‘Pukulan Kanan Bagus Ke Kepalanya’ – Rencana Arian Sadikovic Untuk Akhiri Regian Eersel
Arian Sadikovic memang berdeterminasi merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing sejak menandatangani kontrak bersama organisasi ini tahun lalu.
Pada Jumat, 22 April nanti, atlet fenomenal Jerman itu akan mendapatkan kesempatan emas ini saat ia menantang penguasa divisi Regian Eersel di laga utama ONE: Eersel vs. Sadikovic.
Walau hanya memiliki satu penampilan bersama ONE Championship, Sadikovic mengakui bahwa perebutan gelar Juara Dunia ini tiba jauh lebih cepat dari yang ia harapkan.
Namun, ia bersemangat saat dihubungi dan ingin memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin saat ia bertukar serangan dengan superstar Belanda-Suriname itu di Singapore Indoor Stadium.
Pria berusia 27 tahun itu berbagi pada ONE Championship:
“Saya sedikit terkejut. Saya kira saya harus melawan Nieky Holzken, karena ia adalah nomor satu dalam peringkat. Maka, saya berpikir, ‘Baik, saya akan melawan Holzken, dan jika saya menang, maka saya akan mendapatkan perebutan gelar.’ Namun itu bukanlah yang terjadi.”
“Saya sangat senang saat mereka mengatakan pada saya bahwa saya mendapatkan perebutan gelar. Saya berkata pada mereka, ‘Tentu saja, saya menginginkan itu.’ Mendapatkan perebutan gelar ini jelas menjadi momen terbaik dalam karier saya.”
“Inilah momen yang terbaik dalam hidup saya selama bertarung dalam disiplin ini.”
Tak akan mudah untuk melengserkan Eersel, yang tiga kali mempertahankan gelarnya dan memiliki 18 kemenangan beruntun.
Tetapi, jika Sadikovic dapat mengulangi penampilan impresif seperti dalam debut promosionalnya, maka ia akan dapat menyelesaikan misinya.
Pada ONE: WINTER WARRIORS II bulan Desember lalu, “Game Over” mencatatkan penampilan striking yang nyaris sempurna melawan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing Mustapha “Dynamite” Haida.
Perwakilan Fightschool Hannover dan Team CSK ini menyerang Haida dengan kombinasi dan tendangan sempurna yang melambatkan rivalnya itu saat laga berlanjut.
Dan, pada ronde ketiga, dinamo asal Jerman itu mulai memadukan arsenalnya, bahkan memasukkan dua serangan lutut menyengat yang memaksa “Dynamite” untuk meringis kesakitan. Pada akhirnya, ketiga juri memberinya kemenangan mutlak yang tegas.
Dengan keyakinan besar dari kemenangan itu, Sadikovic memastikan bahwa agresi dan kemampuan teknisnya mampu menggulingkan sang penguasa. Dan, dengan pencapaian prestisius yang ada di depan mata, ia akan ingin merebut mahkota itu dengan penyelesaian empatik.
Ia menambahkan:
“Kemampuan tinju saya lebih baik [dari Eersel]. Saya lebih cepat, namun mari kita tak berbicara terlalu banyak tentang ini. Mari kita lihat pada tanggal 22 nanti. Beberapa pria terlalu banyak berbicara, berbicara s*** [sebelum laga itu], dan mereka kalah. Maka, kita akan lihat pada tanggal 22.”
“Seperti biasa, saya adalah petarung yang mengincar KO. Akhir dari mimpi ini bagi saya adalah pukulan kanan bagus ke kepalanya dan meng-KO dirinya. Itulah mimpi saya.”
Arian Sadikovic Incar Laga MMA Atau Laga-Super Peraturan Khusus
Mimpi Arian Sadikovic untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing dari Regian Eersel dan menguasai divisi ini dengan tangan besi.
Namun, bahkan jika ia menjadi penguasa baru, striker Jerman ini tak berkeberatan untuk mengambil jalan memutar dari kickboxing untuk menguji arsenalnya dalam seni bela diri campuran.
Setelah menyaksikan laga epik dengan peraturan campuran antara ‘GOAT’ MMA Demetrious Johnson dan megabintang Muay Thai Rodtang Jitmuangnon di ONE X bulan lalu, Sadikovic bergabung dengan para atlet yang telah menyampaikan minat mereka menjalani laga serupa.
Ia berkata:
“Saya sangat ingin mempertahankan sabuk [lightweight kickboxing] dalam waktu yang lama – tak hanya memenangkannya. Saya sangat ingin mempertahankan [gelar Juara Dunia] sesering mungkin untuk menciptakan nama besar bagi diri saya sendiri. Nanti, saya juga ingin beralih ke MMA.”
“Anda tahu terakhir kali [ONE] membuat laga dengan peraturan khusus? Rodtang versus ‘Mighty Mouse’? Mungkin sesuatu seperti itu untuk laga MMA pertama saya.”
“Mungkin, melawan [Eddie] Alvarez. Saya kira ini akan menjadi laga yang sangat bagus. Itu akan menjadi pertarungan yang sangat bagus.”
Terlepas dari rencananya bagi masa depan, spesialis striking ini memastikan bahwa ia tak akan meremehkan Eersel.
“Game Over” mengetahui bahwa dibutuhkan penampilan luar biasa untuk mematahkan kemenangan beruntun panjang milik “The Immortal,” dan seperti julukannya itu, ia meyakini bahwa dirinya dapat menjadi pria yang dapat mengakhiri kejayaan lawannya.
Sadikovic menambahkan:
“Tentunya, saya terfokus pada gelar Juara Dunia. Saya tak datang untuk bercanda di sini. Itulah rencananya.”