Priscilla Hertati Sebut Jackie Buntan Bisa KO Smilla Sundell
Laga pendukung utama ONE 156: Eersel vs. Sadikovic akan dimeriahkan dengan perebutan sabuk emas divisi strawweight Muay Thai wanita perdana antara Jackie Buntan dan Smilla “The Storm” Sundell.
Disiarkan secara langsung dari Singapore Indoor Stadium, Jumat, 22 April ini, kartu pertandingan spektakuler itu menarik perhatian salah satu srikandi Indonesia, Priscilla “Thathie” Hertati Lumban Gaol.
Ia pun berbagi prediksi terkait dua laga yang menampilkan empat striker wanita luar biasa itu!
Dipuncaki oleh Kejuaraan Dunia ONE Lightweight Kickboxing dimana sang penguasa Regian Eersel akan mempertahankan gelarnya melawan Arian Sadikovic, ajang ini juga menampilkan aksi keras antara striker ‘pound-for-pound’ terbaik dunia Anissa Meksen melawan atlet muda berbakat Marie Ruumet.
Diwawancarai ONE Championship, “Thathie” pun menyampaikan pendapatnya tentang keempat striker elite wanita dalam “seni delapan tungkai” ini.
Jackie Buntan Vs. Smilla Sundell
Sempat menjadi praktisi Muay Thai, Priscilla tentu sangat tertarik mengikuti jalannya aksi yang akan mencetak sejarah baru dalam divisi strawweight Muay Thai wanita tersebut.
Berbicara tentang bagaimana laga ini akan berlangsung, atlet berjuluk “Thathie” itu meyakini bahwa Buntan, yang mewakili sasana elite Boxing Works, akan keluar sebagai pemenang dengan meyakinkan.
“Kalau Smilla [Sundell] ini, dengan lawannya nanti jauh [perbandingannya]. Kecepatan dan kekuatan mereka jauh [berbeda]. Memang, dia menang di jangkauan, tetapi Buntan lebih padat [kekuatannya].”
Priscilla tentang Kejuaraan Dunia ONE Women’s Strawweight Muay Thai Buntan vs. Sundell
“Orang yang tinggi biasanya kekuatannya agak kurang karena lengan mereka panjang, kalau Buntan itu pendek, jadi gerakannya lebih padat,” ia menjelaskan.
Dari jam terbang, Buntan yang kini mencatatkan rekor 3-0 di ONE Championship tentu memiliki lebih banyak pengalaman dari Sundell, yang baru mencetak debutnya tahun ini.
Terlebih, rekan latihan Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Kickboxing Janet “JT” Todd itu juga sudah pengalaman saat bertemu lawan dengan jangkauan tinggi, seperti Ekaterina “Barbie” Vandaryeva.
Lebih lanjut, Priscilla menyimpulkan:
“Kalau ini nampaknya akan cepat, karena melihat pukulan Buntan yang padat dan tepat sasaran. Ini sekali pukul bisa tumbang. Buntan juga masih berlatih dengan Janet Todd, akan berpengaruh besar karena mentalnya terbiasa berlatih dan rekan latihannya juga menjadi idolanya.”
“Paling lama di ronde kedua untuk Buntan, [menang KO via] pukulan. Karena kecepatan dan kekuatannya oke banget.”
Anissa Meksen Vs. Marie Ruumet
Selain aksi Buntan melawan Sundell, kickboxer legendaris wanita Anissa “C18” Meksen dan atlet muda asal Swedia Marie “Snow Leopard” Ruumet juga akan meramaikan ajang ini dalam laga atomweight Muay Thai.
Meksen, yang masih tak terkalahkan dalam disiplin kickboxing, akan diuji dengan kemampuan Muay Thai elite perwakilan Marrok Force yang masih belia itu.
Namun, Priscilla melihat bahwa “C18” takkan mengalami kesulitan besar untuk bertransisi dari kickboxing ke Muay Thai. Terlebih, lawannya Ruumet masih tergolong baru terkait jam terbang.
“Kayaknya sih tidak [berpengaruh], karena antara kickboxing dan Muay Thai hanya sedikit berbeda.”
“Walau nanti [Meksen] pasti bermain dengan gaya kickboxing, tetapi sepertinya masih lebih unggul atas lawannya ini.”
“Kalau saya masih [mengunggulkan] Meksen, karena dari segi pengalaman dan fakta bahwa ia juga sudah lebih lama mengenal seni bela diri.”
Priscilla tentang laga atomweight Muay Thai wanita Meksen vs. Sundell
Pun, Priscilla tidak mengabaikan arsenal berbahaya milik Ruumet – yang terletak pada serangan sikut dan permainan clinch. Namun, kecepatan Meksen dianggapnya dapat menangkal agresi sang atlet muda.
Terlebih lagi, berbicara jalannya laga, Priscilla melihat bahwa jual beli serangan ini akan berlangsung sampai akhir.
“Yang saya lihat adalah sikunya saja, ia juga menggemari clinch. Kalau Anissa Meksen, dia itu cepat. Sepertinya akan selesai sampai tiga ronde, dimana keputusan juri akan berpihak [pada Meksen].”