Refleksi Tiffany Teo Setelah Atasi Ritu Phogat, Ingin Perebutan Gelar Kontra Angela Lee
Keputusan Tiffany Teo untuk turun ke divisi atomweight terbukti melalui sebuah kemenangan dominan pada Kamis, 29 September lalu.
Atlet favorit penggemar tuan rumah ini mencetak submission pada ronde pertama atas Ritu Phogat pada kartu utama ONE 161 di Singapore Indoor Stadium, serta mengumumkan diri sebagai ancaman nyata dalam divisi ini.
Teo, yang dua kali menjadi mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight, tak terkejut melihat kemampuannya menghentikan “The Indian Tigress” dengan cara tersebut.
Namun, wanita Singapura ini mengakui bahwa ia sempat terkejut saat Phogat berusaha membuktikan diri untuk tetap menunjukkan teknik striking di bagian awal laga ini.
Teo berkata:
“Ia melakukan apa yang saya harapkan. Saya tahu bahwa ia suka mengincar single-leg [takedown], dan bahwa ia gemar mendorong anda ke dinding untuk menyelesaikan takedown miliknya.”
“Saya menyaksikan seluruh laganya, dan itu adalah apa yang ia lakukan di semuanya. Maka, saya tak terkejut saat ia melakukan itu. Tetapi, saya terkejut bahwa ia benar-benar mencoba beradu striking dengan saya.”
“Saya membaca beberapa wawancara dimana ia akan mencoba meng-KO saya, dan ia benar-benar mencoba beradu serangan dengan saya. Saya seperti, ‘Oh, ok, ia mencoba berdiri dan beradu sejenak.’ Tetapi saya kira gulat itu memang menjadi zona nyamannya.”
“Maka, saat ia menyadari dirinya tak dapat menerapkan game plan miliknya di stand-up, ia berbalik ke apa pun yang dirasanya nyaman.”
Saat Phogat memilih untuk menutup jarak, “No Chill” sudah siap untuk itu.
Ia segera mengambil punggung rivalnya dan berusaha mengamankan penyelesaian. Atlet India ini mencoba mementahkan serangan itu, namun ia akhirnya menyerah setelah terkena rear-naked choke pada menit 4:52 stanza pembuka.
Kini, setelah Teo meraih kemenangan dalam divisi barunya, ia sangat ingin menantang ratu atomweight Angela Lee. Namun, ia dapat saja kembali ke naik ke strawweight untuk kesempatan itu jika keadaannya berbeda.
Ia menjelaskan:
“Skenario terbaik bagi saya adalah jika Angela memenangkan [laga triloginya melawan Xiong Jing Nan di ONE Fight Night 2 demi sabuk emas strawweight]. Dan, jika saya menjadi penantang teratas di strawweight, maka masuk akal untuk menjadikan laga itu.”
“Saya berada di stadion, saya siap untuk menantangnya jika itu terjadi. Kini, saya mengincar sebuah laga di atomweight karena saya sangat ingin melawan Angela berikutnya.”
Tiffany Teo Ingin Hentikan Angela Lee
Dengan Angela Lee yang menjadi incarannya, Tiffany Teo menyaksikan dengan seksama saat ratu atomweight ini menantang Juara Dunia ONE Women’s Strawweight Xiong Jing Nan dalam laga utama ONE Fight Night 2.
Setelah pertempuran keras selama lima ronde, “The Panda” mempertahankan sabuk emasnya via keputusan mutlak. Lee menolak hasil tersebut dan mengungkapnya, tetapi atlet Singapura ini tak mengira bahwa argumen itu memiliki dasar yang kuat.
Teo berkata:
“Saya merasa seperti dirinya adalah pecundang, bukan? Saya merasa seperti, di bawah peraturan ONE Championship, ia jelas tidak memenangkan sabuk itu.”
“Dan, selain itu, anda tak bisa menangis hanya karena anda kalah. Itu standar ganda, karena saat Denice [Zamboanga] kalah, ia seperti, ‘Jangan tinggalkan itu di tangan para juri.’”
Karena reaksi Lee tersebut, Teo dapat saja berharap meraih hasil yang lebih empatik jika dirinya meraih laga melawan Juara Dunia ONE Women’s Atomweight ini ke depannya.
“No Chill” takkan ingin meninggalkan celah untuk berdebat. Dan, itu berarti atlet Singapura ini akan mengincar penyelesaian supaya Lee tak dapat meyakinkan dirinya bahwa ia adalah pemenang sebenarnya.
Teo berkata:
“Itu akan sedikit kontroversial jika berakhir di kartu penilaian juri, maka dalam laga melawan Angela, saya jelas membutuhkan penyelesaian untuk tidak membiarkan para juri memutuskan.”