Petchtanong Lihat Zhang Sebagai ‘Batu Loncatan’ Ke Laga Capitan
Setelah menderita kekalahan dalam debutnya di ONE Championship tahun lalu, Petchtanong Petchfergus memiliki determinasi untuk menghapus kenangan tersebut dan membuktikan bahwa ia layak meraih kesempatan memasuki Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight Kickboxing.
Pada Jumat, 24 September nanti, veteran Thailand itu akan dapat membuktikan niatnya.
Malam itu, striker legendaris ini akan berhadapan dengan penantang peringkat keempat bantamweight kickboxing “Muay Thai Boy” Zhang Chenglong di ONE: REVOLUTION, dan ia mengetaui bahwa sebuah kemenangan di Singapura ini akan sangat krusial bagi tujuannya itu.
“Bagi saya, laga bersama Zhang Chenglong adalah batu loncatan yang akan membawa saya mendekati gelar Juara Dunia,” kata Petchtanong. “Saya ingin menunjukkan pada semua orang bahwa saya adalah penantang sejati.”
Petchtanong yang berusia 35 tahun ini sudah menjadi kompetitor yang sangat berprestasi, dimana ia meraih catatan rekor profesional 356-56-1 dalam disiplin striking.
Terlebih lagi, ia memiliki 16 gelar gabungan dalam disiplin Muay Thai dan kickboxing – termasuk sepasang gelar Kejuaraan Dunia WMC dan WBC Muay Thai.
Dengan itu, ada ekspektasi besar saat pria asal Thailand ini mencetak debutnya bersama ONE melawan kompatriotnya Capitan Petchyindee Academy pada September 2020 lalu.
Tetapi, laga itu tak berjalan sesuai keinginannya, karena Capitan menyarangkan jab pembuka, melanjutkan dengan kombinasi jab-cross dan seketika menjatuhkan Petchtanong.
- Mengapa Petchyindee Academy Menjadi Sasana Incaran Lawan
- Victoria Lee: Bayi, Membuat Kue, Dan Persiapan Kontra Souza
- 5 Video Yang Buktikan Anatoly Malykhin Adalah Atlet ONE Terlucu
Kemenangan KO enam detik itu adalah yang tercepat dalam sejarah ONE Super Series kickboxing dan Muay Thai. Dalam prosesnya, Petchtanong terjungkal dan menelan kekalahan berat.
Ini adalah kenyataan yang sangat pahit bagi sang legenda asal Thailand itu, namun pengalaman itu juga membantunya berkembang.
“Segala sesuatu terjadi sangat cepat saat itu. Saya tahu bahwa saya sedikit lalai dan harus membayar mahal. Itu adalah pelajaran terbesar saya,” tegas Petchtanong.
“Sejak hari itu, saya mencoba segala sesuatu untuk memperbaiki kekurangan saya dan mengembangkan kemampuan saya dengan keinginan kuat untuk meraih penebusan melawan Capitan.”
Setelah KO bersejarah itu, Capitan mengalahkan Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov pada bulan Januari untuk menjadi Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing yang baru – dan Petchtanong tak dapat memikirkan cara yang lebih baik dari mengalahkan lawannya demi sabuk emas.
Langkah pertama menuju laga potensial itu akan berlangsung di Singapore Indoor Stadium, minggu depan, saat veteran ini bertemu dengan “Muay Thai Boy” dalam tiga ronde laga bantamweight kickboxing.
Namun, seperti Petchtanong, Zhang juga berada dalam posisi tak menguntungkan.
Setelah bergabung dengan organisasi ini, atlet unggulan Tiongkok ini meraih tiga kemenangan beruntun dan hak untuk menantang Ramazanov demi gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing perdana pada Desember 2019. Tetapi, Zhang menelan pil pahit dalam laga itu, lalu kalah melalui keputusan juri dalam sepasang laga berikutnya.
Petchtanong telah memperhatikan perjalanan Zhang dengan seksama. Ia meyakini bahwa “Muay Thai Boy” memiliki bakat luar biasa, terutama di kedua tangannya, namun ia juga meyakini bahwa arsenal dan pengalaman veterannya berada jauh di atas kemampuan warga Shenzhen berusia 23 tahun itu.
“Saya melihatnya berlaga bersama ONE dan mempelajarinya dari berbagai video. Ia adalah bintang baru yang berkemampuan besar dalam kickboxing. Pukulannya cukup impresif,” kata atlet Thailand ini.
“Tetapi, untuk hal-hal lainnya, saya tak mengira bahwa dirinya unggul atau berbeda dari para petarung lain dalam divisi ini. Saya kira ia masih kurang dalam hal taktik dan teknik.”
“Kemampuan dan pengalaman saya jelas berada di atas dirinya, dan saya telah memiliki game plan untuk menetralisir seluruh pukulannya.”
Di titik ini, Petchtanong tak ingin mendiskusikan lebih lanjut tentang strategi yang ia bangun bersama timnya, namun ia ingin mencetak pernyataan tegas dan mengingatkan para penggemar mengapa ia dianggap sebagai figur legendaris dalam dunia striking.
Dan terkait pemikirannya, pria Thailand ini bahkan sama sekali tak memikirkan kekalahan. Matanya jelas mengincar pencapaian terbesar, dan ia berencana mengambil langkah besar menuju itu.
“Bagi saya, Zhang Chenglong hanyalah sebuah jalur menuju tujuan saya, karena sekarang saya hanya mengincar sebuah laga ulang bersama Captain,” kata Petchtanong.
“Dan dalam laga ini, saya akan menunjukkan kekuatan dan potensial sejati saya untuk membuat semua orang yakin bahwa saya layak menjadi penantang sebenarnya bagi Captain.”
“Saya ingin mengatakan pada Zhang agar ia membawa seluruh keberaniannya ke dalam arena dan mempersiapkan diri dengan sangat baik. Saya jelas akan mengalahkannya.”
Baca juga: Capitan Tak Gentar Hadapi Zatout: ‘Ia Tak Terlalu Berbahaya’