Prajanchai Sebut ‘IQ Tanding’ Akan Tentukan Aksi Kontra Jonathan Di Bella Demi Kejayaan Dalam Dua Disiplin
Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai Prajanchai PK Saenchai akan segera mengenakan sarung tinju 8 ons dan mengambil kesempatan merebut sabuk emas dua disiplin saat ia menantang Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing Jonathan Di Bella.
Dijadwalkan untuk jam tayang utama Asia di ONE Friday Fights 58: Superbon vs. Grigorian II pada akhir minggu ini, aksi Kejuaraan Dunia masif itu akan menempatkan dua striker pound-for-pound terbaik dunia untuk beradu.
Sebelum aksi ini berlangsung di hadapan para penonton yang lantang dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Prajanchai berbicara pada onefc.com/id tentang laganya melawan pemegang gelar tak terkalahkan keturunan Italia-Kanada itu.
Megabintang Thailand ini berkata:
“Pertarungan ini akan sangat menghibur dan eksplosif. Kita lihat siapa yang akan melakukan kesalahan pertama.”
Sebagai salah satu petarung paling berpengalaman dalam jajaran atlet ONE, dengan catatan rekor profesional 342-52-3, Prajanchai telah melihat segalanya di sepanjang karier legendaris itu.
Sementara ia sangat cepat melihat kemampuan elite Di Bella dan rekor 12-0 dalam jajaran kickboxing profesional, ia juga memiliki keyakinan luar biasa akan permainan striking-nya sendiri, yang terasah oleh latihan seumur hidup dan berkompetisi di tingkatan tertinggi Muay Thai.
Perwakilan PK Saenchai ini berkata:
“Kekuatan Jonathan Di Bella adalah footwork cepat serta pukulan kilat dan akurat. Ia juga memiliki serangan lutut berbahaya. Tapi di sisi lain, ia memiliki banyak kelemahan – namun kita lihat saja di dalam ring.”
“Saya sama sekali tidak khawatir tentang kecepatannya, karena saya yakin dengan kecepatan saya juga. Maka, pertarungan ini akan ditentukan oleh siapa yang memiliki IQ tanding lebih banyak.”
Dalam aksi terbaru Di Bella, ia meraih keputusan juri yang cukup berat atas “Mini T” Danial Williams demi mempertahankan sabuk emas kickboxing itu. Dalam laga tersebut, ia menunjukkan durabilitas luar biasa setelah menerima beberapa tendangan rendah dari sang penantang.
Sementara Prajanchai memberi pujian yang layak, ia berkata sang pemegang gelar itu mungkin takkan menjadi terlalu kuat saat mereka beradu serangan pada Jumat ini:
“Dalam laganya melawan Danial, Di Bella menunjukkan kekuatannya saat ia terkena tendangan rendah dari Danial. Ia tak menunjukkan tanda-tanda kesakitan. Tetapi itu adalah tendangan Danial, bukan tendangan saya. Saya ingin tahu apakah ia masih dapat bertahan saat saya menendangnya.”
Prajanchai Tak Gentar Oleh Transisi Ke Kickboxing
Jika ia mengalahkan Jonathan Di Bella di ONE Friday Fights 58, Prajanchai PK Saenchai akan memasuki tingkatan baru sebagai Juara Dunia dua disiplin ONE.
Sudah menjadi ikon dalam dunia Muay Thai, superstar berusia 29 tahun ini memang baru memulai dalam disiplin kickboxing.
Incarannya di tahun ini adalah mencetak kehebatan:
“Tujuan pertama saya untuk 2024 adalah menjadi Juara Dunia dua disiplin. Yang kedua adalah mempertahankan status tak terkalahkan saya sepanjang tahun ini.”
Demi meraih seluruh tujuan itu, Prajanchai akan diuji saat ia bertransisi antara Muay Thai dan kickboxing.
Pada September lalu, ia mencetak debut kickboxing ONE, dimana dirinya nampak tajam sebelum meraih keputusan dominan atas petarung kuat Aljazair Akram Hamidi.
Selalu mencari cara baru untuk menantang dirinya sendiri, petarung Thailand ini berkata peralihannya dari sarung tangan MMA 4 ons dalam Muay Thai ke kickboxing sudah relatif mulus:
“Saya memiliki lebih dari 500 laga Muay Thai, maka saya membutuhkan tantangan baru. Bertarung dengan sarung tangan kecil di ONE memberi tantangan yang saya butuhkan, tetapi itu hanya sementara. Mkaa, saya mencari tantangan baru dalam kickboxing.”
“Gaya saya sudah cukup dekat dengan kickboxing, maka saya tak memiliki permasalahan dalam transisi itu. Saya hanya harus mengingatkan pada diri sendiri senjata apa yang diperbolehkan dan dilarang.”