Regian Eersel Pertahankan Gelarnya Dari Ancaman Mustapha Haida
Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing Regian “The Immortal” Eersel berjanji untuk kembali ke negara asalnya dengan sabuk emas itu, dan setelah lima ronde eksplosif laga ONE Super Series kickboxing, bintang kelahiran Suriname itu dapat melakukannya.
Eersel mencetak kemenangan mutlak atas penantang peringkat kedua Mustapha “Dynamite” Haida dalam laga utama ONE: FISTS OF FURY III, yang tayang pada hari Jumat, 19 Maret, dari Singapore Indoor Stadium.
Kedua pria itu langsung bertukar pukulan di awal ronde pertama – Eersel untuk melindungi sabuknya dan Haida yang mencoba merebutnya. Tetapi, laga ini berimbang pada momen-momen pembuka, dimana sang Juara Dunia dan penantangnya menyengat keras dengan tendangan dan pukulan.
Laga itu mulai beralih ke arah Eersel saat ia menemukan sasaran bagi pukulan kanannya. Tanpa persiapan, ia empat kali menembus pertahanan Haida dan mengenai kepala sang penantang. Namun Haida, mengembalikan serangan itu dengans serangan keras ke arah tubuh Eersel.
Ronde kedua berjalan satu arah, saat “The Immortal” mengirim Haida ke dinding Circle dengan tendangan tinggi dari sisi kanan. Ia pun tak memberi “Dynamite” ruang untuk membalas – atau bahkan memulihkan diri – pria asal Belanda ini pun maju memukul.
Eersel menyarangkan sebuah serangan lutut kanan dan tendangan tinggi dari kiri ke arah rivalnya, dan saat Haida bertahan, sang Juara Dunia menyengatnya dengan kombinasi straight kanan-hook kiri-uppercut kanan. Tak cukup dengan itu, Eersel melanjutkan kombinasi itu dengan sebuah hook kiri dan serangan lutut di udara.
Karena Haida kewalahan setelah menerima serangan itu, ia mencoba sebuah takedown – dalam laga kickboxing.
Pada ronde ketiga, sebuah pertukaran tinju keras terjadi saat keduanya menyarangkan pukulan. Sebuah hook kiri ke arah tubuh dari Haida nampak mengejutkan “The Immortal,” yang sampai saat itu menguasai laga. Serangan itu memberi keyakinan tambahan bagi Haida dan ia pun mulai mengincar lawannya di tiap arah dalam Circle ini.
Walau serangan Eersel melambat, Haida tak mampu meraih keunggulan tegas untuk membawa dirinya unggul. Dan saat sang penguasa divisi itu kembali memapakkan kuda-kudanya, ia berlanjut menyarangkan pukulan dan serangan lutut di udara.
Ronde keempat dimulai dengan aksi yang sama. Setelah Haida dengan berani memcoba melambatkan serangan Eersel dengan lebih banyak lagi serangan ke arah tubuh, pria Belanda ini kembali menyerang dengan lututnya yang memaksa Haida meringkuk untuk bertahan dalam posisi berdiri.
Eersel merasakan bahwa lawannya hampir tak kuasa menahan tekanan, tetapi secara mengejutkan, “Dynamite” mampu tetap berdiri saat sang Juara Dunia menyarangkan kombinasi empat pukulan yang sangat keras.
Pada ronde terakhir, Haida berada dalam posisi dimana ia harus mengerahkan seluruh kekuatannya. Sayangnya, ia hanya mampu menyarangkan 13 pukulan ke arah Eersel. Berbagai uppercut, hook, straight, serangan ke arah tubuh – tiap pukulan yang didaratkan selalu setingkat lebih tajam saat keyakinan diri sang Juara Dunia mendominasi dengan kuat.
Namun, Haida, tak akan membuat semuanya mudah. Bahkan pada saat-saat terakhir, ia memaksa Eersel untuk menyerang dari posisi bertahan. Itu adalah bukti dari semangat sang penantang dan kemampuan dari sang Juara Dunia – sebelum laga penuh aksi keras ini resmi berakhir.
Ketiga juri pun memberi kemenangan mutlak, dimana Eersel berhasil mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing untuk kedua kalinya dan membawa rekor keseluruhannya menjadi 56-4.
Baca juga: Janet Todd Ungguli Serangan Juniku, Incar Perebutan Gelar Muay Thai