Reece McLaren ‘Cukup Terpacu’ Dengan 2022, Ingin Tampil Dalam Debut ONE Di A.S.
Tak ada yang dapat dikeluhkan Reece “Lightning” McLaren untuk tahun ini, setelah kemenangan besarnya di divisi flyweight ONE Championship yang sangat keras itu.
Sebagai mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight, bintang Australia ini melaju ke posisi #4 dalam peringkat resmi flyweight dan mendekati perebutan sabuk emas dalam divisi itu.
Secara keseluruhan, McLaren sangat puas dengan tahun terbarunya ini di dalam Circle.
Namun, karena selalu menjadi sosok yang selalu menghibur penonton, “Lightning” berharap setidaknya salah satu dari dua kemenangan itu dapat memberinya bonus US$50.000 dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong.
Ia memberitahu ONEFC.com/id:
“Saya sangat senang untuk 2022. Saya akan ingin memenangkan sebuah bonus [penampilan]. Itu akan bagus, tetapi itu juga tidak terjadi. Namun, semuanya baik-baik saja. Saya hanya akan mencoba menjadi lebih baik, dan tiap kalinya, anda akan melihat saya yang semakin baik di dalam sana.”
Petarung berusia 31 tahun ini memulai tahun ini dengan cara luar biasa, dimana ia menghentikan atlet flyweight andalan Tiongkok Xie Wei dalam satu ronde di ajang ONE 158 pada Juni lalu.
Setelah bertahan dari knockdown di awal, McLaren menerjang untuk mengakhiri laga via rear-naked choke dan menjadi satu-satunya atlet ONE yang pernah mencetak submission atas atlet fenomenal berusia 26 tahun yang menjadi lawannya itu.
Ia mengenangnya:
“Tentu saja, itu salah satu yang menyenangkan. Ia tak pernah terhentikan, dan saya adalah yang pertama menghentikannya. Dan, itu terjadi pada [ronde] pertama dengan sebuah kuncian leher.”
“Saya bertahan dari senjatanya yang paling berbahaya – kedua tangannya.”
Berikutnya, pada bulan Oktober di ONE 162, pemegang sabuk hitam BJJ itu menunjukkan kemampuan striking yang terasah berkat bimbingan ikon Muay Thai John Wayne Parr.
Dalam dua ronde, McLaren menyerang grappler kuat Windson Ramos dengan pukulan dan tendangan keras, yang membuat pria Brasil itu tak dapat memasuki stanza penutup. Namun, jika Ramos saat itu memutuskan untuk terus bertarung, McLaren hanya melihat satu cara untuk melanjutkan.
Ia berkata:
“Kami mendapatkan keunggulan dominan yang sangat kuat di atas kaki, maka kami menjaganya di sana. Di satu sisi, saya sedikit kecewa, [karena] jika kami masuk ke ronde ketiga, ia akan terkena serangan lainnya. Ia tak menginginkan itu lagi, maka ia mengambil pilihan terbaik.”
Reece McLaren Incar Laga Di ONE Fight Night 10
Kini, dengan berada di dalam jajaran lima besar divisi flyweight, Reece McLaren mengincar kemungkinan perebutan gelar Juara Dunia pada tahun 2023.
Tetapi, sebelum ia dapat mencoba peruntungannya demi sabuk emas itu, ia ingin kembali menunjukkan kelihaiannya pada para penggemar di Amerika Serikat bersama dua petarung terbaik divisi flyweight di ONE Fight Night 10 pada 6 Mei.
Pada hari itu, penguasa flyweight Demetrious “Mighty Mouse” Johnson akan mempertahankan sabuk emasnya melawan seorang rival lama Adriano “Mikinho” Moraes di laga utama debut bersejarah ONE di A.S. tersebut.
Tentu, McLaren akan sangat ingin berbagi ajang dengan salah satu ‘GOAT’ MMA ini.
Ia berkata:
“Salah satu pasar terbesar untuk seni bela diri campuran adalah di Amerika Serikat, dan mencapai itu sendiri adalah langkah yang sangat besar. Saya akan sangat ingin berada di kartu itu. Saya kira akan ada sorotan terbesar di situ.”
“DJ dapat menarik perhatian. Maksud saya, siapa yang tak ingin ada di dalamnya?”
Baik jika terjadi di kartu blockbuster ini, atau di salah satu ajang penuh aksi lainnya dari organisasi ini, pria Australia itu menginginkan laga ulang dengan rival lama dan penantang #3 flyweight Danny Kingad.
Keduanya pertama kali bertarung pada 2019 di semifinal ONE Flyweight World Grand Prix pada ajang ONE: DAWN OF HEROES, dimana Kingad keluar dengan kemenangan terbelah, atau split decision, yang sangat tipis.
Dengan teknik striking barunya dan permainan ground luar biasa, pria Australia ini mencari penebusan.
McLaren berkata:
“Saya jelas menginginkan Danny Kingad berikutnya. Kita seharusnya mengulang itu lebih awal.”