONE 157 itu, tetapi debut luar biasa dari sang penantangnya di ONE Super Series membuktikan dirinya layak berada di antara para striker terhebat di muka bumi.
Awalan laga ini sangat baik bagi Vienot. Keduanya menghitung jarak dengan serangan jarak jauh pada menit pertama, dan “JV01” menggunakan waktu tersebut untuk merasakan ritme Petchmorakot sembari mencetak poin dengan tendangan rendah keras dan hook depannya.
Pria asal Prancis ini juga menjawab tendangan rivalnya dengan baik, menggunakan tangkapan dan serangan balasan untuk menunjukkan dirinya harus dihormati dalam aksi di Singapore Indoor Stadium ini.
Pada ronde kedua, Vienot melanjutkan apa yang dilakukannya sebelum itu. Juara Dunia Muay Thai lima kali ini berulang kali menangkap tendangan Petchmorakot ke arah tubuhnya dan menjatuhkannya ke atas kanvas untuk menegaskan dominasinya.
Sang penguasa membalas dengan pukulan straight, namun ia berjuang untuk menapakkan jejaknya saat “JV01” nampak kuat di pertarungan terbuka dan di dalam clinch.
Dengan penuh determinasi, Vienot menangkap sebuah tendangan lainnya dari pria Thailand itu dan menjatuhkannya ke atas kanvas, tetapi hal ini memicu perubahan taktik perwakilan Petchyindee itu.
Petchmorakot meningkatkan ritme dan mencoba mendesak maju, dan sementara “JV01” mampu mementahkan serangan siku dan lutut yang menjadi ciri khasnya, sang penguasa ini dapat mendaratkan lebih banyak pukulan ke arah pria Prancis itu.
Dapat ditebak bagaimana ronde-ronde kejuaraan dimulai, yaitu dengan Vienot yang menangkap tendangan dan menjatuhkan lawannya – tetapi keadaan pun segera berbalik setelah itu.
Saat sang penantang tak mampu mendaratkan tendangan tinggi dari kanan, ia disambut dengan hook kanan keras sebagai balasan. Pukulan Petchmorakot menjatuhkan Vienot untuk mendapatkan delapan hitungan dan memberinya poin krusial di atas kertas.
Vienot mencoba membalikkan keadaan pada sisa ronde keempat itu, dimana ia menyapu Petchmorakot dengan tendangan rendah yang tepat waktu dan menerjang dengan pukulannya. Namun, pria Thailand berpengalaman itu mampu mengamankan dirinya dan menempatkan skor 10-8 untuk ronde itu.
Gelar Juara Dunia itu masih dapat menjadi milik siapa saja saat memasuki ronde kelima, dan kedua petarung ini pun segera bertukar pukulan keras.
Petchmorakot mendaratkan sebuah hook kiri tajam dalam sebuah pertukaran serangan, namun sekali lagi, “JV01” menjatuhkannya ke atas kanvas dengan sebuah sweep.
Pria asal Prancis itu juga tetap sibuk dengan jab dan tendangannya, walau atlet Petchyindee itu nampak tenang setelah keluar dari kesulitan – dimana ia mungkin berpikir telah cukup beraksi untuk merebut kemenangan dalam stanza sebelumnya.
Strategi yang sangat kontras itu jelas membuat segalanya menarik, dan hasilnya pun menjadi sangat tipis saat keduanya harus menunggu keputusan juri.
Hasil laga ini pun memperlihatkan seberapa tipis pertarungan tersebut, saat Petchmorakot hampir saja kehilangan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai dengan sebuah keputusan terbelah, atau split decision.
Dengan kemenangan itu, dinamo asal Thailand ini membawa catatan rekornya menjadi 165-35-2 (1NC) dan memastikan kemenangan ketiganya dalam laga pertahanan gelar Juara Dunia beruntun di atas panggung dunia.
Selain itu, pria berusia 28 tahun ini meraih bonus penampilan senilai US$50.000 dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong.