Radzuan, Yamaguchi Akan Tampilkan ‘Semangat Muda’ VS ‘Pengalaman’
Sebelumnya, Jihin “Shadow Cat” Radzuan dijadwalkan menghadapi Jenelyn “The Graceful” Olsim di ajang ONE: BAD BLOOD, namun karena Olsim terpaksa mundur, srikandi Malaysia ini kini menghadapi salah satu seniman bela diri favoritnya di dalam Circle.
Jihin kini akan melawan Mei “V.V” Yamaguchi dalam sebuah laga atomweight bela diri campuran pada Jumat, 11 Februari ini, dan ia sangat bersemangat untuk beraksi melawan veteran Jepang itu.
“Saat saya bertemu dengannya di Kuala Lumpur, ia sangat ramah,” kata Jihin.
“Saya selalu mendukung dirinya kapan pun ia bertarung. Ia adalah petarung berpengalaman, maka saya selalu melihat tekniknya di dalam Circle dan menggunakan itu sebagai inspirasi permainan saya.”
“Alasan lain mengapa saya menyukai dirinya adalah karena ia juga menyukai kucing – itulah hal yang terpenting!”
Yamaguchi, sosok yang dua kali menjadi penantang gelar Juara Dunia ONE Atomweight, bersemangat melihat bintang baru itu menjadikannya panutan, tetapi ia meyakinkan bahwa aksi mereka akan tetap menjadi panas di Singapore Indoor Stadium.
“Itu membuat saya sangat senang. Saya senang ia mengatakan itu, dan ia menjadikan saya targetnya dalam berbagai hal,” kata wanita berusia 39 tahun itu.
“Namun, pertarungan adalah pertarungan. Saya selalu menghormati lawan-lawan saya, namun itu tak berarti ada sesuatu yang spesial tentang ini. Pertarungan adalah pertarungan, dan kami akan saling menghantam.”
“V.V” menerima laga melawan Jihin dan hanya memiliki satu minggu persiapan, namun kedua atlet itu tak gentar melihat pemberitahuan singkat ini.
Sebaliknya, mereka bersyukur dapat berkompetisi di kartu pertandingan ini.
“Anda tak dapat meramalkan apa pun atau lawan yang akan anda hadapi dalam pandemi ini. Maka, kali ini, Jenelyn Olsim cedera dan saya mendapatkan lawan yang berbeda, yaitu Mei Yamaguchi,” kata Jihin.
“Ini akan menjadi laga yang sangat menarik dan luar biasa karena ia melakukan ini seumur hidupnya. Saya kira saya sedikit terkejut saat pelatih saya mengatakan bahwa saya akan melawan Mei.”
“Namun di atomweight, anda tak dapat menghindari petarung mana pun.”
- Grishenko Jadi ‘Underdog’ Kontra Malykhin: ‘Tak Apa Bagi Saya’
- Malykhin ‘Hantam’ Bhullar, Sebut Pemenang Interim ‘Juara Sejati’
- Prediksi ‘The Terminator’ Sunoto Jelang Aksinya Di ONE: BAD BLOOD
Yamaguchi menyiratkan sentimen yang sama tentang situasi ini.
“Saya ingin bertarung sesegera mungkin setelah tahun baru, maka saya belum menurunkan intensitas latihan saya terlalu banyak. Saat saya ditawari laga ini, saya mampu segera menerimanya,” katanya.
“Saya memberi seluruh kemampuan saya, namun saya yakin akan ada beberapa momen sulit. Saya menerima laga ini dengan mengetahui hal itu. Saya kira bagus untuk mendapatkan laga seperti itu, karena itu sangat menarik untuk ditonton.”
Terkait gaya bertarung, kedua srikandi ini berpengalaman dalam area striking, namun sebagian besar kesuksesan mereka di ONE diraih melalui grappling.
Untuk bagiannya, “Shadow Cat” meyakini ia wajib menghindari kemampuan elite “V.V” di ground, namun ia juga merasa siap mengatasi tantangan itu.
“Kami menonton laga-laga terbarunya untuk mempelajari gerakannya, mempelajari apa yang akan ia lakukan,” katanya tentang Yamaguchi.
“Ia akan mencoba menyerang dan mengendalikan saya dalam posisi clinch di pagar, atau menyeret saya ke bawah. Tugas saya adalah untuk menjaga jarak dan mencoba membalas semua takedown itu atau mempertahankannya.”
“Semua orang mengetahui bahwa Mei Yamaguchi adalah grappler yang bagus. Saya tak ingin masuk ke permainannya. Itulah mengapa kami akan mencoba tetap berdiri dan tidak beralih ke ground.”
Namun jika laga itu beralih ke ground, Yamaguchi menyadari bahwa Jihin memiliki permainan guard yang berbahaya.
Tetap saja, ia berharap dapat meraih keunggulan dalam arena itu melalui kemampuan veterannya.
“Saya kira ini akan menjadi pertarungan newaza (pertarungan ground). Ia juga bagus dalam newaza dan akan bergerak, maka saya kira ini adalah laga yang bagus,” kata bintang Jepang itu.
“Saya kira secara keseluruhan, ia adalah petarung yang seimbang. Ia nampak memiliki tubuh yang kuat, dan saya mendapatkan kesan bahwa ia mampu menyerang lawan mana pun dari bawah. Saya kira hebat bahwa ia tak takut menyerang dari bawah dalam MMA.”
“[Saya kira saya memiliki keunggulan] dalam hal pengalaman dan pergerakan mendetail dalam berbagai aspek. Saya ingin mengambil keuntungan dari semua itu.”
Keduanya mengetahui bahwa mereka akan menjalani pertarungan yang keras dan penuh perjuangan. Itu dapat saja cocok bagi Yamaguchi, namun ini juga dapat membantu Jihin yang masih berusia 23 tahun dan memiliki ‘semangat muda’.
Wanita Malaysia ini jelas berharap segalanya akan memihak pada dirinya. Di atas segalanya, ia ingin menampilkan penampilan tak terlupakan dan meneruskan perjuangannya menembus jajaran teratas divisi atomweight.
“Bagi saya, saya ingin memberi laga yang bagus. Saya ingin melihat mereka berkata seperti, ‘Wow, wanita muda Asia ini jauh lebih baik,’” tegas Jihin.
“Ekspektasi pertama saya, tentunya, adalah untuk mendapatkan penyelesaian pada ronde pertama atau kedua, namun jika kita berakhir di keputusan juri, saya ingin memastikan saya mendominasi laga itu.”
Bagi Yamaguchi, laga ini adalah kesempatannya untuk membuktikan diri sebagai ancaman berbahaya yang masih layak bertarung melawan para atlet terbaik di atas panggung dunia.
“Jihin adalah lawan yang bergerak dengan banyak momentum, namun saya kira faktor penentunya bagi saya adalah untuk mengincar submission dengan momentum sebanyak dirinya,” tambahnya.
“Saya ingin kembali menang dengan cara yang bagus, menjalani laga menarik, menghibur penonton dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan.”
Baca juga: Malykhin Vs. Grishenko: 4 Kunci Kemenangan Demi Gelar Interim