Reinier de Ridder Prediksi Aung La N Sang Akan Kembali ‘Tercekik’
Banyak kompetitor kerap mengemukakan ambisi mereka untuk menghadapi siapa pun, kapan pun, dimana pun, tetapi Juara Dunia ONE Middleweight Reinier “The Dutch Knight” de Ridder menepati perkataannya.
Pria asal Belanda ini menerima pemberitahuan singkat untuk menghadapi rival lamanya, Aung La “The Burmese Python” N Sang, dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight di “ONE on TNT IV” pada Rabu malam, 28 April waktu AS nanti.
Walau ia sedang beristirahat sejenak dari sesi latihan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, “The Dutch Knight” merasa bahwa laga yang akan disiarkan langsung pada jam tayang utama televisi di Amerika Serikat ini merupakan tawaran yang tidak dapat ditolaknya.
“Saya sedang berada di pantai bersama keluarga saat saya dihubungi pada Kamis pagi kemarin,” ungkap De Ridder.
“Saya ingin langsung mengatakan ya, namun saya berkata, ‘Coba saya bicarakan sebentar dengan istri saya’. Lalu saya segera menelpon kembali dan berkata, ‘Ya, mari kita lakukan!'”
Terlepas dari perputaran cepat itu, De Ridder adalah seniman bela diri yang berdedikasi dan berlatih sepanjang tahun, serta telah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan berikutnya di atas panggung dunia.
Itulah mengapa dirinya merasa memiliki perlengkapan cukup untuk mengambil kesempatan ini dengan kedua tangan terbuka.
“Ini adalah kesempatan besar bagi saya untuk menjadi ‘champ-champ’ [istilah untuk Juara Dunia dua divisi],” jelas warga Breda kelahiran 30 tahun silam ini.
“Saya berlatih setiap hari dalam hidup saya dan melakukannya dengan intesitas penuh karena laga yang dijadwalkan untuk melawan [Juara Dunia ONE Welterweight Kiamrian] Abbasov, jadi saya berada di kondisi prima.”
“Saya lebih prima dan lebih kuat dari sebelumnya, dan saya sangat tajam. Saya baru saja mengambil satu minggu berlibur, tetapi itu mungkin juga menguntungkan saya.”
- Setelah Wondergirl, Buntan Incar Kemenangan Besar Atas Vandaryeva
- 5 Penyelesaian Spektakuler Para Bintang Di ‘ONE On TNT IV’
- ‘Reug Reug’ Ingin Tampilkan Trik Baru Di ‘ONE on TNT IV’
Beralih dari celana pantai ke kostum pertandingan, De Ridder segera menuju sasana untuk sparing malam itu, berlatih kembali pada hari Jumat, dan terbang ke Singapura di hari Sabtu.
Walau itu menjadi sesuatu yang tak terduga, “The Dutch Knight” meyakini bahwa dirinya siap menghadapi superstar yang baru saja ia kalahkan enam bulan yang lalu.
Selain itu, De Ridder selalu mengetahui bahwa ia sewaktu-waktu akan dipanggil untuk berlaga, sementara batasan divisi light heavyweight berarti dirinya tak harus terburu-buru mencapai berat badan idealnya.
“Itu ada dalam pikiran saya beberapa minggu belakangan ini, maka saya tidak pernah berhenti berlatih dan tak pernah melepaskan pola pikir ‘pemburu’ yang saya miliki,” akunya.
“Saya tak memiliki banyak waktu [untuk mempersiapkan berat badan]. Saya banyak makan saat ini, yang cukup berbeda bagi saya dalam minggu pertandingan, dan saya berada pada berat ideal – sekitar 97 atau 98 kilogram – yang merupakan berat tubuh harian saya.”
“Namun saya tak terlalu peduli dengan perbedaan berat atau apa pun. Jika saya tampil dengan kemampuan terbaik, saya rasa saya dapat mengalahkan siapa pun, dalam berat apa pun, kapan pun.”
De Ridder merebut sabuk emas divisi middleweight saat ia mematahkan tujuh kemenangan beruntun milik “The Burmese Phyton” via submission pada ronde pertama di ONE: INSIDE THE MATRIX, Oktober silam. Bagaimana ia dengan mudah mematahkan perlawanan sang pahlawan olahraga Myanmar itu mengejutkan para penggemar di seluruh dunia.
Dengan pertaruhan gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight milik Aung La N Sang dalam laga ulang ini, “The Dutch Knight” berharap melihat beberapa peningkatan dan game plan yang berbeda dari lawannya itu. Tetapi, ia tak mengira bahwa perwakilan Sanford MMA ini dapat menghentikannya meraih hasil yang sama.
“Saya berharap ia benar-benar siap dan mengharapkan dirinya menjadi yang terbaik yang pernah saya hadapi,” ungkap De Ridder.
“Setelah kekalahan seperti itu – secepat dan sedominan itu – saya kira ia akan menjadi sangat aktif selama enam bulan terakhir untuk memperbaiki kesalahannya. Ia seniman bela diri sejati, maka saya tak mengharapkan yang lainnya.”
“Saya kira akan sedikit sulit untuk menyeretnya ke bawah kali ini. Terakhir kali, dia maju dan menaruh tekanan pada awal laga, yang memberi saya keunggulan untuk menyeretnya ke bawah.”
“Saya rasa kali ini ia akan sedikit lebih ragu, sedikit lebih berhati-hati, maka saya akan harus lebih berusaha membawanya ke bawah, tetapi saya masih melihat dirinya berakhir di ground dan kembali terkena kuncian leher.”
Aung La N Sang memiliki kesempatan menyamakan kedudukan dengan “The Dutch Knight” dalam pertemuan kedua ini, yang mungkin akan memicu sebuah laga trilogi. Kendati demikian, De Ridder berpikir ia akan mampu mematahkan persaingan apa pun dengan sebuah kemenangan dominan.
Perwakilan Combat Brothers ini tak berpikir rivalnya memiliki cukup waktu untuk mengejar ketinggalan, dimana dirinya merencanakan kemenangan empatik yang membuktikan bahwa dirinya berada satu tingkatan di atas “The Burmese Python.”
“Saya hanya akan segera menghentikannya lagi. Untuk mendapatkan persaingan, ia akan harus mengalahkan saya, dan ia tak akan mengalahkan saya,” tegas De Ridder.
“Saya rasa ini akan menjadi laga yang sangat berbeda. Ia akan mencoba meningkatkan ritme. Saya akan mencoba menekan balik, menyarangkan serangan bagus, menjatuhkannya dan menyarangkan kuncian leher.”
“Akan menyenangkan untuk melakukan itu lebih cepat [dibanding sebelumnya], tetapi saya tak dapat menjanjikan apa pun.”