Pongsiri Mitsatit Miliki Kondisi Prima Untuk Bangkit Hadapi Fujisawa
Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit mungkin telah mengalami ketidakberuntungan selama beberapa tahun terakhir, namun ia berencana membalikkan itu semua dalam laganya pada hari Jumat, 14 Agustus.
Malam itu, pria berusia 24 tahun asal Chiang Mai ini akan berlaga melawan Akihiro “Superjap” Fujisawa pada ajang ONE: NO SURRENDER II di Bangkok, Thailand.
“Kemenangan ini sangatlah penting bagi saya karena itu akan membantu saya menapaki tangga menuju gelar kejuaraan,” kata Mitsatit.
Mitsatit, yang menjadi Juara Muay Thai Utara di Thailand, jelas memiliki bakat untuk mencapai tingkatan tertinggi dalam seni bela diri campuran.
Atlet strawweight ini memulai karier bela diri campurannya dengan sembilan kemenangan beruntun, delapan diantaranya melalui penyelesaian.
Namun, “The Smiling Assassin” lalu terjatuh pada sebuah periode yang sulit dan kalah dalam tiga laga terakhirnya melawan penantang asal Tiongkok Miao Li Tao, penantang peringkat kelima divisi flyweight Lito “Thunder Kid” Adiwang, serta penantang peringkat kedua divisi flyweight dan mantan Juara Dunia ONE Strawweight Yoshitaka “Nobita” Naito.
- Rodlek Sebut Kunci Kemenangan Untuk Hadapi Saemapetch
- Penampilan Terbaik Dari Bintang Yang Berlaga Di ONE: NO SURRENDER II
- Siapa Jagoan Anda? Simak Kilasan Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai
Kini, Mitsatit memiliki determinasi untuk mematahkan kekalahan beruntun itu, dimana sebuah kemenangan dalam gelaran ONE: NO SURRENDER II akan mengembalikannya pada jalur yang tepat.
And though he wasn’t too familiar with his upcoming opponent, he has since reviewed the Japanese athlete’s footage and feels confident in his own skills.
“Awalnya, saat saya mengetahui bahwa saya harus melawan Fujisawa, saya tidak terlalu mengenalnya. Saya mendengar namanya, tetapi saya tidak mengikuti laga-laga sebelumnya. Maka, saya mencoba mencari semua pertandingan sebelumnya dan mempelajari dirinya sebanyak mungkin,” kata Mitsatit.
“Setelah saya mempelajari laga-laganya, saya dapat melihat ia memiliki ground game yang bagus, namun tak sebagus beberapa petarung yang saya temui sebelumnya di ONE Championship. Saya kira striking saya lebih baik dari dirinya, dan itulah titik kuat saya.”
Sebagai tambahan dari mempelajari pertandingan sebelumnya dari lawannya ini, Mitsatit juga kembali ke Tiger Muay Thai di Phuket, Thailand, pada bulan Juni untuk memulai pemusatan latihannya.
Sementara “The Smiling Assassin” yakin dengan kemampuan stand-up miliknya, ia juga memperhatikan teknik grappling dengan harapan mampu membalas percobaan takedown and submission dari Fujisawa.
“Saya bersiap untuk laga ini sekitar sebulan lalu bersama pelatih saya, George Hickman, di Tiger Muay Thai,” kata Mitsatit.
“Saya berkonsentrasi pada serangan dan pertahanan dengan berlatih Brazilian Jiu-Jitsu, gulat, serta Muay Thai. Saya mencoba sangat keras untuk mengembangkan permainan ground saya bersama dengan kemampuan striking saya, untuk memperkuat keduanya, terutama serangan lutut dan serangan lutut di udara saya.”
Jika “The Smiling Assassin” tetap menjaga laga ini di atas dan menggunakan arsenalnya dalam Muay Thai, ia mungkin akan dapat mengubah keberuntungannya dan mendaki tangga divisi strawweight.
Baca juga: Saemapetch Fairtex Siapkan Trik Baru Saat Hadapi Rodlek