‘Pikiran Jernih’ – Dengan Tim Elite Di Belakangnya, Amber Kitchen Siap Beri Aksi Terobosan Di ONE Fight Night 11
Walau tak mendapatkan hasil yang dikejarnya di ONE Championship sejauh ini, Amber Kitchen membawa kepercayaan diri yang jauh lebih besar dari sebelumnya jelang penampilannya kembali pada Sabtu pagi, 10 Juni waktu Asia.
Striker Inggris berusia 24 tahun ini pindah dari sasana rumahnya ke ujung lain dari negara tersebut untuk terfokus sepenuhnya pada latihan, dan ia pun melihat bahwa pengorbanan tersebut akan terbayar saat ia menghadapi Martine Michieletto di ONE Fight Night 11: Eersel vs. Menshikov.
Kitchen memang mengambil alih tugas sebagai pelatih kepala di Touchgloves Gym, Cornwall, yang adalah akademi milik keluarganya, serta berbagi waktunya berlatih dengan sesama bintang ONE Liam Harrison dari Bad Company di Leeds tahun lalu.
Tetapi, setelah menderita kekalahan di tangan Diandra Martin dalam aksi terbarunya pada Agustus lalu, “AK 47” memutuskan untuk pindah dan sepenuhnya mendedikasikan waktu untuk menyempurnakan keahliannya itu.
Kini, beberapa hari menjelang ONE Fight Night 11, Kitchen meyakini dirinya akan lebih siap secara fisik dan mental saat ia masuk ke dalam ring untuk laga strawweight Muay Thai dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand.
Ia berkata:
“Saya pindah ke Bad Company secara permanen saat ini. Saya hanya merasa sangat luar biasa untuk yang satu ini. Segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.”
“Saya tak mendapatkan gangguan untuk menjalankan bisnis saya sendiri di Cornwall. Dan, saya sudah melangkah jauh dari seluruh kehidupan saya hanya untuk mendedikasikannya pada laga ini. Ini adalah perasaan yang bagus. Pikiran jernih.”
“Saya merasa sangat yakin karena saya menjalani pemusatan latihan yang sangat panjang. Dalam kamp terakhir saya, saya mendapatkan pemberitahuan enam minggu, tetapi untuk yang satu ini, saya memiliki 12. Saya tak dapat meminta sesuatu yang lebih baik.”
Kitchen memang tak beruntung dalam tiga laga kompetitif dalam aksi promosionalnya, dan wajar saja bahwa dirinya merasa tertekan. Namun, dengan pemusatan latihan yang baru untuk mendukung dirinya, ia mengetahui bahwa hasilnya akan tiba.
Striker Inggris ini mengambil berbagai hal yang positif dari rangkaian aksi sebelumnya itu dan mengasah kemampuannya selama beberapa bulan terakhir. Dan, pada 10 Juni waktu Asia nanti, ia berharap hal ini dapat diterjemahkan menjadi kemenangan besar yang sangat diincarnya di atas panggung dunia.
Ia berkata:
“Saya melawan beberapa petarung teratas dalam divisi ini. Saya tahu saya mengalami kekalahan, tapi saya memberi beberapa aksi menarik Mereka tidak berjalan sepihak. Saya masih berdiri di sana dan memberi sebanyak yang saya terima.”
“Saya sangat, sangat ingin menang di ONE, terutama di kartu Lumpinee ini. Seluruh kartu itu sangat luar biasa, namun kartu Lumpinee memang sangat panas. Saya hanya ingin membanggakan sasana Bad Company di yang satu ini. Mereka memberi banyak waktu dan usaha bagi saya.”
Amber Kitchen Incar KO Di ONE Fight Night 11
Lawan berikutnya bagi Amber Kitchen adalah Martine Michieletto – Juara Dunia ISKA Kickboxing yang akan memasuki panggung dunia untuk pertama kalinya di Bangkok.
“The Italian Queen” memang membawa resume yang kuat ke liga besar ini, dan ia jelas mendapatkan respek dari petarung Inggris itu.
Tetapi, “AK 47” meyakini bahwa kemampuan atletisnya, serta dirinya yang familiar dengan Peraturan Global Muay Thai dan pengalamannya berkompetisi di panggung sebesar itu, akan mejadi keunggulannya.
Kitchen berkata:
“Semua orang yang berada di ONE jelas sangat berbakat dan ada di tingkatan tinggi, maka saya tak bisa meng-KO siapa pun, tetapi saya merasa yakin saat memasuki laga ini – tak hanya dari melihat dirinya, tetapi dari seluruh latihan yang saya lakukan.”
“Saya tahu ia tak berlatih seberat saya. Saya berlatih tiga sampai empat kali sehari. Saya menonton beberapa videonya, dan kecepatan itu memang ada di sana, tetapi saya tak merasa ia memiliki kekuatan besar.”
“Saya merasa ia akan maju dengan serangan besar. Ia sangat eksplosif. Tetapi, saya tak tahu seberapa lama dirinya dapat mempertahankan itu, terutama tidak saat ia terkena pukulan dari sarung tangan [MMA] 4-ons dan berada di panggung sebesar itu. Saya merasa memiliki keunggulan itu atas dirinya.”
Kitchen juga merasa bahwa ia memiliki keunggulan dalam kekuatan, dan tak ada cara lain untuk masuk ke jalur kemenangan daripada melalui sebuah penyelesaian empatik.
Kekalahan wanita Inggris itu memang sangat tipis, dan ia terfokus pada detail terkecil yang dapat mengubah kekalahan tipis menjadi sebuah kemenangan.
“AK 47” menjelaskan:
“Saya telah banyak berusaha mendapatkan jarak [serang] yang tepat. Saya merasa seperti saya juga memiliki kekuatan KO. Saya hanya belum memiliki akurasi dengan jarak itu sejauh ini. Maka, saya telah berusaha keras untuk itu.”
“Saya ingin pergi dan mencetak kerusakan pada dirinya. Saya merasa aseperti saya dapat meng-KO dirinya.”