‘Pria Terkuat Yang Pernah Saya Lawan’ – Lineker Puji Andrade, Hentikan Persaingan Setelah ONE Fight Night 7
Mantan penguasa bantamweight MMA John “Hands of Stone” Lineker tak memiliki pesan lain kecuali penghormatan luar biasa setelah kekalahannya di tangan rival senegara Fabricio “Wonder Boy” Andrade dalam laga utama ONE Fight Night 7: Lineker vs. Andrade II pada Sabtu pagi lalu.
Sepasang pencetak KO asal Brasil ini beraksi keras selama empat ronde demi merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight yang tak bertuan, dimana “Hands of Stone” akhirnya tak dapat menjawab panggilan bertarung pada stanza penutup setelah mengalami luka para di atas matanya.
Walau ia gagal dalam usahanya merebut kembali sabuk emas itu, Lineker cukup puas melihat penampilan dirinya dan merasa senang dapat berlaga dalam salah satu laga Kejuaraan Dunia paling menarik saat ini.
Petarung berusia 32 tahun ini berkata:
“Sayangnya, saya tak dapat merebut kembali sabuk itu, tapi saya bangga pada diri saya sendiri. Saya mengeluarkan segalanya dalam pertarungan ini. Fabrício adalah pria yang sangat kuat. Ia menerima serangan yang atlet lain tak mampu tahan.”
Jelas, laga utama ini menjadi saksi dari adu pukulan keras tanpa henti.
Pada ronde pembuka, Lineker nampak melukai rivalnya dengan beberapa rangkaian pukulan keras. Tapi “Wonder Boy” dapat melawan, dan tak lama kemudian, ia mulai menghujani kompatriotnya itu dengan pukulan straight keras miliknya.
Pada akhirnya, ketahanan tubuh Andrade yang sangat luar biasa dan rasa tak kenal takut itu memberinya sabuk emas seberat 26 pound – bersama dengan penghormatan besar dari Lineker.
“Hands of Stone” menjelaskan:
“Saya menempatkan banyak serangan keras, serangan pencetak KO, sampai ia pun terguncang. Itulah mengapa saya sangat terkejut dengan penerimaan serangannya. Fabrício adalah pria yang kuat, dan saya yakin kami akan bertarung sampai salah satu dari kami terjatuh.”
“Ia adalah pria yang tak menyerah, dan saya adalah pria yang juga tak ingin menyerah. Pada akhirnya, pemenang dari pertempuran ini adalah para penggemar.”
Pada akhir ronde keempat, Andrade mendaratkan serangkaian serangan keras yang membuat Lineker babak belur, bersimbah darah, dan membawa luka terbuka di atas mata kanannya.
Lalu, “Hands of Stone” mengenang momen penentu di antara dua ronde saat keputusan sulit itu terpaksa diambil untuk mengakhiri laga:
“Para dokter membersihkan luka itu dan mencoba menghilangkan bengkak di mata saya, tetapi sayangnya, saya tak dapat melihat apa pun lagi. Tim pojok saya bertanya apakah segala sesuatunya baik-baik saja, dan saya berkata saya tak dapat melihat apa pun.”
“Mereka berbicara pada dokter, dan dokter berkata tak mungkin saya dapat melanjutkan laga.”
John Lineker Ungkap Pesannya Seusai Laga Bagi Fabricio Andrade
Persaingan sengit antara John Lineker dan Fabricio Andrade telah tenggelam dengan sendirinya.
Adu mulut itu memanas sebelum laga pertama mereka – laga penuh aksi pada Oktober 2022 yang berakhir dengan hasil No Contest (NC) – dan mencapai puncak sebelum laga ulang mereka di gelaran ONE Fight Night 7.
Namun, setelah lebih dari 30 menit dalam pertarungan yang penuh drama ini, persaingan itu pun usai. Segera setelah laga Sabtu pagi itu, atau Jumat malam pada jam tayang utama A.S., Lineker yang patah hati dan Andrade yang sangat emosional bertukar pesan di dalam ring sebelum sabuk itu diberikan.
Saat ditanya tentang pembicaraan singkat mereka, Lineker menjelaskan secara mendetail momen spesial yang dialaminya dengan penguasa divisi baru itu:
“Saya berterima kasih pada dirinya untuk pertarungan hebat kami. Saya berkata ia layak menjadi juara. Saya berkata bahwa ia mengajarkan saya banyak hal, bahwa ia menunjukkan pada saya bahwa saya harus berlatih lebih dan lebih lagi.”
“Saya berharap Tuhan memberkatinya, bahwa ia tetap menjadi juara, dan bahwa ia dapat mencapai segala sesuatu yang diimpikannya dalam hidup. Ia juga memuji saya, berkata bahwa saya adalah referensi bagi dirinya di olahraga ini, dan bertarung melawan saya memang sangat sensasional.”
“Ia meminta maaf atas provokasi itu, berkata bahwa ia hanya melakukannya untuk mempromosikan laga, dan bahwa ia sangat mengagumi saya. Itu saja. Saya senang dapat bertarung melawannya.”
“Banyak orang bertanya pada saya siapa pria terkuat yang saya pernah lawan, dan pastinya, Fabrício adalah yang pertama dalam daftar itu.”