Prajanchai Lengserkan Sang Legenda Muay Thai Sam-A
Atlet fenomenal Prajanchai PK.Saenchai Muaythaigym memasuki ONE Championship sebagai selebriti lokal, namun ia keluar dari Circle sebagai superstar internasional dengan gelar Juara Dunia ONE.
Dalam debut promosionalnya pada Jumat, 30 Juli, Prajanchai mengalahkan Juara Dunia dua disiplin ONE legendaris Sam-A Gaiyanghadao melalui keputusan mayoritas dalam laga utama ajang ONE: BATTLEGROUND untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai milik kompatriotnya itu.
Prajanchai, Juara Dunia Muay Thai enam kali, menunjukkan bahwa ia berniat untuk berjuang keras sejak bel berbunyi dan memaksa Sam-A bertahan, menggandakan jab-nya, serta mengakhiri kombinasi dengan tendangan kanan ke arah tubuh.
Pemegang gelar itu melakukan usaha terbaiknya untuk bangkit dan menempatkan serangan baliknya, namun Prajanchai yang berusia 26 tahun ini hanya terlalu cepat, terlalu lihai menghindar, serta terlalu kuat. Dan saat ia memasukkan kepalannya di dalam sarung MMA 4-ons itu, keyakinannya pun semakin bertambah.
Bahkan saat Sam-A mendaratkan pukulan kiri andalannya ke bagian tengah tubuh kompatriotnya itu, setelah mengayun ke belakang (swayback) untuk menghindari serangan, perwakilan PK.Saenchai Muaythaigym itu tak pernah menyerah. Faktanya, adalah sang penguasa strawweight ini yang terjatuh untuk pertama kalinya ke atas kanvas setelah Prajanchai ‘menyentuh’ dagunya dengan pukulan kanan.
Sang penantang memasuki stanza kedua dengan jab dan pukulan kanan keras, namun Sam-A yang semakin panas berdiri di hadapannya. Atlet Evolve itu menyerang dengan tendangan kiri, namun sebuah tendangan dorong yang tepat waktu dari Prajanchai kembali menjatuhkan rivalnya.
Atlet PK.Saenchai Muaythaigym itu lalu kembali mengandalkan teknik tinjunya, menggunakan jab dengan cara yang hampir sempurna saat ia melipat gandakan serangan, lalu melanjutkan dengan rangkaian straight kanan yang menggoyahkan Sam-A.
Sementara itu, sang penguasa terus menyerang dengan senjata terbaiknya – tendangan tinggi dari kaki kiri – namun tulang keringnya itu tak dapat memperlambat pukulan lawannya. Pada detik-detik penutup ronde, Sam-A menelan sebuah kombinasi uppercut kiri-pukulan kanan yang mendorongnya ke pojok sambil menggaruk kepala.
Di awal ronde ketiga, Sam-A mulai menunjukkan kelihaian yang membawanya mendominasi sebagai Juara Dunia. Ia melihat ritme Prajanchai dan mencetak poin dengan pukulan kiri dan tendangan balasan.
Namun saat Sam-A nampak mulai membalikkan alur laga, Prajanchai kembali masuk dengan tinjunya. Ia menyerang lawannya itu dengan hook kiri dan straight kanan yang memaksa veteran itu berjuang untuk keluar dari dinding Circle.
Stanza keempat nampak lebih menjanjikan bagi Sam-A dengan peningkatan serangan dan cara efektifnya membalas serangan Prajanchai. Ia bahkan menerapkan sweep ke arah atlet PK.Saenchai Muaythaigym ini setelah menangkap salah satu tendangannya. Prajanchai melompat dan menyerang, tetapi keduanya kembali ke dalam clinch, dimana sang penantang mengejutkan sang legenda dengan sikunya.
Tetapi, Sam-A kembali ke teknik ‘catch-and-counter’ dan mulai mengambil alih kendali laga ini dengan lutut dan pukulan kirinya. Sebaliknya, saat ia mulai mendapatkan momentum, sebuah serangan ilegal ke arah bagian bawah lawannya menghentikan laga ini sementara waktu.
Saat laga berlanjut, Sam-A menerjang maju dan tendangan potongnya (cut kick) kembali menyapu Prajanchai ke atas kanvas. Saat itu, petarung yang lebih muda ini mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Pada ronde penutup, dimana kartu penilaian juri tak memihak pada dirinya, Sam-A maju dengan kuat melalui pukulan dan tendangan kiri kerasnya.
Prajanchai menerima undangan tersebut dan melepaskan serangkaian teknik ‘one-two’ yang ditutup dengan sikunya. Namun, jiwa muay femur dalam diri Sam-A segera membalikkan momentum lawannya itu dan mendesaknya ke dinding Circle.
Sam-A melepaskan serangan lutut dan straight kiri, dan Prajanchai terpaksa membawa sang legenda Muay Thai ini kembali ke dalam clinch. Namun, setelah beberapa serangan lutut, Sam-A membantingnya ke atas kanvas. Sebuah pukulan kanan dari Prajanchai memaksa gerakan ‘swayback’ dan serangan siku balasan dari Sam-A, dan sang Juara Dunia itu nampak kembali bangkit.
Saat waktu tersisa hanya beberapa detik, atlet Evolve ini menangkap dan membalas tendangan dari Prajanchai sebelum melanjutkan dengan sebuah tendangan dan pukulan kiri lainnya untuk mengakhiri laga Muay Thai paling teknis yang pernah terjadi di ONE Championship tahun ini.
Terlepas akhir yang kuat dari Sam-A, Prajanchai menampilkan aksi yang cukup selama lima ronde untuk meraih kemenangan mayoritas, membawa catatan rekornya menjadi 338-51-3, serta menjadi atlet kedua yang menyandang gelar Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai.
Baca juga: Aung La N Sang Cetak Pernyataan Tegas Via KO Ronde Pertama