Petchmorakot ‘Siap Berperang’ Dalam Laga Ulang Bersama Petrosyan
Petchmorakot Petchyindee Academy mengatakan bahwa ia siap untuk kembali mengejutkan dunia dan mengalahkan Giorgio “The Doctor” Petrosyan dalam laga utama ajang ONE: MASTERS OF DESTINY.
Kedua Juara Dunia ini akan berhadapan pada hari Jumat, 12 Juli, di Kuala Lumpur, Malaysia dalam sebuah laga ulang dari babak perempat final turnamen ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix di ajang ONE: ENTER THE DRAGON, yang dinyatakan sebagai No Contest.
Laga tersebut awalnya diberikan pada sang pahlawan Thailand melalui keputusan terbelah, atau split decision, namun hasil tersebut dibalikkan setelah peninjauan kembali oleh Komite Kompetisi ONE, atau ONE Competition Committee, dan sebuah laga ulang pun dijadwalkan kembali.
https://www.facebook.com/173291132694150/posts/2449856265037614/
Dalam sebuah latihan terbuka untuk awak media pada hari Selasa, 18 Juni, di sasana Petchyindee Gym, Bangkok, Thailand, Petchmorakot menggambarkan bagaimana ia bersiap untuk menantang kickboxer terbaik dunia asal Italia ini sekali lagi.
“Saya adalah pejuang dan pria yang terhormat. Bagi saya, bertanding adalah kehidupan dan gairah saya. Untuk dapat masuk ke dalam ring dengan atlet terbaik dunia, serta menguji diri saya dan kemampuan saya, itu adalah harapan terbesar saya,” katanya.
“Giorgio Petrosyan adalah seorang legenda, dan adalah sebuah kehormatan untuk berhadapan dengannya dalam sebuah laga. Pertandingan pertama kami adalah yang tersulit dalam karier saya. Saya mempelajari berbagai hal tentang diri saya dalam laga ini, dan saya bersumpah untuk kembali sebagai petarung yang lebih baik.”
“Saya akan memasuki laga ini dengan hati dan tubuh saya yang telah siap berperang. Saya bersyukur atas semua dukungan penggemar Thailand bagi saya. Mereka memberi saya energi dan kekuatan. Saya akan melakukan yang terbaik untuk membawa kejayaan bagi negara saya.”
Juara Dunai WMC Muay Thai dan Juara Dunia dua divisi Lumpinee Stadium ini menghadapi Petrosyan di sebuah laga kickboxing yang kedua dalam kariernya. Sebaliknya, sebagian besar dari 105 kemenangan profesional Petrosyan datang dari peraturan kickboxing, dimana ia adalah seorang Juara K-1 World Max dua kali.
Tetapi, atlet berusia 24 tahun asal Ubon Ratchathani ini telah menjalani lebih dari 200 laga dalam “seni delapan tungkai” dan menyakini ia memiliki apapun yang dibutuhkannya untuk menyesuaikan diri, mengalahkan rivalnya, serta mencetak hasil yang jelas di Kuala Lumpur.
Walau ia mengakui sempat mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri pada peraturannya – terutama dalam posisi clinch – ia akan memperbaiki kesalahannya di Axiata Arena, tanggal 12 Juli.
“Kali ini, saya akan lebih siap dengan pengetahuan akan peraturan kickboxing. Giorgio telah memiliki lebih banyak pengalaman dalam berbagai laga kickboxing, dan ia sangat terkenal,” tambahnya.
“Setelah berlaga dengannya untuk pertama kali, saya mengetahui betapa hebat kemampuannya. Ini tak akan menjadi laga yang mudah. Saya mengharapkannya untuk menjadi laga keras lainnya. Tetapi dengan kekuatan masyarakat Thailand di belakang saya, saya akan merebut kemenangan dalam laga ini.”
“Saya ingin berterima kasih pada ONE Championship untuk kesempatan bertanding dalam [turnamen] ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.”