Selesai Hiatus, Muhammad Aiman Berencana Menang KO

“Jungle Cat” Muhammad Aiman saat ini memiliki semangat baru.

Atlet sensasional asal Malaysia ini menghabiskan delapan bulan untuk memfokuskan pikirannya dan mengasah kemampuan bela dirinya di Bali. Tetapi saat ini, ia siap untuk kembali tampil bersama ONE Championship dan berencana membuat sebuah pernyataan tegas.

Pada hari Jumat, 2 Agustus, ia dijadwalkan menghadapi atlet veteran asal Indonesia, “The Terminator” Sunoto dalam gelaran ONE: DAWN OF HEROES.

Laga divisi bantamweight ini akan membuka gelaran yang bertempat di Mall Of Asia Arena, dan “Jungle Cat” ingin memberikan penampilan awal yang baik untuk malam terbesar dalam sejarah bela diri Filipina itu.

Saat ini, kurang dari satu minggu dari malam bersejarah di Manila, Aiman berbicara tentang apa yang ia pelajari beberapa bulan terakhir, menganalisa lawannya, serta menjelaskan mengapa ia yakin akan menang KO.

ONE Championship: Anda tampil delapan bulan lalu bersama ONE Championship. Apakah anda bersemangat untuk kembali?

Muhammad Aiman: Saya sangat bersyukur dapat berkompetisi bersama ONE Championship sekali lagi, dan seperti biasa, saya sangat berterimakasih menjadi bagian dari kartu pertandingan yang luar biasa ini. Pertandingan terakhir saya di Singapura tahun lalu juga menjadi bagian dari kartu yang besar juga, dan saya senang [penata tanding] menaruh saya disini.

Saya sedikit kecewa bahwa saya tidak dapat bertanding dalam ajang ONE: MASTERS OF DESTINY, tetapi ini bukan hal yang besar. Saya menyadari jika saya tidak berada dalam kartu [pertandingan] di Malaysia, saya mungkin akan mendapatkan sebuah laga dalam kartu-kartu selanjutnya.

ONE: Seberapa penting masa istirahat ini untuk anda, dan apa yang menjadi fokus anda saat berada jauh dari aksi dalam ONE Circle?

MA: Masa istirahat ini sangat baik. Ini mengijinkan saya untuk terfokus secara mental dan fisik —  dan itu membantu saya terutama dalam mengembangkan teknik ground game dan gulat saya. Ini luar biasa. Saya benar-benar membutuhkan masa istirahat ini untuk berkembang.

Semoga para penggemar saya, terutama di Malaysia, dapat melihat kemajuan saya dalam pertandingan [mendatang] ini. Ini lebih kepada menjadi lebih sabar. Saya merasa menjadi lebih baik dalam hal tersebut, dan menunggu kapan saya dapat melakukan penyelesaian. Pelatih saya selalu mengatakan untuk memenangkan tiap detik dalam laga saya, dan saya selalu menyimpan saran tersebut di kepala saya.

ONE: Mengantisipasi laga anda melawan “The Terminator” Sunoto di ONE: DAWN OF HEROES, apakah ada perubahan besar dalam program anda di Bali MMA?

MA: Saya tidak melakukan perubahan besar dalam pelatihan saya. Semuanya tentang mencegah saya terluka, tetapi pada fase karir saya saat ini, sangat mudah untuk terluka. Saya bukan seorang pemuda berumur 19 atau 21 tahun lagi. Saya harus mulai menjaga diri saya lebih lagi, dan ini yang ingin saya lakukan – untuk tidak terluka.  

ONE: Beberapa atlet dari sasana anda juga berkompetisi di ONE, dan beberapa talenta dan atlet berbakat bertanding dalam ONE Warrior Series. Bagaimana perasaan anda dikelilingi oleh rekan satu tim elit?

MA: Sangat menyenangkan dikelilingi oleh rekan satu tim kelas atas di Bali MMA. Ini adalah rumah yang baik bagi atlet manapun, dan semua orang di kamp pelatihan saya sangat terbuka. Tentunya, penghargaan ini lebih kepada para pelatih yang membuat kami bekerja keras. Mereka adalah alasan sebenarnya di belakang beberapa kesuksesan terbesar kami.

ONE: Mari kita berbicara sedikit tentang Sunoto. Bagaimana kemampuan anda dibandingkan dirinya?

MA: Sunoto tidak memiliki sesuatu yang dapat mengejutkan saya dan menjatuhkan saya. Saya lebih baik dalam ground game, striking, gulat dan grappling, dimana saya sama sekali tidak khawatir. Saya hanya ingin maju dan tampil. Ini yang selalu ingin saya lakukan — menampilkan yang terbaik.

ONE: Anda berdua datang dari latar belakang striking yang berbeda, tetapi mengapa anda percaya stand-up game anda lebih unggul?

MA: Striking saya berada di tingkatan yang berbeda, karena saya berasal dari latar belakang tinju. Saya percaya dengan kedua tangan saya, tetapi pada saat yang sama, saya juga mempercayai kedua lutut, siku dan tendangan saya. Saya akan menggunakan semuanya dalam laga ini.

Saya merasa bahwa lebih penting untuk memiliki variasi striking. Ini membuat saya tidak dapat ditebak oleh lawan. Dan juga, memiliki lebih banyak senjata akan memberi penampilan yang lebih baik bagi penonton. Memainkan pergantian footwork juga akan menjadi sangat penting.

ONE: Apa kekuatan terbesarnya menurut anda?

MA: Kekuatan terbesarnya adalah pengalamannya. Ia telah berkecimpung dalam seni bela diri campuran dalam waktu yang cukup lama, saya rasa, tetapi saya merasa ia tidak memiliki apapun lagi untuk mengungguli saya. Ground game, striking dan gulat miliknya tidak berada dalam tingkatan saya.

Setiap kali saya diseret kebawah, saya selalu lebih baik dalam bertarung. Sunoto memiliki postur yang mirip dengan saya, dan ia tidak akan terlalu menyulitkan walau ia memiliki empat kemenangan submission berturut-turut. Ia tidak pendek, [tetapi saya lebih tinggi], itulah keunggulan saya juga.

ONE: Akhirnya, bagaimana pertandingan ini akan berakhir?

MA: Saya merasa seperti akan menjatuhkannya pada ronde pertama atau kedua. Saya sangat yakin, dan ini yang ingin saya lakukan. Saya merasa memiliki kemampuan untuk melakukan itu, dan keyakinan diri saya akan kemampuan saya sangatlah tinggi.