‘Rasanya Luar Biasa’ – Mayssa Bastos Berbunga-Bunga Usai Rebut Gelar Juara Dunia Dari Danielle Kelly
Pada ONE Fight Night 24: Brooks vs. Balart, bintang sensasional Brasil Mayssa Bastos membuktikan kehebatannya dengan mengalahkan superstar Amerika Danielle Kelly demi meraih Gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Submission Grappling.
Kontes yang tayang pada 3 Agustus dari Lumpinee Stadium di Bangkok ini membuat sang bintang Brazilian Jiu-Jitsu terpukau.
Hal itu karena Kelly dikenal sebagai pemburu kuncian berbahaya dan memasuki laga sebagai atlet tak terkalahkan di ONE. Selain itu, lawannya juga baru mengalahkan seorang Juara Dunia IBJJF, Jessa Khan, untuk meraih mahkota submission grappling pada September lalu.
Berkat permainan guard ultra agresif dan sebuah upaya kuncian kaki di penghujung laga, Bastos dapat mengamankan kemenangan dari ketiga juri dan merebut sabuk emas dari lawannya.
Setelah kemenangan itu, sang pemegang gelar membagikan kebahagiaannya pada media:
“Rasanya luar biasa. Saya sulit menggambarkan perasaan saya saat ini, tapi saya sangat senang.
“Saya merasa ini sangat spesial karena menjadi orang Brasil pertama yang memenangi [sabuk emas submission grappling], terutama karena ini adalah gelar yang belum pernah saya dapatkan, dan ini untuk warisanku.”
Bastos memang telah menegaskan namanya sebagai salah satu kompetitor BJJ terhebat di kelas yang lebih ringan, yakni lewat sembilan kemenangan sebagai Juara Dunia IBJJF di kategori sabuk hitam.
Kemenangan atas Kelly menegaskan dirinya sebagai petarung atomweight jiu-jitsu terbaik di muka bumi, sekaligus menuliskan namanya dalam daftar grappler pound-for-pound terbaik.
Mengulasa jalannya laga, sang bintang Brasil mengaku sedikit terkejut dengan agresifitas Kelly yang sempat mendapat peringatan dari wasit Herb Dean:
“Saya rasa dia sangat agresif. Saya memprediksi dia akan bermain agresif, tapi saya terkejut dengan caranya mengincar kakiku.”
Terlepas dari serangan fisik dan agresivitas lawannya, Bastos tetap bermain tenang dan mengikuti rencana permainannya.
Seiring dengan berjalannya waktu, ia menyadari perlu mencetak satu kuncian. Ia pun mengeluarkan berimbolo favoritnya untuk meraih kaki lawan dan memasukkan kuncian heel-hook yang sangat dalam.
Sang grappler berusia 26 tahun merasa kunciannya hampir mengakhiri laga. Ia mungkin bisa meruntuhkan ketangguhan Kelly seandainya ada tambahan waktu beberapa menit lagi.
“Saya merasa tangkapan (catch) terakhirku adalah yang terbaik di laga itu. Seandainya saya punya waktu lebih, mungkin saya bisa memaksanya menyerah.”
Bastos Terbuka Untuk Hadapi Kelly Kembali
Sebagai Juara Dunia ONE Submission Grappling pertama dari Brasil, Mayssa Bastos siap meladeni para penantang yang siap merebut gelarnya.
Ia bukanlah orang yang suka memilih lawan dan siap untuk melawan semua penantang yang ada:
“Saat ini, saya tak memikirkan siapa pun, tapi saya siap melawan siapapun yang ingin melawanku.”
Danielle Kelly pun berada di posisi teratas sebagai penantang Gelar Juara Dunia. Sang mantan ratu divisi tentu menginginkan sebuah laga tanding ulang sekaligus membuktikan bahwa dia lebih layak untuk meraih kemenangan di ONE Fight Night 24.
Di sisinya, Bastos tak punya masalah untuk kembali tanding melawan sang bintang Amerika:
“Tentu saja, saya siap tanding lagi melawan Kelly.”
Untuk aksinya yang luar biasa dalam laga Kejuaraan Dunia intens tersebut, atlet Art of Jiu-Jitsu itu juga membawa pulang bonus penampilan senilai US$50.000 (Rp800 juta).
Bonus itu membuat Bastos tercengang:
“Saya sangat senang. Jujur saya tak menyangka bisa mendapat bonus, tapi itu sangat luar biasa.”