Qiu Jianliang: Saya Di Atas Akimoto, Tak Terkesan Oleh Capitan
“The Tank” Qiu Jianliang siap mencetak debutnya yang sangat ditunggu di atas panggung dunia, dan ia sudah mengincar gelar Juara Dunia ONE.
Pada hari Jumat, 3 Desember, superstar Tiongkok ini akan melawan penantang peringkat ketiga bantamweight kickboxing Hiroki Akimoto di ONE: WINTER WARRIORS, dan sang pemenang dapat meraih kesempatan berikut untuk menantang penguasa divisi Capitan Petchyindee Academy.
Qiu telah lama dianggap sebagai kickboxer terbaik dalam divisi super featherweight di muka bumi. Ia memiliki catatan rekor profesional 53-7 dalam disiplin striking, dimana ia akan membawa 18 kemenangan beruntun ke dalam Singapore Indoor Stadium.
Bintang yang mendapatkan banyak pujian ini juga akan turun ke divisi bantamweight, dimana ia ingin mencetak dampak instan dalam laga perdana terbesarnya – tetapi Akimoto akan menjadi tantangan yang sulit.
Striker Jepang ini adalah mantan Juara Dunia Karate yang memadukan berbagai teknik dari seni bela diri lainnya ke dalam arsenal stand-up yang berbahaya. Kemampuan itu membawanya meraih catatan rekor profesional 24-1 – dan satu-satunya kekalahan dalam rekornya itu terjadi via keputusan mayoritas (majority decision).
Mungkin ini akan menjadi sebuah tugas perdana yang berat, namun Qiu siap beraksi. Faktanya, pria berusia 31 tahun ini meyakini dirinya dapat menjadi pria pertama yang mencetak KO atas Akimoto.
Dalam wawancara eksklusif ini, Qiu berbicara tentang ekspektasinya dalam laga debut itu, berbagi pemikirannya tentang Capitan, menyiratkan peralihan potensial ke featherweight, serta masih banyak lagi.
ONE Championship: Pada bulan Juni, anda resmi bergabung dengan ONE Championship. Seberapa bersemangatnya anda menjadi bagian organisasi ini?
Qiu Jianliang: Tentu saya bersemangat untuk bergabung bersama ONE Championship, yang saya percaya adalah organisasi bela diri terbesar di dunia. Mereka memiliki Muay Thai, MMA dan kickboxing. Pada saat yang sama, saya senang dapat menikmati pertarungan di ONE Championship, serta dapat pula bergabung dalam laga-laga itu.
ONE: Selama tiga tahun terakhir, berbagai divisi di ONE Super Series Muay Thai dan kickboxing telah mendapat berbagai atlet berbakat. Siapa yang akhir-akhir ini anda perhatikan?
QJ: Akhir-akhir ini, saya menyaksikan sangat banyak laga di ONE Championship untuk mempelajari beberapa teknik baru dari para striker terhebat dunia itu, seperti Giorgio Petrosyan, Yodsanklai Fairtex dan Liam Harrison.
Saya merasa ini akan menjadi kesempatan yang sangat, sangat bagus untuk belajar sesuatu dari para petarung teratas itu.
ONE: Anda berhabung bersama ONE dengan 18 kemenangan beruntun, dan anda jelas akan ingin memperpanjang rekor itu dalam debut anda melawan penantang peringkat ketiga bantamweight kickboxing Hiroki Akimoto. Apakah penilaian anda tentang dirinya?
QJ: Di satu sisi, Akimoto cukup tenang, strategis, lembut dan cukup komprehensif di dalam ring, namun di sisi lain, saya kira ia sangat kekurangan cara mempertahankan bagian atas tubuhnya. Ini hanyalah satu contoh. Jika anda melihat gayanya, terdapat lebih banyak kelemahan. Saya mempelajari dirinya dan gayanya, dimana saya memiliki rencana untuk itu.
ONE: Menurut anda, apakah kekuatan terbesar Akimoto?
QJ: Saya kira kekuatan terbesar dari dirinya adalah gayanya yang sangat lengkap, yang cukup biasa-biasa saja bagi saya karena anda tak dapat mengembangkan senjata anda secara komprehensif di dalam ring.
Anda harus membuat salah satu atau beberapa senjata anda menjadi perlengkapan terkuat untuk mengatasi lawan anda. Jika anda terlalu komprehensif, akan sangat berbahaya jika anda menghadapi seseorang yang memiliki senjata yang lebih tajam dan sangat berbahaya.
Bruce Lee pernah berkata, “Saya tidak takut pada pria yang mengetahui ribuan tendangan, namun saya takut pada pria yang melatih satu tendangan ribuan kali.”
ONE: Nah, apakah kekuatan terbesar anda jelang laga ini?
QJ: Saya kira [permainan] mental saya adalah kekuatan terbesar saya. Biasanya, beberapa orang tak suka untuk selalu melatih diri mereka secara rutin. Ini disebut disiplin.
Dan saya kuat secara mental. Saya telah mengalami berbagai waktu yang sulit saat bertumbuh besar dalam berbagai lingkungan. Saya bahkan bekerja di area konstruksi selama dua tahun untuk mendapatkan [uang] demi menyelesaikan studi saya di Thailand.
Saya telah mengalami banyak hal dalam Muay Thai di Thailand juga, seperti anak-anak yang bertarung demi mendapatkan makanan, maka saya kira pengalaman itu memberi saya kekuatan.
ONE: Akimoto memiliki peringkat cukup tinggi dan hanya sekali kalah dalam kariernya. Oleh karena itu, apakah anda mengira dirinya berada di tingkatan yang sama dengan anda?
QJ: Saya tidak mengira dirinya ada dalam tingkatan saya. Maksud saya bahwa ia tak terlalu banyak melawan para petarung terbaik di seluruh dunia. Sebagai contoh, ia melawan Zhang Chenglong dua kali. [Zhang] adalah petarung teratas dari generasi baru, namun ia bahkan bukanlah petarung teratas di Tiongkok.
Ia adalah petarung yang sangat bagus, ia menyerap ilmu sangat cepat. Namun, ia adalah petarung dari generasi muda, dan berdasarkan hal itu, ia tak ada dalam tingkatan saya.
ONE: Apakah anda akan mengincar KO? Apakah itu misinya?
QJ: Mencetak KO atas lawan saya secepat mungkin di dalam ring memang selalu menjadi misi saya. Baik itu adalah Akimoto atau Capitan, itu akan menjadi misi saya. Tak ada kesopanan di sini, karena ini adalah peperangan. Anda tak dapat menunjukkan belas kasihan dalam sebuah peperangan.
ONE: Terkait hal itu, terdapat banyak pembicaraan tentang apakah anda yang dapat menjadi penantang berikutnya bagi Capitan dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing jika anda mengalahkan Akimoto. Bagaimanakah menurut anda laga ini akan berjalan?
QJ: Saya melihat Captain bertanding, terutama dalam pertahanan gelar Juara Dunia terbarunya [atas Mehdi Zatout]. Saya berkata sesuatu tentang laga itu – saya yakin saya berkata itu tak nampak seperti perebutan gelar. Cara Capitan mempertahankan gelarnya, itu tak nampak seperti perebutan gelar. Itu bukanlah tingkatan yang saya cari.
ONE: Mengapa anda tak mengira itu tak layak menjadi perebutan gelar Juara Dunia?
QJ: Karena Capitan memiliki stamina dan keseimbangan yang sangat buruk. Ia kehilangan banyak kesempatan untuk membalas, dan lawannya sukses dalam menyerang balik [dirinya] juga. Saya kira jika laga ini berlangsung satu ronde lagi, Capitan jelas akan kalah.
ONE: Anda sebelumnya menyebut tentang menonton Giorgio Petrosyan dan ingin mempelajari sesuatu dari dirinya. Apakah anda akan ingin naik satu divisi untuk melawannya atau Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing Superbon?
QJ: Nah, saya mencoba meningkatkan berat badan saya untuk bertarung dalam divisi mereka. Saya gagal karena bobot saya menurun selama beberapa bulan terakhir ini. Saya akan mempertimbangkannya kembali saat saya lebih berprestasi di ONE Championship. Sebagai contoh, saat saya mendapatkan sabuk itu.
Untuk saat ini, saya harus bertarung demi posisi saya di ONE Championship, dan itulah satu-satunya yang ada dalam pikiran saya saat ini. Saya hanya akan memikirkan itu saat waktunya tiba.
ONE: Baiklah. Lalu, adakah pesan terakhir bagi Akimoto sebelum anda bertemu di dalam Circle?
QJ: Selamat datang di ruang kerja saya. Mari selesaikan pekerjaan itu.
Baca juga: Aung La N Sang Lihat Potensi Yuya Wakamatsu Jadi Juara Dunia